1/04/2018

MAKALAH NERACA PEMBAYARAN DAN NERACA PERDAGANGAN




KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang mana dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah yang berjudulNERACA PEMBAYARAN DAN NERACA PERDAGANGAN” sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Ekonomi Makro.
Sholawat serta salamsemoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:
1.      Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya.
2.      Bapak R.Hozin Abdul Fatah SE.,MP dan Ibu Risdawanti SE selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Ilmu Ekonomi Makro
3.      Kedua orang tua yang selalu memberikan do’anya dan membimbing penulisan baik moril maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
4.      Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan.

                                        
Tasikmalaya, November 2017

Penulis

DAFTAR ISI


LAMPIRAN......................................................................................................... 20



BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

            Semakin meluasnya globalisasi membuat ketergantungan antar Negara semakin tinggi, Indonesia sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, keadaan dan perkembangan perdagangan luar negeri serta neraca pembayaran internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di dalam percaturan ekonomi global. Keyakinan bahwa perdagangan luar negeri akan memberikan sumbangan positif kepada kegiatan ekonomi negara telah diyakini dikalangan ahli-ahli ekonomi.
            Ahli-ahli ekonomi yang hidup disekitar abad ke-16 dan ke-17 berpendapat bahwa perdagangan yang lebih mengenai pentingnya peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Situasi dan kecenderungan umum perekonomian dapat dipastikan akan mempengaruhi perekonomian Indonesia. Perekonomian dunia yang lesu akan melesukan pula perdagangan antar negara di dunia, termasuk Indonesia. Hubungan ekonomi dengan luar negeri adalah bagian dari hubungan internasional secara luas, yang mencakup juga hubungan politik, militer, pendidikan dan kebudayaan.
            Bagi negara sedang berkembang seperti Indonesia, terlebih dengan system ekonomi terbuka, memungkinkan hubungan ekonomi dengan luar negeri terjadi. Hampir setiap hari dalam surat kabar kita baca bagaimana hubungan-hubungan ekonomi dengan luar negeri baik secara bilateral maupun multilateral itu terjadi  Hubungan ekonomi dengan luar negeri ini memberi pengaruh terhadap perekonomian dalam negeri. Ada pengaruh buruk, tapi juga ada pengaruh menguntungkan.
            Hubungan ekonomi internasional menyangkut transaksi barang, jasa modal, moneter, alat pembayaran dan semuanya berpengaruh terhadap ekonomi dalam negeri.
a.       Setiap negara selalu berbeda bila ditinjau dari sumber daya alamnya,
b.      Iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,
c.       Keadaan struktur ekonomi dan sosialnya. Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan
d.      Negara yang satu dengan negara yang lainnya saling membutuhkan sehingga
e.       Terciptalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional merupakan
f.       Salah satu aspek penting dalam perekonomian suatu negara, karena selain dapat
g.      Memenuhi kebutuhan dalam negeri, perdagangan internasional juga merupakan
h.      Salah satu sumber pendapatan

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran ?
2.      Apa saja jenis-jenis transaksi yang ada dalam neraca pembayaran ?
3.      Bagaimana bentuk umum dari neraca pembayaran ?
4.      Apa saja komponen dari neraca pembayaran ?
5.      Bagaimana mekanisme neraca pembayaran ?
6.      Apa penyebab defisit dan surplus dalam neraca pembayaran ?
7.      Bagaimana pengaruh neraca pembayaran terhadap perekonomia suatu negara ?
8.      Bagaimana mekanisme dasar penyeimbangan kembali  neraca pembayaran?
9.      Apa kegunaan neraca pembayaran ?
10.  Apa pengertian neraca perdagangan ?
11.  Apa saja macam-macam neraca perdagangan ?
12.  Apa saja faktor yamh mempengaruhi neraca perdagangan ?
13.  Apa manfaat neraca perdagangan ?
14.  Apa saja masalah yang muncul dalam analisis neraca pembayaran dan neraca perdagangan ?
15.  Apa pengaruh masalah yang muncul terhadap kegiatan ekonomi ?
16.  Apa saja langkah pemerintah dalam menyelesaikan masalah dalam neraca pembayaran dan neraca perdagangan ?
17.  Bagaimana peran serta mayarakat dalam menghadapi masalah dalam neraca pembayaran dan neraca perdagangan ?
18.  Bagaimana tahapan dalam neraca pembayaran dan neraca perdagangan ?

1.3 Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui pengertian neraca pembayaran
2.      Mengetahui jenis-jenis transaksi yang ada dalam neraca pembayaran
3.      Mengetahui bentuk umum dari neraca pembayaran
4.      Mengetahui komponen neraca pembayaran
5.      Mengetahui mekanisme neraca pembayaran
6.      Mengetahui penyebab surplus dan defisit dalam neraca pembayaran
7.      Mengetahui pengaruh neraca pembayaran terhadap perekonomian suatu negara
8.      Mengetahui mekanisme dasar penyeimbangan kembali neraca pembayaran
9.      Mengetahui kegunaan neraca pembayaran
10.  Mengetahui pengertian neraca perdagangan
11.  Mengetahui macam-macam neraca perdagangan
12.  Mengetahui faktor yang mempengaruhi neraca perdagangan
13.  Mengetahui manfaat neraca perdagangan
14.  Mengetahui masalah yang muncul dalam analisis neraca pembayaran dan neraca perdagangan
15.  Mengetahui pengaruh masalah yang muncul dalam analisis neraca pembayaran dan neraca perdagangan terhadap kegiatan ekonomi
16.  Mengetahui langkah apa aja yang dilakukan oleh pemerintah dalam menyelesaikan masalah neraca pembayaran dan neraca perdagangan
17.  Mengetahui peran serta masyarakat dalam menghadapi masalah dalam neraca pembayaran dan neraca perdagangan
18.  Mengetahui tahapan dalam neraca pembayaran dan neraca perdagangan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Neraca Pembayaran

