KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang Flu Burung
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga
makalah ilmiah tentang Flu burung ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Suryalaya, 09 November 2016
Penulis
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari berbagai hal tentang bumi, termasuk
gejala – gejala alam dan manusia, seperti tanah longsor, banjir, gempa bumi dan
kependudukan.
Gempa
bumi merupakan peristiwa alam yang sangat menghancurkan dan sulit atau bahkan
tidak bisa dideteksi.
1.2. Masalah.
Berdasarkan
pada rumusan latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka dalam hal ini
dapat diketahui suatu masalah sebagai berikut :
1.2.1.
Apakah yang dimaksud dengan gempa bumi?
1.2.2.
Apa saja jenis – jenis gempa bumi?
1.2.3.
Apakah yang dimaksud dengan gelombang seismik?
1.2.4.
Apakah penyebab dan akibat dari gempa bumi tersebut?
1.2.5.
Bagaimana cara mengukur kekuatan gempa?
1.2.6.
Dimana lokasi gempa dunia?
1.3. Tujuan.
Tujuannya
adalah untuk memberikan informasi tentang gempa bumi, baik penyebab dan akibat
gempa tersebut, maupun jenis – jenisnya, serta lokasi gempa dunia dan
lain-lain.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gempa
Bumi
Gerakan
keras dan terjadi secara tiba – tiba dibawah permukaan bumi disebut gempa bumi.
Kadangkala bumi bergoncang hebat, sehingga bangunan rumah dan gedung – gedung
runtuh, jalan dan jembatan rusak serta saluran air dan kawat listrik putus.
Gempa
merupakan peristiwa alam yang sangat menghancurkan. Gempa terjadi tidak dengan
peringatan atau tanda – tanda awal, tetapi berlangsung begitu saja. Getaran
dahsyat dapat mengguncang dan membelah bumi. Akibatnya, bangunan – bangunan
dipermukaan bumi rusak dan hancur. Contoh : Gempa di kota Tangshan, Cina Utara,
pada bulan Juli 1976 dengan korban meninggal sebanyak 242.000 jiwa. Gempa
terdahsyat dalam dua abad terakhir ini berkekuatan 8,3 Skala Richter; Gempa di
wilayah Bali pada bulan Januari dan April 2004. Gempa pada bulan Januari 2004
berkekuatan 6,1 Skala Richter. Gempa ini menyebabkan kerusakan bangunan , rumah
penduduk, dan beberapa warga terluka, terutama di Karangasem , Bali.
Kejadian
gempa, baik ringan maupun dasyat, masih merupakan misteri sampai tahun 1960-an.
Para ahli seismologi selama beberapa tahun melakukan penelitian mengenai gempa
yang terjadi. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pusat gempa di
permukaan bumi yang disebut episenter berada di sepanjang jalur perbatasan
lempeng kerak bumi.
B. Jenis – jenis Gempa
Bumi
Gempa
bumi terjadi oleh beberapa penyebab. Secara umum, penyebab gempa bumi dapat
dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu tektonik, vulkanik, dan runtuhan.
1. Gempa Tektonik
Kebanyakan
gempa bumi terjadi disebabkan oleh gejala tektonik, yaitu gerakan – gerakan sepanjang
sesar atau retakan kerak bumi. Gejala tektonik ini merupakan bagian yang
dipelajari dalam teori lempeng tektonik. Menurut teori lempeng tektonik
pembentukan batuan baru terus – menerus berlangsung pada lapisan kerak bumi.
Materi batuan dari bagian bumi yang sangat dalam muncul di sepanjang punggung
bukit di dasar laut. Akibatnya, materi batuan yang lama terdesak oleh materi
batuan baru. Pelebaran dasar laut terjadi akibat peristiwa ini. Munculnya
materi batuan baru menyebabkan gerakan lempeng – lempeng benua. Lempeng –
lempeng benua ini ada yang bergerak saling mendekat ( tabrakan ), saling
menjauh ( pelebaran ) dan saling bersinggungan( sesar ).
