DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ......... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.......................................................................................... ......... 1
B.
Tujuan........................................................................................................ ......... 2
C.
Rumusan Masalah..................................................................................... ......... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Akhlak..................................................................................... ......... 3
B.
Bagaimana Cara Berahklak Dalam Islam.................................................. ......... 3
C.
Tata Cara Berpakaian Menurut Ajaran Islam .................................................... 5
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ........................................................................................................ 10
B.
Saran .................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Didalam kehidupan sehari – hari terdapat berbagai macam segi kehidupan yang
memiliki aturan dan tata cara yang harus kita taati. Pakaian merupakan salah
satu kebutuhan yang tak bisa lepas dari hidup kita. Seiring dengan perkembangan
zaman, berpakaian sudah menjadi salah satu pusat perhatian dalam kemajuan
globalisasi. Berbagai macam jenis pakaian telah muncul dikehidupan kita,
sehingga membuat kita harus memilih – milih yang mana yang pantas untuk kita
pakai serta tidak melanggar ajaran agama Islam. Begitu juga berhias, pengaruh
dunia barat sangat besar bagi negara kita Indonesia. Alat – alat semakin
canggih, untuk berhias pun tak jadi hal yang susah bagi kita.
Ajaran agama Islam tak hanya membahas hal yang besar bagi manusia, hal yang kecil seperti perjalanan, bertamu dan menerima tamu dianggap hal yang kecil bagi sebagian besar manusia untuk dipelajari. Kesadaran akan pentingnya aturan yang telah ada didalam Al – Qur’an terkadang terlupakan bagi kita. Mengabaikan hal – hal kecil yang ujungnya akan berakibat bagi kehidupan sehari – sehari. Melewatkan hal – hal yang kecil secara terus menerus membuat kita membentuk sebuah kebiasaan yang buruk sepanjang kita lupa akan aturan.
Ajaran agama Islam tak hanya membahas hal yang besar bagi manusia, hal yang kecil seperti perjalanan, bertamu dan menerima tamu dianggap hal yang kecil bagi sebagian besar manusia untuk dipelajari. Kesadaran akan pentingnya aturan yang telah ada didalam Al – Qur’an terkadang terlupakan bagi kita. Mengabaikan hal – hal kecil yang ujungnya akan berakibat bagi kehidupan sehari – sehari. Melewatkan hal – hal yang kecil secara terus menerus membuat kita membentuk sebuah kebiasaan yang buruk sepanjang kita lupa akan aturan.
Untuk
itu, sebagian besar manusia melupakan aturan – aturan yang telah ditetapkan. Berpakaian
tidak sesuai dengan ajaran Islam, Berhias berlebihan, menempuhi perjalanan
tanpa ingat waktu, bertamu tanpa mengenal siapa tuan rumah, dan menerima tamu
tanpa memperhatikan apa yang harus dilakukan.
Makalah ini dibuat agar menjadi ulasan kembali ingatan kita dan menambah pengetahuan kita, bahwa berpakaian, bertamu, berhias, perjalanan dan menertima tamu mempunyai aturan tersendiri.
Makalah ini dibuat agar menjadi ulasan kembali ingatan kita dan menambah pengetahuan kita, bahwa berpakaian, bertamu, berhias, perjalanan dan menertima tamu mempunyai aturan tersendiri.
B. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian dan pentingnya Akhlak
Berpakaian
2.
Mengidentifikasi bentuk Akhlak Berpakaian
3.
Menunjukkan nilai – nilai positif dari Akhlak
Berpakaian fenomena kehidupan sehari – hari
4.
Dapat Membiasakan Akhlak Berpakaian
C.