2.1.1Pengertian Neraca Pembayaran

            Adalah catatan yang berisi keseluruhan pembayaran oleh suatu Negara dengan Negara lain karena adanya pembelian barang atau jasa dan keseluruhan pembayaran dari Luar Negeri karena adanya penjualan barang atau jasa dalam suatu waktu tertentu (biasanya satu tahun).
            Pengertian diatas bukan menunjukan modal atau kekayaan tetapi menunjukan suatu perubahan posisi keuangan internasional suatu Negara terhadap Negara lain. Posisi keuangan tersebut bukan ditunjukan oleh saldonya tetapi terutama pada Likuiditas dan Solvabilitasnya yaitu “apakah  posisinya Defisit atau Surplus”. Transaksi pembelian dan penjualan akan menimbulkan pembayaran dan penerimaan.
            Segala transaksi yang menimbullkan  pembayaran atau hutang kepada pihak Luar Negeri dicatat dalam Transaksi Debet sedangkan yang menimbulkan penerimaan atau tagihan kepada Luar Negeri akan dicatat dalam Transaksi Kredit.
            Sebagaimana dikemukakan dalam Balance Of Payments (BOP)manual edisi kelima yang diterbitkan tahun 1993, secara umum neraca pembayaran didefinisikan sebagai “ a statistical statement that systematically summarizes, for a specific period, the economic transaction of an economy with the rest of the world”. Dengan kata lain, Neraca Pembayaran merupakan suatu catatan yang sistematis mengenai transaksi ekonomi yang dilakukan oleh penduduk (residen) suatu Negara dengan penduduk Negara lainya (nonresident) dalam jangka waktu tertentu”.
            Dari definisi tersebut terdapat beberapa pengertian penting yang perlu diuraikan lebih lanjut, yaitu mengenai catatan yang sistematis, transaksi ekonomi, pengertian penduduk dan bukan penduduk, serta periode waktu tertentu.
a.       Catatan Sistematis
            Sebagaimana penyusunan neraca perusahaan, Neraca Pembayaran juga disusun secara sistematis, yaitu dengan mengelompokan transaksi ekonomi secara berurutan, mulai dari transaksi riil dan transaksi keuangan yang menggambarkan lalu lintas sumber daya (resources flow) sampai dengan hasil akhir yang menggambarkan surplus atau deficit keseluruhan transaksi.
b.      Transaksi Ekonomi
            Transaksi ekonomi yang dicatat dalam Neraca Pembayaran merupakan transaksi yang menimbulkan terjadinya perpindahan kepemilikan asset dan kewajiban antara penduduk dengan bukan penduduk. Transaksi tersebut meliputi transaksi barang, jasa, pengahsilan (income), unrequited transfer, yaitu penyediaan barang dan jasa (real resources) dan atau asset financial tanpa imbalan, seperti pemberian barang sebagai hadiah atau hibah; serta transaksi yang terkait dengan asset dan kewajiban financial luar negeri. Transaksi ekonomi sebagaimana dimaksud pada umumnya melibatkan dua pihak, yaitu penduduk dan bukan penduduk.Namun, transaksi yang melibatkan sesame penduduk harus pula dicatat dalam Neraca Pembayaran, sepanjang transaksi tersebut mengakibatkan perpindahan kepemilikan asset dan kewajiban financial luar negeri antar penduduk dalam sector yang berbeda.Sebagai contoh, apabila bank sentral menjual devisanya kepada bank komersial, maka telah terjadi perpindahan kepemilikan asset financial luar negeri dari sector otoritas moneter ke sector perbankan.
c.       Penduduk
            Pengertian penduduk dalam Neraca Pembayaran berbeda dengan pengertian penduduk dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum, pengertian penduduk suatu Negara dalam Neraca Pembayaran dapat diartikan sebagai individu atau lembaga baik pemerintah maupun swasta, yang pusat kegiatan ekonominya (center of economy interest), seperti kegiatan konsumsi dan produksi, dilakukan di Negara yang bersangkutan. Penentuan status penduduk berdasarkan pusat kegiatan ekonomi sebagaimana dimaksud di atas dapat dilakukan dengan memperhatikan domisili individu atau lembaga di suatu Negara, yaitu sekurang-kurangnya satu tahun.Dengan demikian, pengertian penduduk dalam Neraca Pembayaran berbeda dengan pengertian penduduk dalam kehidupan sehari-hari yang biaasanya didasarkan status kewarganegaraanya.
d.      Periode waktu tertentu
            Periode waktu pencatatan Neraca Pembayaran biasanya dalam kurun waktu satu tahun namun masing-masing Negara dapat menyusunnya dalam periode triwulanan atau semesteran.

            Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pencatatan Neraca Pembayaran menggunakan konsep flows bukan stocks karena cakupan transaksi ekonomi internasional yang dicatat terjadi dalam suatu cakupan waktu tertentu. Mengingat pencatatan transaksi berdasarkan konsep flows, maka penyajian Neraca Pembayaran dalam tahunan, semesteran atau triwulanan masing-masing menggambarkan transaksi selama 12 bulan, 6 bulan atau 3 bulan dari tahun yang bersangkutan.