2. Gempa Vulkanik
Gempa
yang menggoncang bumi dapat ditimbulkan oleh gejala vulkanik atau gunung api.
Letusan gunung api terjadi disebabkan oleh aliran magma dari dalam bumi
menerobos keatas pada lapisan kerak bumi. Gempa vulkanik mungkin terasa sangat
keras didaerah sekeliling gunung api. Pengaruh gempa vulkanik tidak sampai
dalam radius jarak yang jauh. Intensitas gempa biasanya lemah sampai sedang.
3. Gempa runtuhan
Selain
gempa tektonik dan gempa vulkanik, gempa bumi dapat terjadi karena runtuhan
lapisan batuan bagian atas. Kegiatan penambangan bawah tanah menyisakan
rongga-rongga dibawah tanah. Rongga-rongga bawah tanah yang berupa gua-gua juga
dapat terbentuk oleh pelarutan batuan kapur. Apabila rongga-rongga bawah tanah
itu runtuh,bumi akan bergetar. Gempa jenis ini bersifat lokal dan kekuatannya
paling lemah bila dibandingkan kedua gempa di atas.
C. Gelombang Seismik
Gempa
yang mengguncang bumi getarannya dapat dirasakan dalam radius jarak yang jauh.
Mengapa demikian? Karena,gempa menciptakan sebuah gelombang yang disebut
gelombang seismik(gelombang gempa). Gelombang seismik ini merambat ke segala
arah dari sumber atau titik asal gempa di bawah tanah. Gelombang seismik dapat
diibaratkan gelombang yang terjadi bila kerikil yang dijatuhkan ke genangan
air. Gelombang sesmik ada yang merambat lewat bagian dalam bumi dan ada yang
merambat sepanjang permukaannya. Dengan alat pengukur gempa, ahli geologi telah
mengidentifikasi tiga jenis gelombang seismik yaitu :
1. Gelombang
pertama yang mencapai seismograf adalah gelombang primer (P). Gelombang primer
mempunyai sifat yang sama seperti gelombang bunyi yang merambat melalui udara.
Gelombang primer (P) merupakan bentuk gelombang kompresi yang merambat melalui
batuan dengan memanfaatkan dan memuaikan batuannya sendiri.
2. Gelombang
kedua adalah gelombang sekunder (S) yang merambat menembus batuan dengan
gerakan naik turun.
3. Bila
gelombang P dan S mencapai permukaan, sebagian berubah menjadi gelombang
seismik jenis ketiga yang merupakan gelombang permukaan.
Gelombang
P merambat paling cepat dan mudah merambat pada zat padat dan cair, sedangkan
gelombang S hanya merambat pada zat padat dengan kecepatan di bawah gelombang
P. Perambatan gelombang makin cepat apabila batuan makin rapat dan keras.
Gelombang permukaan mempunyai kecepatan paling lambat, tetapi mempunyai tenaga
paling merusak. Gelombang ini dapat mengelilingi bumi beberapa kali sebelum
mereda.
Gelombang
seismik memancar dalam tiga dimensi dari sumber gempa. Gelombang yang mencapai
episentrum, yaitu pusat gempa di permukaan bumi yang berada tepat di atas
sumber gempa di dalam bumi, kemudian menyebar dalam lingkaran konsentris.
D. Penyebab Terjadinya
Gempa Bumi
Kebanyakan
gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi itu terjadi. Gempa
bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi
yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Besar kemungkinan terjadi karena materi lapisan litosfer yang
terjepit ke dalam mengalami transisi fase pada pedalaman lebih dari 600 KM.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena bergeraknya magma di dalam
gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya
letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (namun jarang) juga terjadi karena
menumpuknya masa air yang sangat besar di balik Dam, seperti Dam Karabia,
Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi (
atraksi) cairan dari atau ke dalam bumi. Contoh pada beberapa pembangkit
listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Orsenal. Terakhir gempa juga
dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Gempa bumi yang disebabkan oleh
manusia seperti ini dinamakan juga Seismisitas Terinduksi.