Rumusan Masalah
a. Apakah
pengertian akhlak?
b. bagaimana
cara berahklak dalam islam?
c. Bagaimanakah
tata cara berpakaian yang benar menurut ajaran Islam ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Akhlak
Akhlak
merupakan sifat yang tumbuh dan menyatu di dalam diri seseorang. Dari sifat
yang ada itulah terpancar sikap dan tingkah laku perbuatan seseorang, seperti
sifat sabar, kasih sayang, atau malah sebaliknya pemarah, benci karena dendam,
iri dan dengki, sehingga memutuskan hubungan silaturahmi.
Akhlak yang
baik dan mulia akan mengantarkan kedudukan seseorang pada posisi yang terhormat
dan tinggi. Atas dasar itulah kami menyusun makalah ini, agar kita semua
sebagai makhluk Allah, tidak tersesat dalam menjalani hidup, dan dapat
menjadikan Rasulullah sebagai idola kita, karena sesungguhanya pada diri
Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik bagi kita.
B. Bagaimana
Cara Berahklak Dalam Islam
Untuk
memahami akhlak Islam, kita bisa berkaca pada kisah yang ada dalam sebuah
hadits dalam kitab Riyadus Sholihin, yakni:
Suatu saat
sebelum mendirikan sholat rosululloh kedatangan orang miskin dalam kondisi
telanjang karena sudah tidak mampu lagi membeli baju. Rosul lantas
mendirikan sholat dan setelahnya turunlah QS An-Nisa ayat 1, “Hai
Sekalian Manusia, bertaqwalah kepada tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari
diri yang satu…..” dan QS Al-Hasyr 18, “Hai
orang-orang yang beriman,bertaqwalah kepada Alloh dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat)…”. Setelah turun ayat ini, para shahabat langsung pulang ke
rumahnya masing-masing, dan kembali lagi ke mesjid dengan membawa pakaian,
peralatan rumah, gandum, dan lain-lain untuk diberikan kepada orang
miskin itu.
Dari kisah
di atas kita bisa mengambil pelajaran, begitu cepatnya para shahabat terketuk
hatinya untuk membantu orang lain meskipun baru diingatkan dengan
satu ayat saja. Mereka langsung memahami makna ayat dan melaksanakannya
saat itu juga. Akhlak mereka sangat luhur untuk cepat bertindak
terhadap fastabiqul khairat, karena kebersihan pikiran dan kesucian
hatinya. Bagaimana dengan kita?
Target akhlak
Islam adalah kebaikan hidup di
dunia dan akhirat serta lepas dari siksa neraka, sebagaimana tercantum
dalam QS Al-Baqoroh 201,” Dan di antara mereka ada orang yang berdoa,
“Ya tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia dan akhirat, dan lindungilah
kami dari adzab neraka”. Kita dipersilahkan untuk mencari harta
di dunia, namun harus tetap dalam rangka mencari kehidupan yang lebih baik di
akhirat, misalnya dengan mengeluarkan infak, zakat, dan shodaqoh.
Sementara itu, ada 2 dimensi akhlak Islam yang harus diperhatikan secara
seimbang dalam kehidupan kita sehari-hari yakniHablum minalloh (hubungan
dengan Alloh SWT) dan Hablum minannas (Hubungan dengan Manusia)
sebagaimana terlihat dalam QS Ali Imran 112, “Mereka diliputi
kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang)
kepada tali (Agama) Alloh dan tali (perjanjian) dengan manusia..”
Tiga
tindakan utama dalam berakhlak Islam yaitu menghancurkan segala macam
kemusyrikan, menegakkan syariah Alloh di manapun kita berada, dan berbuat baik
kepada manusia (apalagi sesama muslim), sebagaimana tercantum dalam QS
Al-Baqoroh 177, “Kebaikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah
timur dan barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman
kepada Alloh, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan
memberikan harta yang dicintainya kepada karabat, anak yatim, orang-orang
miskin, orang-orang yang dalam perjalanan, peminta-minta, dan untuk memerdekaan
hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang
menempati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kemelaratan,
penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang
benar dan mereka itulah orang-orang yang bertawa”.