2.1.2 Macam-macam Transaksi Dalam Neraca Pembayaran

            Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi adalah sebagai berikut:
a.       Transaksi debet
            Yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (Devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
Ciri ciri transaksi debet yaitu :
1.      Diberi tanda minus (-) ini menunjukan bahwa negara yang mempunyai neraca pembayaran telah “menerima sesuatu” dari Luar Negeri .
2.      Adanya pengurangan Devisa karena pembayaran ke Luar Negeri
3.      Adanya tagihan-tagihan tunai yang harus dibayarkepada Luar Negeri.
4.      Kewajiban-kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada Luar Negeri.
b.      Transaksi kredit
            Yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
Ciri ciri transaksi kredit
1.      Diberi tanda plus (+) ini menunjukan bahwa negara yang mempunyai neraca pembayaran telah “mengirimkan sesuatu”  ke Luar Negeri.
2.      Adanya penambahan Devisa karena menerima tagihan dari Luar Negeri
3.      Adanya tagihan-tagihan tunai yang harus dibayar oleh Luar Negeri
4.      Bertambahnya hak untuk menerima pembayaran dari luar Negeri.

2.1.3 Bentuk Umum Neraca Pembayaran

            Pendapatan yang berkaitan dengan neraca pembayaran
a.       PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
            Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit produksi dalam batas wilayah suatu negara selama satu tahun.Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah yang bersangkutan.
b.      PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
            PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, selama satu tahun, yang meliputi barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat negara tersebut yang berada di luar negeri.
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
c.       Pendapatan per Kapita
            Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara.Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut.Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB perkapita.
d.      Pendapatan Nasional
            Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.


2.1.4 Komponen Neraca Pembayaran

            Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut :
a.       Transaksi Dagang (Trade Account)
            Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang (merchandise) dan jasa-jasa.Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang (visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade) yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa.Untuk transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit.
b.      Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
            Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit.
c.       Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
            Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang diberikan.Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit.
d.      Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
            Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu Negara dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit.
e.       Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
            Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun.Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di sebelah debit.


f.       Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)
            Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat wesel.
g.      Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)
            Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account dan investment account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit monetary acomodating.
            Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
a.       Transaksi Berjalan (Current Account)
            Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa-jasa. Secara umum meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan transaksi unilateral.
b.      Neraca Modal (Capital Account)
            Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan (asset) suatu negara di luar negeri dan aset asing di suatu negara, di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang piutang jangka panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek.
c.       Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)=
            Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya rekening selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi debitnya.
            Menurut para ahli ekonomi komponen neraca pembayaran  dikelompokan menjadi lima bagian, yaitu:
a.       Neraca  Barang
            Mencatat transaksi dagang berupa (visible trade) ini meliputi kegiatan Ekspor dan Impor barang (komoditas) Pada sisi Debet dicatat Impor barang dan pada pada sisi Kredit dicatat Ekspor barang.
b.      Neraca Jasa
            Mencatat transaksI dagang berupa jasa (invisible trade) , ini meliputi segala jasa yang diselenggarakan untuk dan oelh Luar Negeri Pada sisi Debet mencatat segala jasa yang diterima dari Luar Negeri atau  jasa yang diselenggarakan/diberikan oleh Luar Negeri.Sedangkan pada sisi Kredit  mencatat segala jasa yang diberikan kepada Luar Negeri atau jasa yang diselenggarakan untuk Luar Negeri.
c.       Neraca Pendapatan Modal
            Neraca pendapatan modal atau hasil-hasil modal terdiri atas bunga,deviden, upah tenaga kerja asing, bantuan atau hadiah   
Hal-hal yang dicatat pada sisi debet yaitu  :
1.      Bunga yang dibayarka ke Luar Negeri atas penanaman modal asing (dalam bentuk obligasi) yang telah diterima
2.      Deviden yang dibayarkan ke Luar Negeri atas penanaman modal asing (dalam bentuk saham) yang telah diterima.
3.      Bantuan/hadiah (grants) yang diberikan, upah tenaga kerja asing yang dibayarkan .           
                  Sedangkan pada sisi kredit dicatat tentang penerimaan bunga,         deviden dan keuntungan atas penanaman modal di Luar Negeri, termasuk        juga penerimaan upah tenaga kerja kita dari Luar Negeri
a.       Neraca Modal
            Neraca modal yang terdiri atas  pinjaman/kredit, pembelian/penjualan effect (surat surat berharga)
Pada sisi debet dicatat tentang:
            Pinjaman atau kredit yang diberikan kepada luar negeri dan ditulis tanda minus (-) sebab negara yang bersangkutan (yang  membuat neraca pembayaran) “menerima surat hutang” dari luar negeri, yang berarti bahwa pihak luar negeri  menyatakan kesanggupan akan mengembalikan  pinjamannya pada suatu tanggal  jatuh tempo yang telah ditentukan. Pembelian surat-surat berharga (effect) seperti saham dan obligasi dari luar negeri.
Sedangkan pada sisi kredit dicatat tentang :
            Pinjaman atau kredit yang diterima dari luar negeri dan ditulis tanda plus (+) sebab negara yang bersangkutan (yang membuat neraca pembayaran) sebenarnya “mengirim surat hutang”  ke luar negeri, yang berarti bahwa pihak yang bersangkutan  (yang membuat neraca pembayaran) menyatakan kesanggupannya akan mengembalikan pinjamannya pada suatu tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan.
penjualan surat surat berharga (effect) kepada luar negeri
b.      Neraca Moneter
            Pada neraca ini mencangkup perubahan-perubahan cadangan devisa baik yang berupa stock emas maupun berupa mata uang keras serta posisinya terhadap internastional monetery fund.
            Pada neraca ini dicatat transaksi – transaksi yang merupakan “neraca pamungkas/penyelesaian” dari transaksi yang terdapat di neraca barang, neraca jasa, neraca pendapatn modal, dan neraca modal.
            Neraca moneter atau lalu lintas moneter sebenarnya merupakan neraca saldooleh sebab itu tanda minus (-) berarti pertambahan cadangan devisa, seperti stock emas, mata uangb keras termasuk special drawing right(aset cadangan internasional).  sedangkan tanda plus (+) berarti pengurangan cadamgam devisa.
            Pertambahan cadangan devisa dengan tanda minus (-) dan pengurangan cadangan devisa dengan tanda plus (+) hanya berlaku di dalam neraca moneter saja sedangkan pada neraca yang lain belaku seperti ciri ciri pada transaksi debet dan kredit  yang sudah disebutkan sebelumnya.

