KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,
yang mana dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
Makalah yang berjudul “NERACA PEMBAYARAN DAN NERACA PERDAGANGAN” sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu
Ekonomi Makro.
Sholawat serta salamsemoga
tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Sesepuh
Pondok Pesantren Suryalaya.
2. Bapak R.Hozin Abdul Fatah
SE.,MP dan Ibu Risdawanti SE selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Ilmu Ekonomi Makro
3. Kedua
orang tua yang selalu memberikan do’anya dan membimbing penulisan baik moril
maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
4. Teman-teman
seperjuangan yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis, umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan.
Tasikmalaya, November 2017
Penulis
DAFTAR ISI
LAMPIRAN......................................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin meluasnya globalisasi membuat
ketergantungan antar Negara semakin tinggi, Indonesia sebagai negara yang
menganut sistem perekonomian terbuka, keadaan dan perkembangan perdagangan luar
negeri serta neraca pembayaran internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang
sedang dan akan berlangsung di dalam percaturan ekonomi global. Keyakinan bahwa
perdagangan luar negeri akan memberikan sumbangan positif kepada kegiatan
ekonomi negara telah diyakini dikalangan ahli-ahli ekonomi.
Ahli-ahli
ekonomi yang hidup disekitar abad ke-16 dan ke-17 berpendapat bahwa perdagangan
yang lebih mengenai pentingnya peranan perdagangan luar negeri dalam
perekonomian. Situasi dan kecenderungan umum perekonomian dapat dipastikan akan
mempengaruhi perekonomian Indonesia. Perekonomian dunia yang lesu akan
melesukan pula perdagangan antar negara di dunia, termasuk Indonesia. Hubungan
ekonomi dengan luar negeri adalah bagian dari hubungan internasional secara
luas, yang mencakup juga hubungan politik, militer, pendidikan dan kebudayaan.
Bagi
negara sedang berkembang seperti Indonesia, terlebih dengan system ekonomi
terbuka, memungkinkan hubungan ekonomi dengan luar negeri terjadi. Hampir
setiap hari dalam surat kabar kita baca bagaimana hubungan-hubungan ekonomi
dengan luar negeri baik secara bilateral maupun multilateral itu terjadi Hubungan ekonomi dengan luar negeri ini
memberi pengaruh terhadap perekonomian dalam negeri. Ada pengaruh buruk, tapi
juga ada pengaruh menguntungkan.
Hubungan
ekonomi internasional menyangkut transaksi barang, jasa modal, moneter, alat
pembayaran dan semuanya berpengaruh terhadap ekonomi dalam negeri.
a. Setiap negara selalu berbeda bila
ditinjau dari sumber daya alamnya,
b. Iklimnya, letak
geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,
c. Keadaan struktur ekonomi
dan sosialnya. Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan
d. Negara yang satu dengan
negara yang lainnya saling membutuhkan sehingga
e. Terciptalah perdagangan
internasional. Perdagangan internasional merupakan
f. Salah satu aspek penting
dalam perekonomian suatu negara, karena selain dapat
g. Memenuhi kebutuhan dalam
negeri, perdagangan internasional juga merupakan
h. Salah satu sumber
pendapatan
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran ?
2. Apa saja jenis-jenis transaksi yang ada dalam neraca
pembayaran ?
3. Bagaimana bentuk umum dari neraca pembayaran ?
4. Apa saja komponen dari neraca pembayaran ?
5. Bagaimana mekanisme neraca pembayaran ?
6. Apa penyebab defisit dan surplus dalam neraca pembayaran
?
7. Bagaimana pengaruh neraca pembayaran terhadap perekonomia
suatu negara ?
8. Bagaimana mekanisme dasar penyeimbangan kembali neraca pembayaran?
9. Apa kegunaan neraca pembayaran ?
10. Apa pengertian neraca perdagangan ?
11. Apa saja macam-macam neraca perdagangan ?
12. Apa saja faktor yamh mempengaruhi neraca perdagangan ?
13. Apa manfaat neraca perdagangan ?
14. Apa saja masalah yang muncul dalam analisis neraca
pembayaran dan neraca perdagangan ?