E. Akibat Gempa Bumi
Gempa
bumi dapat menimbulkan bencana lingkungan berupa banjir besar yang menimbulkan
celah permukaan bumi, tanah longsor, penurunan/ pengangkatan lapisan tanah,
pencairan, atau pelumeran tanah, serta gempa susulan. Salah satu dampak yang
paling merusak dari gempa bumi di daerah pantai adalah terjadinya tsunami
(bahasa Jepang: gelombang pelabuhan )
F. Cara Mengukur Gempa
Para
ilmuwan mengukur kekuatan gempa dengan dua cara. Pertama, menggunaka alat
pengukur yang disebut Skala Richter. Mereka mengukur jumlah energy gempa yang
dilepaskan dengan member sekala 0 sampai dengan 9. Gempa berkekuatan Skala
Richter berarti 100 juta kali kuatnya dari gempa berskala 1.
Kedua,
Skala Mercalli mengukur jumlah kerusakan gempa dan memberi skor dari 1 sampai
dengan 12. Skor 1 berarti gempa tidak berbahaya, tetapi skor 12 berarti gempa
merusak seluruh bangunan.
G. Lokasi Gempa Bumi
Dunia
Lapisan
kerak bumi terdiri atas beberapa lempeng. Lempeng-lempeng yang membentuk
lapisan luar bumi tidak bersifat diam, tetapi bergerak perlahan dengan
kecepatan 10 cm pertahun. Geraka lempeng-lempeng tektonok ini ada yang saling
bertabrakan, saling menjauh dan saling bergesekan. Di sepanjang perbatasan dua
lempeng merupakan lokasi atau sumber gempa bumi yang paling sering terjadi.
Selain gempa bumi, disepanjang perbatasan itu juga merupakan jalur gunung api.
Dengan demikian, sumber gempa bumi dapat dikatakan identik dengan jalur gunung
api.
H. Antisipasi Terhadap Gempa Bumi
a. Menjaga
kelestarian lingkungan
b. Tidak
merusak hutan
c. Tidak
merusak alam sehingga keseimbangan alam selalu terjaga
d. Bangunan
harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di daerah rawan
gempa.
e. Perkuatan
bangunan dengan mengikuti standar kualitas bangunan.
f. Pembangunan
fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi.
g. Perkuatan
bangunan-bangunan vital yang telah ada.
h. Rencanakan
penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan
gempa bumi.
i.
Zonasi daerah rawan
gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan.
j.
Pendidikan dan
penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara – cara penyelamatan diri jika terjadi
gempa bumi.
k. ikut
serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat
terhadap gempa bumi, pelatihan pemadam kebakaran dan pertolongan pertama.
l.
Persiapan alat pemadam
kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan masyarakat lainnya.
m. Rencana
kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa
bumi.
n. Pembentukan
kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan pemadaman kebakaran dan
pertolongan pertama.
o. Persiapan
alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan
masyarakat lainnya.
p. Rencana
kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa
bumi
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas terdapat beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Gempa
bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan
oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
2. Tipe
gempa bumi adalah gempa tektonik dan gempa vulkanik.
3. Gempa
bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
dilakukan oleh lempengan yang bergerak.
Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan
dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada
saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
B.
Saran
Saran yang dapat disampaikan penulis
sebagai berikut:
Untuk
mengantisipasi gempa bumi yang sampai saat ini belum bisa diprediksikan kapan
dan dimana akan terjadi maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
1. Menentukan
tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi.
2. Menyediakan
air minum untuk keperluan darurat.
3. Menyiapkan
tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barangbarang yang sangat dibutuhkan
di tempat pengungsian.
DAFTAR PUSTAKA
http://thinkwijaya.blogspot.com/2012/05/
makalah-gempa-bumi.html
http://josahulata.wordpress.com/2012/08/30/makalah-gempa-bumi-paper/
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi
http://www.scribd.com/doc/51168694/Gempa-Bumi
No comments:
Post a Comment