2.1.5 Mekanisme Neraca Pembayaran

            Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut.
a.       Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects).
b.      Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan (income effects).
c.       Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects).

2.1.6 Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran

            Dalam neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan defisit.Adapun defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan apabila jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi neraca pembayaran menunjukkan surplus. Neraca pembayaran suatu negara juga dapat dikatakan seimbang apabila stok nasional (cadangan devisa) tidak berubah dan tidak ada aliran modal/pinjaman akomodatif.
            Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara dikarenakan oleh komponen berikut:
a.       Stok Nasional
            Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan stok nasional berarti surplus.
b.      Pinjaman Akomodatif
            Pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti merupakan bagian dan defisit, sedangkan pinjaman yang masuk atas kemauannya sendiri (pinjaman otonom) tidak memengaruhi defisit.
c.       Defisit total
            adalah besarnya penurunan stok nasional  ditambah pinjaman akomodatif.

2.1.7 Pengaruh Neraca Pembayaran terhadap Perekonomian Negara

            Sebagaimana kamu ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat semua transaksi negara tersebut dengan luar negeri. Adapun dampak neraca pembayaran terhadap perekonomian adalah sebagai berikut :
a.       Perubahan Kurs Devisa
            Jika neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta asing mengalami kenaikan dan kurs rupiah mengalami penurunan.Dan bila terjadi surplus, maka kurs valuta asing mengalami penurunan dan kurs rupiah mengalami kenaikan.
b.      Perubahan Harga
            Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam negeri sangat laku terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri menjadi meningkat.
c.       Perubahan Tingkat Pendapatan
            Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya nilai ekspor akan mengakibatkan berubahnya pendapatan nasional.
d.      Perubahan Tingkat Bunga
            Jika investasi dari luar negeri banyak mengalir ke dalam negeri, maka tingkat bunga yang berlaku rendah karena hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi adalah berbanding terbalik.Sebaliknya, jika investasi yang terjadi menurun, maka tingkat bunga yang berlaku tinggi.

2.1.8Kegunaan Neraca Pembayaran

                  Neraca mempunyai fungsi atau kegunaan yaitu sebagai berikut :
a.       Sebagai alat pembukuan, pemerintah perlu mengambil keputusan yang tepat dalam perdagangan internasional, hal ini mencakup jumlah barang dan jasa yang keluar atau masuk dalam batas wilayah negaranya serta untuk memperoleh keterangan-keterangan mengenai anggaran alat pembayaran luar negeri.
b.      Sebagai alat pengukur kondisi ekonomi suatu negara. Dilihat dari pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional negara tersebut.
c.       Merupakan alat untuk memperoleh informasi mengenai perdagangan internasional.
d.      Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negera lain.
e.       Sebagai alat kebijakan moneter suatu negara.
f.       Mengetahui posisi keuangan internasional di suatu negara
g.      Sebagai salah satu indikator yang akan dipertimbangkan oleh imf atau negara donor untuk memberikan bantuan  keuangan
h.      Sebagai slah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain inflasi, GDP dan sebagainya.