15. Apa pengaruh masalah yang muncul terhadap kegiatan
ekonomi ?
16. Apa saja langkah pemerintah dalam menyelesaikan masalah
dalam neraca pembayaran dan neraca perdagangan ?
17. Bagaimana peran serta mayarakat dalam menghadapi masalah
dalam neraca pembayaran dan neraca perdagangan ?
18. Bagaimana tahapan dalam neraca pembayaran dan neraca
perdagangan ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui pengertian
neraca pembayaran
2.
Mengetahui
jenis-jenis transaksi yang ada dalam neraca pembayaran
3.
Mengetahui
bentuk umum dari neraca pembayaran
4.
Mengetahui
komponen neraca pembayaran
5.
Mengetahui
mekanisme neraca pembayaran
6.
Mengetahui
penyebab surplus dan defisit dalam neraca pembayaran
7.
Mengetahui
pengaruh neraca pembayaran terhadap perekonomian suatu negara
8.
Mengetahui
mekanisme dasar penyeimbangan kembali neraca pembayaran
9.
Mengetahui
kegunaan neraca pembayaran
10.
Mengetahui
pengertian neraca perdagangan
11.
Mengetahui
macam-macam neraca perdagangan
12.
Mengetahui
faktor yang mempengaruhi neraca perdagangan
13.
Mengetahui
manfaat neraca perdagangan
14.
Mengetahui
masalah yang muncul dalam analisis neraca pembayaran dan neraca perdagangan
15.
Mengetahui
pengaruh masalah yang muncul dalam analisis neraca pembayaran dan neraca
perdagangan terhadap kegiatan ekonomi
16.
Mengetahui
langkah apa aja yang dilakukan oleh pemerintah dalam menyelesaikan masalah
neraca pembayaran dan neraca perdagangan
17.
Mengetahui
peran serta masyarakat dalam menghadapi masalah dalam neraca pembayaran dan
neraca perdagangan
18.
Mengetahui
tahapan dalam neraca pembayaran dan neraca perdagangan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Neraca Pembayaran
2.1.1Pengertian Neraca Pembayaran
Adalah catatan yang berisi
keseluruhan pembayaran oleh suatu Negara dengan Negara lain karena adanya
pembelian barang atau jasa dan keseluruhan pembayaran dari Luar Negeri karena
adanya penjualan barang atau jasa dalam suatu waktu tertentu (biasanya satu tahun).
Pengertian
diatas bukan menunjukan modal atau kekayaan tetapi menunjukan suatu perubahan
posisi keuangan internasional suatu Negara terhadap Negara lain. Posisi
keuangan tersebut bukan ditunjukan oleh saldonya tetapi terutama pada
Likuiditas dan Solvabilitasnya yaitu “apakah
posisinya Defisit atau Surplus”. Transaksi
pembelian dan penjualan akan menimbulkan pembayaran dan penerimaan.
Segala transaksi
yang menimbullkan pembayaran atau hutang
kepada pihak Luar Negeri dicatat dalam Transaksi Debet sedangkan yang
menimbulkan penerimaan atau tagihan kepada Luar Negeri akan dicatat dalam
Transaksi Kredit.
Sebagaimana dikemukakan dalam Balance Of Payments (BOP)manual edisi kelima
yang diterbitkan tahun 1993, secara umum neraca pembayaran didefinisikan
sebagai “ a statistical statement that systematically summarizes, for a
specific period, the economic transaction of an economy with the rest of the
world”. Dengan kata lain, “Neraca Pembayaran merupakan suatu catatan yang sistematis mengenai
transaksi ekonomi yang dilakukan oleh penduduk (residen) suatu Negara dengan
penduduk Negara lainya (nonresident) dalam jangka waktu tertentu”.
Dari definisi tersebut terdapat beberapa
pengertian penting yang perlu diuraikan lebih lanjut, yaitu mengenai catatan
yang sistematis, transaksi ekonomi, pengertian penduduk dan bukan penduduk,
serta periode waktu tertentu.
a.