Contoh
aplikasi akhlak dalam realitas kehidupan sebagai hasil pancaran
iman, ketahuidan dan ketaatan kepada Alloh SWT adalah menggunakan potensi yang
ada dalam diri untuk tidak hanya menyelamatkan diri sendiri tapi orang
lain agar terhindar dari malapetaka dunia dan akhirat, memberikan rahmat kepada
seluruh alam, sayang dan kasih kepada manusia agar terhindar dari malapetakan
dunia dan akhirat, Berbuat baik kepada seluruh umat manusia, menunjuki manusia
akhlak yang baik, tidak membiarkan orang berbuat salah dan
kemaksiatan, dan yang paling penting adalah ikhlas dalam beramal dan beribadah,
berbuat atas dasar mencari kecintaan dan keridloan Alloh SWT.
C. Tata
Cara Berpakaian Menurut Ajaran Islam
Sewajarnya
seseorang itu memakai pakaian yang sesuai karena pakaian sopan dan menutup
aurat adalah cermin seseorang itu muslim sebenarnya.
Islam tidak menetapkan bentuk atau
warna pakaian untuk dipakai, baik ketika beribadah atau di luar ibadah. Islam
hanya menetapkan bahwa pakaian itu mestilah bersih, menutup aurat, sopan dan
sesuai dengan akhllak seorang Muslim.
Mengapa
berjilbab bagi wanita muslim diwajibkan oleh Allah swt ?
Karena dari ujung rambut sampai ujung kaki adalah aurat bagi wanita dan diperintah kan oleh Allah untuk menutupinya. Aurat wanita dapat mengundang kemaksiatan bagi orang yang melihatnya, menutup auratpun dapat menghindarkan wanita dari kedzaliman orang lain. Selain daripada itu, bisa mengangkat derajat dan martabat wanita di mata Allah maupun masyarakat.Mengapa Allah mengutuk wanita yang memakai pakaian pria dan begitupun sebaliknya ?
Karena dari ujung rambut sampai ujung kaki adalah aurat bagi wanita dan diperintah kan oleh Allah untuk menutupinya. Aurat wanita dapat mengundang kemaksiatan bagi orang yang melihatnya, menutup auratpun dapat menghindarkan wanita dari kedzaliman orang lain. Selain daripada itu, bisa mengangkat derajat dan martabat wanita di mata Allah maupun masyarakat.Mengapa Allah mengutuk wanita yang memakai pakaian pria dan begitupun sebaliknya ?
Karena Allah
menciptakan manusia sesuai dengan kodratnya wanita sebagai wanitan dan pria
sebagai pria. Karena kodrat manunusia sudah ditentukan oleh Allah yang Maha
Pemurah lagi maha penyayang makakita harus memenuhi ketentuannya yangpasti baik
bagi kita semua ummat manusia.
Apa hukumnya
bagi wanita muslim yang tidak menutup auratnya ?
Hukumnya adalah haram dan Haram itu adalah biola dikerjakan mendapat dosa dan apabila ditinggalkan Insya Allah kita akan mendapat pahala dari Allah SWT. Wanita yang sudah baligh sudah diwajibkan untuk menutup auratnya supaya ibadahnya bisa lebih sempurna dan menghindarinya dari azab Allah.
Hukumnya adalah haram dan Haram itu adalah biola dikerjakan mendapat dosa dan apabila ditinggalkan Insya Allah kita akan mendapat pahala dari Allah SWT. Wanita yang sudah baligh sudah diwajibkan untuk menutup auratnya supaya ibadahnya bisa lebih sempurna dan menghindarinya dari azab Allah.
Apa seorang
Muslim diterima amalannya apabila ai belum sempurna menutup auratnya?
Seorang Muslim tidak akan diterima
amalan shalatnya apabila masih kelihatan auratnya walaupun hanya sehelai
rambutnya.
Mengapa
bermega – megahan dan bermewah mewahan dilarang dalam berpakain?