            Neraca pembayaran sangat berguna untuk menunjukkan struktur dan komposisi transaksi ekonomi dan posisi keuangan internasional dari suatu negara.Tak hanya itu, BOP juga digunakan sebagai suatu indikator dalam mempertimbangkan pemberian bantuan kepada suatu negara. Jika dibandingkan dengan indikator lainnya seperti laju pertumbuhan PDB, tingkat pendapatan per kapita, inflasi, suku bunga, dan nilai tukar mata uang domestik maka BOP merupakan salah satu indikator yang fundamental.
            BOP terdiri dari tiga neraca saldo, yakni saldo neraca transaksi berjalan (TB), saldo neraca modal (CA), dan saldo neraca moneter (MA). Saldo TB adalah jumlah saldo dari neraca perdagangan (NP) yang mencatat nilai ekspor (X) dan impor(M) barang, jasa (NJ), yang mencatat X dan M jasa termasuk pembayaran / pendapatan royalti dan bunga deposito, transfer keuntungan bagi investor asing, pembayaran bunga cicilan utang luar negeri (ULN), dan kiriman uang masuk dari tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
            CA adalah neraca yang mencatat arus modal (K) jangka pendek dan jangka panjang yang masuk dan keluar, yang terdiri atas K pemerintah neto dan lalu lintas K swasta neto.K pemerintah neto adalah selisih antara pinjaman yang baru didapat pada periode sebelumnya yang sudah jatuh tempo. Sedangkan lalu lintas K swasta neto adalah selisih antara dana investasi (I) masuk, pinjaman swasta dari luar negeri, dan pelunasan utang pokok swasta dan dana I ke luar negeri.
            Dana I terdiri dari dua macam, yaitu I langsung atau disebut juga I jangka panjang atau penanaman modal asing (PMA). Sedangkan dana I tidak langsung atau jangka pendek adalah investasi portofolio (IP). Dalam cara pencatatannya modal M dan arus masuk K dianggap sebagai keuntungan bagi negara yang bersangkutan. Oleh karena itu,  berada di transaksi kredit (positif), sedang arus K keluar (kerugian) dicata sebagai transaksi debit (negatif).
            MA adalah neraca yang mencatat perubahan cadangan devisa (CD) berdasarkan arus devisa yang masuk ke dan keluar dari suatu negara dalam suatu periode tertentu. Perubahan CD diperoleh dari penjumlahan saldo TB dan saldo CA, jadi bukan CD yang dicata secara resmi, yang disebut dengan neraca cadangan (RA). Relasi antara BOP, dan CD atau RA adalah:
CD = BOP = TB + CA

2.2 Neraca Perdagangan

2.2.1 Pengertian Neraca Perdagangan

            Neraca perdagangan adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan selisih antara ekspor dan impor.Neraca perdagangan bisa disebut dengan ekspor NETO.Neraca perdagangan yang positif berarti negara tersebut mengalami ekspor yang nilai moneternya melebihi impor yg bisa disebut surplus perdagangan. Perdagangan internasional melibatkan berbagai transaksi ekonomi antara satu negara dengan negara lain. Transaksi ekonomi tersebut kemudain dicatat dalam bentuk neraca.Neraca perdagangan internasional merupakan salah satu komponen penting dalam neraca pembayaran internasional.

2.2.2 Jenis Jenis Neraca Perdagangan

            Posisi neraca perdagangan dibagi atas 3 jenis, yaitu:
a.       Neraca perdagangan aktif adalah jumlah kondisi perdagangan ekspor jauh lebih besar daripada jumlah kondisi perdagangan impor.
b.      Neraca perdagangan pasif adalah jumlah kondisi perdagangan impor justru jauh lebih besar daripada jumlah perdagangan ekspor
c.       Neraca perdagangan seimbang adalah jumlah kondisi perdagangan impor sama besar dengan jumlah perdagangan ekspor

2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Neraca Perdagangan

a.       Biaya produksi (tanah, tenaga kerja, modal, pajak, insentif, dll) ekspor dalam perekonomian mereka dalam perekonomian impor
b.      Biaya dan ketersediaan bahan baku, barang setengah jadi dan input lainnya.
c.       Bursa pergerakan nilai.
d.      Multilateral, bilateral dan unilateral pajak atau pembatasan perdagangan.
e.       Hambatan non-tarif seperti linghkungan, kesehatan atau standar keselamatan.
f.       Ketersediaan devisa yang memadai yang dapat digunakan untuk membayar impor.
g.      Harga pokok produksi di rumah (dipengaruhi oleh respon dari pasokan).

2.2.4 Manfaat Dari Neraca Perdagangan

a.       Sebagai tolak ukur arah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan pihak terkait. Neraca Perdagangan merupakan salah satu alat untuk menentukan arah kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah dan pihak terkait. Dalam hal ini pelaku kegiatan ekonomi internasional.
b.      Mengetahui besaran jumlah pengeluaran dan pendapatan negara. Neraca Perdagangan memiliki fungsi sebagai pemberi informasi jumlah atau besaran angka ekspor dan impor. Apabila nilai ekspor lebih tinggi maka dapat dikatakan surplus atau kelebihan pendapatan. Sebaliknya apabila nilai ekspor lebih kecil dari impor maka dikatakan sebagai defisit atau keadaan yang tidak menguntungkan.
c.       Menjadi informasi kegiatan ekonomi internasional. Neraca perdagangan dalam hal ini menjadi sumber informasi perdagangan internsional. Ketika suatu negara mengalami peningkatan ekspor atau impor, maka negara lain akan mengetahui dan dapat dilakukan pertimbangan untuk menjalin kerjasama.

2.3 Neraca Pembayaran dan Neraca Perdagangan

2.3.1 Masalah Yang Muncul Dalam Analisis Pembayaran Dan Perdagangan

            Masalah yang timbul dalam analisis neraca pembayaran dan neraca perdagangan antara lain:
a.       Seringkali mengabaikan hubungan antara transaksi internasional yang satu dengan yanglain, sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu transaksi saja tanpa melihat hubungannya dengan yang lain.
b.      Surplus transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya defisit dianggap jelek.
c.       Keputusan untuk memberi bantuan (Aid) seharusnya lebih didasarkan pada kekuatan ekonomi negara secara keseluruhan.