Catatan Sistematis
Sebagaimana penyusunan neraca perusahaan, Neraca
Pembayaran juga disusun secara sistematis, yaitu dengan mengelompokan transaksi
ekonomi secara berurutan, mulai dari transaksi riil dan transaksi keuangan yang
menggambarkan lalu lintas sumber daya (resources flow) sampai dengan hasil
akhir yang menggambarkan surplus atau deficit keseluruhan transaksi.
b. Transaksi Ekonomi
Transaksi ekonomi yang dicatat dalam Neraca
Pembayaran merupakan transaksi yang menimbulkan terjadinya perpindahan
kepemilikan asset dan kewajiban antara penduduk dengan bukan penduduk.
Transaksi tersebut meliputi transaksi barang, jasa, pengahsilan (income),
unrequited transfer, yaitu penyediaan barang dan jasa (real resources) dan atau
asset financial tanpa imbalan, seperti pemberian barang sebagai hadiah atau
hibah; serta transaksi yang terkait dengan asset dan kewajiban financial luar
negeri. Transaksi ekonomi sebagaimana dimaksud pada umumnya melibatkan dua
pihak, yaitu penduduk dan bukan penduduk.Namun, transaksi yang melibatkan
sesame penduduk harus pula dicatat dalam Neraca Pembayaran, sepanjang transaksi
tersebut mengakibatkan perpindahan kepemilikan asset dan kewajiban financial
luar negeri antar penduduk dalam sector yang berbeda.Sebagai contoh, apabila
bank sentral menjual devisanya kepada bank komersial, maka telah terjadi perpindahan
kepemilikan asset financial luar negeri dari sector otoritas moneter ke sector
perbankan.
c.
Penduduk
Pengertian penduduk dalam Neraca Pembayaran
berbeda dengan pengertian penduduk dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum,
pengertian penduduk suatu Negara dalam Neraca Pembayaran dapat diartikan
sebagai individu atau lembaga baik pemerintah maupun swasta, yang pusat
kegiatan ekonominya (center of economy interest), seperti kegiatan konsumsi dan
produksi, dilakukan di Negara yang bersangkutan. Penentuan status penduduk
berdasarkan pusat kegiatan ekonomi sebagaimana dimaksud di atas dapat dilakukan
dengan memperhatikan domisili individu atau lembaga di suatu Negara, yaitu
sekurang-kurangnya satu tahun.Dengan demikian, pengertian penduduk dalam Neraca
Pembayaran berbeda dengan pengertian penduduk dalam kehidupan sehari-hari yang
biaasanya didasarkan status kewarganegaraanya.
d.
Periode waktu tertentu
Periode waktu pencatatan Neraca Pembayaran
biasanya dalam kurun waktu satu tahun namun masing-masing Negara dapat
menyusunnya dalam periode triwulanan atau semesteran.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
pencatatan Neraca Pembayaran menggunakan konsep flows bukan stocks karena
cakupan transaksi ekonomi internasional yang dicatat terjadi dalam suatu
cakupan waktu tertentu. Mengingat pencatatan transaksi berdasarkan konsep
flows, maka penyajian Neraca Pembayaran dalam tahunan, semesteran atau
triwulanan masing-masing menggambarkan transaksi selama 12 bulan, 6 bulan atau
3 bulan dari tahun yang bersangkutan.
2.1.2 Macam-macam Transaksi Dalam Neraca Pembayaran
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua
macam transaksi adalah sebagai berikut:
a. Transaksi debet
Yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (Devisa) dari dalam negeri ke luar negeri.
Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan
berkurangnya posisi cadangan devisa.
Ciri ciri transaksi debet yaitu :
1.
Diberi tanda
minus (-) ini menunjukan bahwa negara yang mempunyai neraca pembayaran telah
“menerima sesuatu” dari Luar Negeri .
2. Adanya
pengurangan Devisa karena pembayaran ke Luar Negeri
3. Adanya
tagihan-tagihan tunai yang harus dibayarkepada Luar Negeri.
4. Kewajiban-kewajiban
untuk melakukan pembayaran kepada Luar Negeri.
b. Transaksi kredit
Yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang
(devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi
positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan
devisa negara.
Ciri ciri transaksi kredit
1.