Dalam beberapa hadist telah jelas sangat dilarang bermegah – megahan membangga – banggakan barang yang dikenakan Allah SWT sangat membenci orang yang sombong bisa dipkirkan dan ditelaah dalam – dalam Allah saja pemilik semesta alam tidak pernah sombang kepada Makhluknya kepada kita mesti sombong dihadapannya.
Dalam beberapa hadist telah jelas sangat dilarang bermegah – megahan membangga – banggakan barang yang dikenakan Allah SWT sangat membenci orang yang sombong bisa dipkirkan dan ditelaah dalam – dalam Allah saja pemilik semesta alam tidak pernah sombang kepada Makhluknya kepada kita mesti sombong dihadapannya.
Surat Al a’raf ayat 26 menjelaskan
bahwa Allah menurunkan pakaian yang baik untuk menutup aurat dan menghindarkan
Manusia dari zalim terhadap dirinya dan orang lain yang artinya : Wahai anak
cucu Adam! Sesungguhnya kami telah menyediakan pakaian untuk menutup auratmu
dan untuk perhiasan bagimu’tetapi pakaian takwa itulah yang lebih baik
demikianlah sebagai tanda-tanda Allah’mudah-mudahan ingat.
Di dalam
Islam ada garis panduan tersendiri mengenai adab berpakaian (untuk lelaki dan
wanita) yaitu:
1.
Menutup aurat
Aurat lelaki menurut ahli hukum
ialah daripada pusat hingga ke lutut. Aurat wanita pula ialah seluruh anggota
badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya. Rasulullah SAW
bersabda bermaksud: "Paha itu adalah aurat." (Bukhari)
2.
Tidak menampakkan tubuh
PAKAIAN yang jarang sehingga
menampakkan aurat tidak memenuhi syarat menutup aurat. Pakaian jarang bukan
saja menampak warna kulit, malah boleh merangsang nafsu orang yang
melihatnya.Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Dua golongan ahli
neraka yang belum pernah aku lihat ialah, satu golongan memegang cemeti seperti
ekor lembu yang digunakan bagi memukul manusia dan satu golongan lagi wanita
yang memakai pakaian tetapi telanjang dan meliuk-liukkan badan juga kepalanya
seperti bonggol unta yang tunduk.Mereka tidak masuk syurga dan tidak dapat
mencium baunya walaupun bau syurga itu dapat dicium daripada jarak yang
jauh." (Muslim).
3.
Pakaian tidak ketat
Tujuannya
adalah supaya tidak kelihatan bentuk tubuh badan.
4.
Tidak menimbulkan riak
RASULULLAH
SAW bersabda bermaksud: "Sesiapa yang melabuhkan pakaiannya kerana
perasaan sombong, Allah SWT tidak akan memandangnya pada hari kiamat."
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda bermaksud: "Sesiapa yang memakai
pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan pada
hari akhirat nanti." (Ahmad, Abu Daud, an-Nasa'iy dan Ibnu Majah)
5. Lelaki,
wanita berbeza
MAKSUDNYA
pakaian yang khusus untuk lelaki tidak boleh dipakai oleh wanita, begitu juga
sebaliknya. Rasulullah SAW mengingatkan hal ini dengan tegas menerusi sabdanya
yang bermaksud: "Allah mengutuk wanita yang meniru pakaian dan sikap
lelaki, dan lelaki yang meniru pakaian dan sikap perempuan." (Bukhari dan
Muslim)
Baginda juga bersabda bermaksud: "Allah melaknat lelaki berpakaian wanita dan wanita berpakaian lelaki." ?(Abu Daud dan Al-Hakim).
Baginda juga bersabda bermaksud: "Allah melaknat lelaki berpakaian wanita dan wanita berpakaian lelaki." ?(Abu Daud dan Al-Hakim).