2.3.2 Pengaruh Masalah Neraca Perdagangan Dan Pembayaran Terhadap Kegiatan Ekonomi

            Secara umum apabila kita ingin mengkaji lebih mendalam terkait pengaruh neraca pembayaran luar negeri bagi Indonesia, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran, karena pengaruh dari pada neraca pembayaran terlihat secara jelas pada proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran .Didalam proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran tersebut terdiri dari 3 komponen, yaitu tingkat harga, tingkat kurs, dan sektor moneter.
a.       Tingkat harga
            Neraca pembayaran yang surplus dapat menyebabkan bertambahnya uang yang beredar di masyarakat. Sebaliknya jika neraca pembayaran defisit akan mengurangi jumlah uang yang beredar.  Pertambahan uang yang beredar menyebabkan kenaikan harga, dan sebaliknya berkurangnya uang yang beredar menyebabakan penurunan harga.
            Surplus neraca pembayaran akan meningkatakan jumlah uang yang beredar, harga naik dan inflasi yang akan mengakibatkan daya saing produsen dalam negeri menurun dibandingkan produsen luar negeri, hal ini akan meningkatkan impor daripada impor. Kenaikan impor dan penurunan ekspor keduanya bersama-sama mendorong berkurangnya surplus neraca pembayaran proses penyeimbangan ini akan berjalan terus menerus dengan surplus neraca pembayaran suatu negara dibarengi dengan derfisit neraca pembayaran negara asing. Jumlah uang yang beredar dinegara asing akan berkurang maka harga akan turun dan terjadi inflasi, berarti daya saing produsennya meningkat, terjadi peningkatan ekspor dan penurunan impor negara asing tersebut.
b.      Tingkat kurs
            Dalam penyeimbangan melalui tingkat kurs ini adalah devaluasi untuk defisit dan revaluasi untuk surplus.Keberhasilan devaluasi untuk menghilangkan atau mengurangi ketidakseimbangan tergantung pada elastisitas permintaan dan penawaran valuta asing.
c.       Sektor moneter
            Pendekatan sektor moneter neraca pembayaran menganggap bahwa timbulnya ketidakseimbangan neraca pembayaran karena ketidakseimbangan portopolio yaitu saldo kas yang terjadi berbeda dengan saldo kas yang diinginkan masyarakat.Menyamakan saldo kas yang terjadi dengan yang diinginkan inilah yang menyebabkan timbulnya ketidakseimbangan neraca pembayaran dan berfluktuasinya kurs valuta asing. Ketidakseimbangan neraca pembayaran adalah semata-mata merupakan gejala moneter, oleh karena itu mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam sistem kurs tetap tidak akan ada hasilnya. Mempengaruhi jumlah uang secara efektif akan dapat dilakukan dalam sistem kurs bebas, dalam penyeimbangan neraca pembayaran. Pengaruh timbal balik antara kebijaksanaan moneter dinegara-negara lain hanya akan berpengaruh kepada kurs dan tidak pada neraca pembayaran.
            Neraca pembayaran luar negeri merupakan suatu alat yang diperuntuhkan untuk mencatat secara sistematis dari semua transaksi ekonomi internasional yang mencakup: perdagangan, investasi, dan pinjaman yang terjadi antara penduduk dalam negeri pada suatu negara dengan penduduk luar negeri selama jangka waktu tertentu biasanya satu tahun dan dinyatakan dalam dolar AS.
            Dalam neraca pembayaran internasional defisit menimbulkan beberapa akibat buruk terhadap kegiatan dan kestabilan ekonomi negara.Defisit terjadi akibat impor yang berlebihan yang menyebabkan penurunan dalam negeri dengan barang impor. Ketika harga valuta asing meningkat, maka akan menyebabkan harga-harga barang impor bertambah mahal. Kegiatan ekonomi dalam negeri yang menurun dapat mengurangngi kegairahan perusahaan-perusahaan untuk melakukan penanaman modal dan membangun kegiatan usaha baru. Dengan demikian, sama halnya dengan masalah pengangguran dan inflasi, masalah defisit dalam neraca pembayaran dapat menimbulkan efek yang buruk ke atas prestasi kegiatan ekonomi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karenanya setiap negara harus berusaha menghindari berlakunya defisit dalam neraca pembayaran.

2.3.3 Langkah-Langkah Pemerintah Dalam Menyelesaikan Masalah Neraca Perdagangan Dan Pembayaran

            Pemerintah mengeluarkan kebijakan sebagai berikut:
a.       Kebijakan agar investasi dilakukan dengan porsi agar bisa ekspor sehingga neraca perdagangan kita lebih terkendali.
b.      Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam perpajakan dan pengeluaran pemerintah/ anggaran untuk memengaruhi pengeluaran agregat.
c.       Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah/ bank sentral dalam penawaran uang dan kebijakan suku bunga untuk memengaruhi pengeluaran agregat.
d.      Kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, sehingga barang dan jasa yang ditawarkan lebih banyak dan lebih murah.
e.       Kebijakan Neraca Pembayaran merupakan kebijakan yang digunakan untuk memantau keadaan neraca pembayaran guna memengaruhi nilai tukar.

2.3.4 Peran Serta Masyarakat Dalam Menghadapi Masalah Neraca Perdagangan Dan Pembayaran

a.       Lebih hemat dalam menggunakan sumber daya alam.
b.      Sumber daya alam sangat berpengaruh dengan masalah ekonomi.
c.       Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggai dan mengolah kekayaan.Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktifitas.