Diberi tanda
plus (+) ini menunjukan bahwa negara yang mempunyai neraca pembayaran telah
“mengirimkan sesuatu” ke Luar Negeri.
2. Adanya
penambahan Devisa karena menerima tagihan dari Luar Negeri
3. Adanya
tagihan-tagihan tunai yang harus dibayar oleh Luar Negeri
4. Bertambahnya
hak untuk menerima pembayaran dari luar Negeri.
2.1.3 Bentuk Umum Neraca Pembayaran
Pendapatan yang berkaitan dengan
neraca pembayaran
a.
PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk
Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
unit produksi dalam batas wilayah suatu negara selama satu tahun.Dalam
perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah yang bersangkutan.
b.
PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB
adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu
negara dalam periode tertentu, selama satu tahun, yang meliputi barang dan jasa
yang dihasilkan oleh masyarakat negara tersebut yang berada di luar negeri.
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
c. Pendapatan per Kapita
Pendapatan perkapita adalah besarnya
pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara.Pendapatan perkapita didapatkan
dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah
penduduk negara tersebut.Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB perkapita.
d. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh
pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.
2.1.4 Komponen Neraca Pembayaran
Berdasarkan
neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam beberapa transaksi
ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar
negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut :
a.
Transaksi Dagang
(Trade Account)
Transaksi dagang
adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang (merchandise) dan
jasa-jasa.Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang (visible trade)
yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa
(invisible trade) yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa.Untuk
transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di
sisi debit.
b.
Transaksi
Pendapatan Modal (Income on Investment)
Transaksi
pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang berasal
dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di
negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan
lain. Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan
pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi
debit.
c. Transaksi
Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi
unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi
tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan
yang diberikan.Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah
hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara
memberi hadiah atau bantuan ke negara lain, maka transaksi ini termasuk
transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah atau bantuan
dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit.
d. Transaksi
Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
Transaksi
penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan dengan jual
beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu Negara
dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan
dari tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila
terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di
wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit.
e. Transaksi
Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
Transaksi utang piutang
jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang yang pembayarannya
lebih dari satu tahun.Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada
penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka
panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman
jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan
bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan
utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di sebelah debit.
f. Transaksi
Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)
Transaksi utang
piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang jatuh temponya
tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi
penarikan dan pembayaran surat-surat wesel.
g. Transaksi
Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)
Transaksi lalu
lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada current
account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan
investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka
pendek, dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current
account dan investment account lebih besar daripada penerimaannya, maka
perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit
monetary acomodating.
Dari transaksi
tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi tiga
bagian, yaitu:
a. Transaksi
Berjalan (Current Account)
Transaksi
berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa-jasa.
Secara umum meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan
transaksi unilateral.
b. Neraca
Modal (Capital Account)
Neraca modal
adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan (asset) suatu
negara di luar negeri dan aset asing di suatu negara, di luar aset cadangan
pemerintah. Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal langsung,
transaksi utang piutang jangka panjang dan transaksi utang piutang jangka
pendek.
c. Selisih
yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)=
Selisih yang
belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang apabila nilai
transaksi-transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi debit.
Dengan adanya rekening selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai
transaksi kredit dari suatu Neraca Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu
sama dengan transaksi debitnya.
Menurut para
ahli ekonomi komponen neraca pembayaran
dikelompokan menjadi lima bagian, yaitu:
a. Neraca Barang
Mencatat
transaksi dagang berupa (visible trade) ini meliputi kegiatan Ekspor dan Impor
barang (komoditas) Pada sisi Debet dicatat Impor barang dan pada pada sisi
Kredit dicatat Ekspor barang.
b. Neraca
Jasa
Mencatat
transaksI dagang berupa jasa (invisible trade) , ini meliputi segala jasa yang
diselenggarakan untuk dan oelh Luar Negeri Pada sisi Debet mencatat segala jasa
yang diterima dari Luar Negeri atau jasa
yang diselenggarakan/diberikan oleh Luar Negeri.Sedangkan pada sisi Kredit mencatat segala jasa yang diberikan kepada
Luar Negeri atau jasa yang diselenggarakan untuk Luar Negeri.
c. Neraca
Pendapatan Modal
Neraca pendapatan
modal atau hasil-hasil modal terdiri atas bunga,deviden, upah tenaga kerja
asing, bantuan atau hadiah
Hal-hal
yang dicatat pada sisi debet yaitu :
1. Bunga
yang dibayarka ke Luar Negeri atas penanaman modal asing (dalam bentuk
obligasi) yang telah diterima
2. Deviden
yang dibayarkan ke Luar Negeri atas penanaman modal asing (dalam bentuk saham)
yang telah diterima.