6. Larangan
pakai sutera
ISLAM
mengharamkan kaum lelaki memakai sutera. Rasulullah SAW bersabda bermaksud:
"Janganlah kamu memakai sutera, sesungguhnya orang yang memakainya di
dunia tidak dapat memakainya di akhirat." (Muttafaq 'alaih)
7. Melabuhkan
pakaian
CONTOHNYA
seperti tudung yang seharusnya dipakai sesuai kehendak syarak iaitu bagi
menutupi kepala dan rambut, tengkuk atau leher dan juga dada. Allah berfirman
bermaksud: "Wahai Nabi, katakanlah (suruhlah) isteri-isteri dan anak-anak
perempuanmu serta perempuan-perempuan beriman, supaya mereka melabuhkan
pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka keluar); cara yang demikian
lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka
dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun
dan Maha Penyayang." ?(al-Ahzab:59)
8. Memilih
warna sesuai
CONTOHNYA
warna-warna lembut termasuk putih kerana ia nampak bersih dan warna ini sangat
disenangi dan sering menjadi pilihan Rasulullah SAW. Baginda bersabda
bermaksud: "Pakailah pakaian putih kerana ia lebih baik, dan kafankan
mayat kamu dengannya (kain putih)." (an-Nasa'ie dan al-Hakim)
9. Larangan
memakai emas
TERMASUK
dalam etika berpakaian di dalam Islam ialah barang-barang perhiasan emas
seperti rantai, cincin dan sebagainya.
Bentuk
perhiasan seperti ini umumnya dikaitkan dengan wanita namun pada hari ini ramai
antara para lelaki cenderung untuk berhias seperti wanita sehingga ada yang
sanggup bersubang dan berantai.
Semua ini
amat bertentangan dengan hukum Islam. Rasulullah s.a.w. bersabda bermaksud:
"Haram kaum lelaki memakai sutera dan emas, dan dihalalkan (memakainya)
kepada wanita.
10. Mulakan
sebelah kanan
APABILA
memakai baju, seluar atau seumpamanya, mulakan sebelah kanan. Imam Muslim
meriwayatkan daripada Saidatina Aisyah bermaksud: "Rasulullah suka sebelah
kanan dalam segala keadaan, seperti memakai kasut, berjalan kaki dan
bersuci."Apabila memakai kasut atau seumpamanya, mulakan dengan sebelah
kanan dan apabila menanggalkannya, mulakan dengan sebelah kiri.
Rasulullah
SAW bersabda bermaksud: "Apabila seseorang memakai kasut, mulakan dengan
sebelah kanan, dan apabila menanggalkannya, mulakan dengan sebelah kiri supaya
yang kanan menjadi yang pertama memakai kasut dan yang terakhir
menanggalkannya." (Riwayat Muslim).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Mari kita menjaga Ahklak dalam
kehidupan agar dapat menwujudkan komunikasi yang baik.
2.
Dalam Islam kita diwajibkan menutup
aurat dengan baik sesuai Al – Qur’an dan Al – Hadist.
3.
Surat Al A’raf ayat 26 menjelaskan
bahwa Allah menurunkan pakaian yang baik untuk menutup aurat dan menghindarkan
manusia dari zalim terhadap dirinya dan orang lain.
B. Saran
1.
Dengan makalah ini mudah – mudahan
dapat membantu memberikan pemahaman bagi kita semua
tentang Ahklak berpakaian dalam Islam.
2.
Dalam makalah ini tentu masih jauh
dari kesempurnaan oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangunan
sangat kami harapkan demi perbaikan pada edisi berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Ilmiah Darul Wathan.Etika
Seorang Muslim.2008.Jakarta:Darul Haq
Prof.Dr.H.Abdurrahman,Asymuni,dkk.Pedoman
Hidup Islami Warga
Muhammadiyah.2000.Jakarta:Suara
Muhammadiyah
Humpunan Putusan Tarjih.Himpunan
Putusan Tarjih Muhammadiyah Cetakan III.
Yogyakarta:Pustaka “SM”
Yogyakarta:Pustaka “SM”
good
ReplyDelete