2.3.5 Tahapan-Tahapan Neraca Pembayaran Dan Perdagangan

            Setiap negara cenderung memiliki beberapa tahapan dalam neraca pembayaran dan perdagangannya, dari negara debitur muda hingga negara kreditur madya. Berikut penjelasannya:
a.       Negara debitur muda dimana pada tahapan ini suatu negara lebih banyak mengimpor dari pada mengekspor selisih diantara keduanya ditutup melalui pinjaman luar negeri sehingga memungkinkan negara tersebut menumpuk modal.
b.      Negara debitur madya dimana pada tahapan ini neraca perdagangan suatu negara telah surplus, tetapi pertumbuhan dividen dan bunga yang harus dibayarkan untuk pinjaman luar negeri menjadikan saldo neraca modalnya kurang seimbang.
c.       Negara kreditur muda dimana pada tahapan ini suatu negara mengembangkan ekspornya secara luar biasa, bahkan negara meminjamkan uang kepa da negara-negara lain.
d.      Negara kreditur madya dimana pada tahapan ini pendapatan modal dan investasi luar negeri memberikan surplus cukup besar terhadap pos tak tampak yang kemudian diseimbangkan dengan defisit neraca perdagangan.

BAB III

PENUTUP


3.1 Simpulan

            Neraca Pembayaran adalah catatan yang berisi keseluruhan pembayaran oleh suatu Negara dengan Negara lain karena adanya pembelian barang atau jasa dan keseluruhan pembayaran dari Luar Negeri karena adanya penjualan barang atau jasa dalam suatu waktu tertentu (biasanya satu tahun).
            Neraca pembayaran sangat berguna untuk menunjukan struktur dan komposisi transaksi ekonomi dan posisi keuangan internasional dari suatu negara. BOP juga digunakan sebagai suatu indikator dalam mempertimbangkan pemberian bantuan kepada suatu negara. Jika dibandingkan dengan indikator lainnya seperti lajupertumbuhan PDB, tingkat pendapatan per kapita, inflasi, suku bunga, dan nilai tukar mata uang domestik maka BOP merupakan salah satu indikator yang fundamental.
            Neraca Pembayaran (Balance of Payment ) suatu negara dapat dijadikan ukuran seberapa besar arus dana internasional yang masuk dan keluar dari negara tersebut, karena neraca pembayaran merupakan potret keuangan atau kinerja keuangan yang menggambarkan transaksi ekonimi penduduk suatu negara dengan negara lain pada satu periode tertentu.
            Neraca perdagangan adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan selisih antara ekspor dan impor.Neraca perdagangan bisa disebut dengan ekspor NETO.Neraca perdagangan yang positif berarti negara tersebut mengalami ekspor yang nilai moneternya melebihi impor yg bisa disebut surplus perdagangan. Perdagangan internasional melibatkan berbagai transaksi ekonomi antara satu negara dengan negara lain. Transaksi ekonomi tersebut kemudain dicatat dalam bentuk neraca.Neraca perdagangan internasional merupakan salah satu komponen penting dalam neraca pembayaran internasional.
            Neraca pembayaran dan neraca perdagangan merupakan hal terpenting dalam melakukan kontrol kegiatan perekonomian internasional.Neraca pembayaran dan perdagangan sangat berguna untuk mengumpulkan informasi perekonomian suatu negara sehingga pelaku kegiatan ekonomi suatu negara tersebut dapat mengambil tindakan atau langkah-langkah yang diperlukan dalam melakukan kegiatan ekonomi tingkat internasional.

3.2 Saran


DAFTAR PUSTAKA
















LAMPIRAN
A. PERTANYAAN
1.      Pertanyaan dari Fitri Aisyah (kelompok 4)
Apakah pemerintah dan BI perlu menciptakan kebijakan lanjutan untuk memperbaiki jikalau terjadi defisit neraca pembayaran?
2.      Pertanyaan dari Poppi Oktapiani (kelompok 5)
Jelaskan maksud dari bursa pergerakan nilai yang anda jelaskan pada slide apakah berupa saham, mata uang asing atau komoditas?
3.      Pertanyaan dari Putri Septiani (kelompok 1)
Analisis kegunaan neraca pembayaran terhadap kebijakan moneter?