3. Bantuan/hadiah
(grants) yang diberikan, upah tenaga kerja asing yang dibayarkan .
Sedangkan
pada sisi kredit dicatat tentang penerimaan bunga, deviden dan
keuntungan atas penanaman modal di Luar Negeri, termasuk juga penerimaan
upah tenaga kerja kita dari Luar Negeri
a.
Neraca Modal
Neraca
modal yang terdiri atas pinjaman/kredit,
pembelian/penjualan effect (surat surat berharga)
Pada sisi debet dicatat tentang:
Pinjaman
atau kredit yang diberikan kepada luar negeri dan ditulis tanda minus (-) sebab
negara yang bersangkutan (yang membuat
neraca pembayaran) “menerima surat hutang” dari luar negeri, yang berarti bahwa
pihak luar negeri menyatakan kesanggupan
akan mengembalikan pinjamannya pada
suatu tanggal jatuh tempo yang telah
ditentukan. Pembelian
surat-surat berharga (effect) seperti saham dan obligasi dari luar negeri.
Sedangkan pada sisi kredit dicatat
tentang :
Pinjaman atau kredit yang
diterima dari luar negeri dan ditulis tanda plus (+) sebab negara yang
bersangkutan (yang membuat neraca pembayaran) sebenarnya “mengirim surat
hutang” ke luar negeri, yang berarti
bahwa pihak yang bersangkutan (yang
membuat neraca pembayaran) menyatakan kesanggupannya akan mengembalikan
pinjamannya pada suatu tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan.
penjualan
surat surat berharga (effect) kepada luar negeri
b.
Neraca Moneter
Pada neraca ini
mencangkup perubahan-perubahan cadangan devisa baik yang berupa stock emas
maupun berupa mata uang keras serta posisinya terhadap internastional monetery
fund.
Pada neraca ini
dicatat transaksi – transaksi yang merupakan “neraca pamungkas/penyelesaian”
dari transaksi yang terdapat di neraca barang, neraca jasa, neraca pendapatn
modal, dan neraca modal.
Neraca moneter
atau lalu lintas moneter sebenarnya merupakan neraca saldooleh sebab itu tanda
minus (-) berarti pertambahan cadangan devisa, seperti stock emas, mata uangb
keras termasuk special drawing right(aset cadangan internasional). sedangkan tanda plus (+) berarti pengurangan
cadamgam devisa.
Pertambahan
cadangan devisa dengan tanda minus (-) dan pengurangan cadangan devisa dengan
tanda plus (+) hanya berlaku di dalam neraca moneter saja sedangkan pada neraca
yang lain belaku seperti ciri ciri pada transaksi debet dan kredit yang sudah disebutkan sebelumnya.
2.1.5 Mekanisme Neraca Pembayaran
Terdapat tiga
mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional,
yaitu sebagai berikut.
a. Penyesuaian
melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects).
b. Penyesuaian
melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan (income
effects).
c. Penyesuaian
melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects).
2.1.6 Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran
Dalam neraca
pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan defisit.Adapun defisit
terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan apabila
jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi neraca pembayaran menunjukkan
surplus. Neraca pembayaran suatu negara juga dapat dikatakan seimbang apabila
stok nasional (cadangan devisa) tidak berubah dan tidak ada aliran
modal/pinjaman akomodatif.
Defisit atau
surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara dikarenakan oleh
komponen berikut:
a. Stok
Nasional
Jika terjadi
penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan stok
nasional berarti surplus.
b. Pinjaman
Akomodatif
Pinjaman yang
masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti merupakan bagian
dan defisit, sedangkan pinjaman yang masuk atas kemauannya sendiri (pinjaman
otonom) tidak memengaruhi defisit.
c. Defisit
total
adalah besarnya
penurunan stok nasional ditambah
pinjaman akomodatif.
2.1.7 Pengaruh Neraca Pembayaran terhadap Perekonomian Negara
Sebagaimana kamu
ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat semua transaksi negara
tersebut dengan luar negeri. Adapun dampak neraca pembayaran terhadap perekonomian
adalah sebagai berikut :
a. Perubahan
Kurs Devisa
Jika neraca
pembayaran defisit, maka kurs valuta asing mengalami kenaikan dan kurs rupiah
mengalami penurunan.Dan bila terjadi surplus, maka kurs valuta asing mengalami
penurunan dan kurs rupiah mengalami kenaikan.
b. Perubahan
Harga
Jika ekspor
lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam negeri sangat laku
terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri menjadi meningkat.
c. Perubahan
Tingkat Pendapatan
Ekspor merupakan
komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya nilai ekspor akan
mengakibatkan berubahnya pendapatan nasional.
d. Perubahan
Tingkat Bunga
Jika investasi
dari luar negeri banyak mengalir ke dalam negeri, maka tingkat bunga yang
berlaku rendah karena hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi
adalah berbanding terbalik.Sebaliknya, jika investasi yang terjadi menurun,
maka tingkat bunga yang berlaku tinggi.
2.1.8Kegunaan Neraca Pembayaran
Neraca mempunyai fungsi atau kegunaan yaitu sebagai berikut :
a.
Sebagai alat pembukuan,
pemerintah perlu mengambil keputusan yang tepat dalam perdagangan
internasional, hal ini mencakup jumlah barang dan jasa yang keluar atau masuk
dalam batas wilayah negaranya serta untuk memperoleh keterangan-keterangan
mengenai anggaran alat pembayaran luar negeri.
b. Sebagai
alat pengukur kondisi ekonomi suatu negara. Dilihat dari pengaruh transaksi
luar negeri terhadap pendapatan nasional negara tersebut.
c. Merupakan
alat untuk memperoleh informasi mengenai perdagangan internasional.
d. Sebagai
alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan
negera lain.
e. Sebagai
alat kebijakan moneter suatu negara.
f. Mengetahui
posisi keuangan internasional di suatu negara
g. Sebagai
salah satu indikator yang akan dipertimbangkan oleh imf atau negara donor untuk
memberikan bantuan keuangan
h. Sebagai
slah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain inflasi, GDP dan sebagainya.
Neraca
pembayaran sangat berguna untuk menunjukkan struktur dan komposisi transaksi
ekonomi dan posisi keuangan internasional dari suatu negara.Tak hanya itu, BOP
juga digunakan sebagai suatu indikator dalam mempertimbangkan pemberian bantuan
kepada suatu negara. Jika
dibandingkan dengan indikator lainnya seperti laju pertumbuhan PDB, tingkat
pendapatan per kapita, inflasi, suku bunga, dan nilai tukar mata uang domestik
maka BOP merupakan salah satu indikator yang fundamental.
BOP terdiri dari tiga neraca saldo, yakni saldo neraca
transaksi berjalan (TB), saldo neraca modal (CA), dan saldo neraca moneter
(MA). Saldo TB adalah jumlah saldo dari neraca perdagangan (NP) yang mencatat
nilai ekspor (X) dan impor(M) barang, jasa (NJ), yang mencatat X dan M jasa termasuk
pembayaran / pendapatan royalti dan bunga deposito, transfer keuntungan bagi
investor asing, pembayaran bunga cicilan utang luar negeri (ULN), dan kiriman
uang masuk dari tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
CA adalah neraca yang mencatat arus
modal (K) jangka pendek dan jangka panjang yang masuk dan keluar, yang terdiri
atas K pemerintah neto dan lalu lintas K swasta neto.K pemerintah neto adalah
selisih antara pinjaman yang baru didapat pada periode sebelumnya yang sudah
jatuh tempo. Sedangkan lalu lintas K swasta neto
adalah selisih antara dana investasi (I) masuk, pinjaman swasta dari luar
negeri, dan pelunasan utang pokok swasta dan dana I ke luar negeri.