B. JAWABAN
Jawaban pertanyaan ke 1
1.      Setiap bulan, sejumlah menteri ekonomi dan petinggi Bank Indonesia deg-degan menanti data neraca perdagangan. Bagaimana tidak, neraca perdagangan yang dalam tiga bulan terakhir tahun 2013 surplus, tiba-tiba pada Januari tahun ini kembali defisit. Fluktuasi ini yang membuat para pengambil kebijakan itu bertanya-tanya, apakah kebijakan yang diambil pemerintah dan BI belum cukup untuk membendung impor dan mendorong ekspor.
Biang keladi terjadinya defisit perdagangan adalah impor minyak, bahan bakar minyak (BBM), dan gas yang terus membesar. Surplus ekspor nonmigas tidak lagi mampu menutupi defisit migas yang terus melambung tersebut. Terlebih lagi, mulai tahun ini berlaku kebijakan larangan ekspor mineral dan tambang mentah, sehingga memangkas signifikan pendapatan devisa dari sektor tersebut.
Neraca perdagangan akan terus mendapat tekanan, bukan hanya akibat impor migas yang membengkak, tapi juga karena pertumbuhan cepat kelas menengah yang memicu permintaan cukup tinggi. Lonjakan permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh suplai atau produksi di dalam negeri, sehingga mau tidak mau harus diimpor. Tidak mengherankan bila impor produk barang konsumsi juga tinggi.
Meski ancaman tersebut cukup mengkhawatirkan, BI memberikan kabar yang membesarkan hati. Berdasarkan perkiraan dan analisis BI, neraca perdagangan Februari akan surplus cukup besar, sekitar US$ 700 juta. Surplus itu diprediksi bakal berlanjut pada Maret.
Surplus neraca perdagangan ini harus kita pertahankan. Perbaikan neraca perdagangan ini sangat penting karena menjadi kunci untuk menyehatkan defisit transaksi berjalan yang akut. Memang, saat ini ada tren perbaikan defisit transaksi berjalan, karena aliran modal masuk makin membesar.
Defisit transaksi berjalan per kuartal IV-2013 tercatat US$ 4,02 miliar atau 1,98 persen dari produk domestik bruto (PDB). Sedangkan sepanjang 2013, akumulasi defisit itu mencapai US$ 28,3 miliar atau 3,26 persen dari PDB. Pemerintah sedang berupaya keras agar defisit transaksi berjalan bisa digiring ke level 2,5 persen dari PDB pada akhir tahun ini.
Itulah sebabnya, pemerintah dan BI perlu menciptakan kebijakan lanjutan yang mampu memperbaiki defisit transaksi berjalan dan neraca pembayaran. Ekspor harus didorong dan impor direm, khususnya barang-barang yang tidak mendesak. Untuk ekspor, Indonesia perlu aktif mencari pasar baru, di luar pasar pasar konvensional seperti AS, Eropa, dan Jepang. Tiongkok, India, dan negara-negara Timur Tengah adalah pasar ekspor yang sangat prospektif.
Secara paralel, impor harus ditekan. Hal ini bisa ditempuh lewat pemangkasan subsidi BBM, pengetatan impor BBM, dan impor barang konsumsi. Program mandatori biodiesel baik untuk BBM Pertamina maupun PLN harus dijalankan secara konsisten, karena hal ini terbukti mampu mengerem impor solar.
Tekanan terhadap defisit transaksi berjalan juga bersumber dari neraca jasa yang selalu defisit. Dalam konteks ini, kita harus mampu meningkatkan kapasitas di dalam negeri, khususnya reasuransi dan jasa transportasi kapal yang selama ini harus dibayar ke perusahaan luar negeri.
Pada saat yang sama, Indonesia perlu memperkuat transaksi modal dan finansial agar selalu surplus. Untuk itu, kita harus mampu memancing aliran modal masuk, baik melalui portofolio maupun investasi langsung. Sejak awal tahun, atau selama tiga bulan, dana asing yang masuk sudah mencapai Rp 59 triliun, baik ke pasar saham dan obligasi pemerintah. Kita harus mampu menjaga iklim kondusif di pasar modal, di samping fundamental makro agar asing semakin percaya.
Di lain sisi, tekanan arus dana keluar saat ini muncul karena makin besarnya keuntungan yang direpatriasi. Setidaknya setiap tahun sekitar US$ 25 miliar dividen lari ke luar negeri. Untuk itu, rencana pemerintah memberikan insentif pajak harus segera direalisasikan, sehingga keuntungan itu direinvestasikan di Tanah Air.
Lebih dari itu, pemerintah harus serius membenahi sektor riil dan menempuh reformasi struktural. Beberapa hal mendesak yang harus ditempuh adalah perbaikan infrastruktur di semua lini, baik jalan, transportasi massal, pelabuhan, dan energi. Struktur industri harus diperbaiki, khususnya industri hulu dan industri barang modal, karena impornya sangat tinggi. Ketahanan pangan mutlak diwujudkan karena ketergantungan impor terhadap pangan kian tinggi.
Untuk itu, pemerintah dan BI harus mampu mendesain kebijakan, baik dalam bentuk insentif dan disinsentif, agar reformasi struktural bisa terimplementasi secara optimal. Semua itu perlu segera diwujudkan dalam paket stimulus ketiga.
Dengan perbaikan secara konsisten dan komprehensif mulai ekspor-impor, neraca jasa, serta transaksi modal dan finansial, kita bisa mewujudkan neraca transaksi berjalan serta neraca pembayaran yang sehat dan sustainable. Lebih dari itu, langkah tersebut ditempuh tanpa harus mengorbankan pertumbuhan ekonomi.

Jawaban pertanyaan ke 2
Bursa adalah pasarnya para pengusaha untuk mengadakan perikatan jual beli surat-surat berharga dan jasa-jasa.  Bursa itu sendiri dibagi menjadi tiga macam yaitu :
a)      Bursa Valuta Asing (Jual Beli Mata Uang Asing)
b)     Bursa Effect (Saham, Obligasi, Sertifikat).
c)      Bursa Komoditas
Dalam slide disebutkan  bursa pergerakan nilai, nilai disini berkaitan dengan pengaruh nilai mata uang asing terhadap nilai mata uang indonesia. Naik turunnya nilai mata uang asing akan berpengaruh terhadap defisit atau surplusnya neraca pembayaran. 

Jawaban pertanyaan ke 3
Keberadaan neraca pembayaran sangat membantu kinerja pemerintah terutama di bidang perekonomian dan pembangunan. Dengan adanya neraca pembayaran pemerintah mengetahui apa saja prospek dan tantangan perekonomian negaranya saat ini dan akan mendatang. Bisa dibilang neraca pembayaran merupakan referensi pemerintah dalam mengambil atau menentukan suatu kebijakan termasuk kebijakan moneter.

No comments:

Post a Comment