Dana I terdiri dari dua macam, yaitu I langsung atau disebut
juga I jangka panjang atau penanaman modal asing (PMA). Sedangkan dana I tidak
langsung atau jangka pendek adalah investasi portofolio (IP). Dalam cara
pencatatannya modal M dan arus masuk K dianggap sebagai keuntungan bagi negara
yang bersangkutan. Oleh karena itu, berada di transaksi kredit (positif),
sedang arus K keluar (kerugian) dicata sebagai transaksi debit (negatif).
MA adalah neraca yang mencatat perubahan cadangan devisa
(CD) berdasarkan arus devisa yang masuk ke dan keluar dari suatu negara dalam
suatu periode tertentu. Perubahan CD diperoleh dari penjumlahan saldo TB dan
saldo CA, jadi bukan CD yang dicata secara resmi, yang disebut dengan neraca
cadangan (RA). Relasi antara BOP, dan CD atau RA adalah:
CD = BOP =
TB + CA
2.2 Neraca Perdagangan
2.2.1 Pengertian Neraca Perdagangan
Neraca
perdagangan adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan
selisih antara ekspor dan impor.Neraca perdagangan bisa disebut dengan ekspor
NETO.Neraca perdagangan yang positif berarti negara tersebut mengalami ekspor
yang nilai moneternya melebihi impor yg bisa disebut surplus perdagangan.
Perdagangan internasional melibatkan berbagai transaksi ekonomi antara satu
negara dengan negara lain. Transaksi ekonomi tersebut kemudain dicatat dalam
bentuk neraca.Neraca perdagangan internasional merupakan salah satu komponen
penting dalam neraca pembayaran internasional.
2.2.2 Jenis Jenis Neraca Perdagangan
Posisi
neraca perdagangan dibagi atas 3 jenis, yaitu:
a. Neraca perdagangan aktif adalah jumlah
kondisi perdagangan ekspor jauh lebih besar daripada jumlah kondisi perdagangan
impor.
b. Neraca perdagangan pasif adalah jumlah
kondisi perdagangan impor justru jauh lebih besar daripada jumlah perdagangan
ekspor
c.
Neraca
perdagangan seimbang adalah jumlah kondisi perdagangan impor sama besar dengan
jumlah perdagangan ekspor
2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Neraca Perdagangan
a. Biaya produksi (tanah, tenaga kerja,
modal, pajak, insentif, dll) ekspor dalam perekonomian mereka dalam
perekonomian impor
b. Biaya dan ketersediaan bahan baku,
barang setengah jadi dan input lainnya.
c. Bursa pergerakan nilai.
d. Multilateral, bilateral dan unilateral
pajak atau pembatasan perdagangan.
e. Hambatan non-tarif seperti linghkungan,
kesehatan atau standar keselamatan.
f. Ketersediaan devisa yang memadai yang
dapat digunakan untuk membayar impor.
g. Harga pokok produksi di rumah
(dipengaruhi oleh respon dari pasokan).
2.2.4 Manfaat Dari Neraca Perdagangan
a. Sebagai tolak ukur arah kebijakan yang
diambil oleh pemerintah dan pihak terkait. Neraca Perdagangan merupakan salah
satu alat untuk menentukan arah kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah dan
pihak terkait. Dalam hal ini pelaku kegiatan ekonomi internasional.
b. Mengetahui besaran jumlah pengeluaran
dan pendapatan negara. Neraca Perdagangan memiliki fungsi sebagai pemberi
informasi jumlah atau besaran angka ekspor dan impor. Apabila nilai ekspor
lebih tinggi maka dapat dikatakan surplus atau kelebihan pendapatan. Sebaliknya
apabila nilai ekspor lebih kecil dari impor maka dikatakan sebagai defisit atau
keadaan yang tidak menguntungkan.
c. Menjadi informasi kegiatan ekonomi
internasional. Neraca perdagangan dalam hal ini menjadi sumber informasi
perdagangan internsional. Ketika suatu negara mengalami peningkatan ekspor atau
impor, maka negara lain akan mengetahui dan dapat dilakukan pertimbangan untuk
menjalin kerjasama.
2.3 Neraca Pembayaran dan Neraca Perdagangan
2.3.1 Masalah Yang Muncul Dalam Analisis Pembayaran Dan Perdagangan
Masalah
yang timbul dalam analisis neraca pembayaran dan neraca perdagangan antara lain:
a. Seringkali mengabaikan hubungan antara
transaksi internasional yang satu dengan yang
lain, sehingga ketidakseimbangan dalam
neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu transaksi saja tanpa melihat
hubungannya dengan yang lain.
b. Surplus transaksi yang sedang berjalan
sering dianggap baik, sebaliknya defisit dianggap jelek.
c. Keputusan untuk memberi bantuan (Aid)
seharusnya lebih didasarkan pada kekuatan ekonomi negara secara keseluruhan.
2.3.2 Pengaruh Masalah Neraca Perdagangan Dan Pembayaran Terhadap Kegiatan Ekonomi
Secara
umum apabila kita ingin mengkaji lebih mendalam terkait pengaruh neraca
pembayaran luar negeri bagi Indonesia, maka kita harus mengetahui terlebih
dahulu mengenai proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran, karena pengaruh
dari pada neraca pembayaran terlihat secara jelas pada proses penyeimbangan
kembali neraca pembayaran .Didalam proses penyeimbangan kembali neraca
pembayaran tersebut terdiri dari 3 komponen, yaitu tingkat harga, tingkat kurs,
dan sektor moneter.
a. Tingkat harga
Neraca
pembayaran yang surplus dapat menyebabkan bertambahnya uang yang beredar di
masyarakat. Sebaliknya jika neraca pembayaran defisit akan mengurangi jumlah
uang yang beredar. Pertambahan uang yang
beredar menyebabkan kenaikan harga, dan sebaliknya berkurangnya uang yang
beredar menyebabakan penurunan harga.
Surplus
neraca pembayaran akan meningkatakan jumlah uang yang beredar, harga naik dan
inflasi yang akan mengakibatkan daya saing produsen dalam negeri menurun
dibandingkan produsen luar negeri, hal ini akan meningkatkan impor daripada
impor. Kenaikan impor dan penurunan ekspor keduanya bersama-sama mendorong
berkurangnya surplus neraca pembayaran proses penyeimbangan ini akan berjalan
terus menerus dengan surplus neraca pembayaran suatu negara dibarengi dengan
derfisit neraca pembayaran negara asing. Jumlah uang yang beredar dinegara
asing akan berkurang maka harga akan turun dan terjadi inflasi, berarti daya
saing produsennya meningkat, terjadi peningkatan ekspor dan penurunan impor
negara asing tersebut.
b. Tingkat kurs
Dalam
penyeimbangan melalui tingkat kurs ini adalah devaluasi untuk defisit dan
revaluasi untuk surplus.Keberhasilan devaluasi untuk menghilangkan atau
mengurangi ketidakseimbangan tergantung pada elastisitas permintaan dan
penawaran valuta asing.
c. Sektor moneter
Pendekatan
sektor moneter neraca pembayaran menganggap bahwa timbulnya ketidakseimbangan
neraca pembayaran karena ketidakseimbangan portopolio yaitu saldo kas yang
terjadi berbeda dengan saldo kas yang diinginkan masyarakat.Menyamakan saldo
kas yang terjadi dengan yang diinginkan inilah yang menyebabkan timbulnya
ketidakseimbangan neraca pembayaran dan berfluktuasinya kurs valuta asing. Ketidakseimbangan
neraca pembayaran adalah semata-mata merupakan gejala moneter, oleh karena itu
mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam sistem kurs tetap tidak akan ada
hasilnya. Mempengaruhi jumlah uang secara efektif akan dapat dilakukan dalam
sistem kurs bebas, dalam penyeimbangan neraca pembayaran. Pengaruh timbal balik
antara kebijaksanaan moneter dinegara-negara lain hanya akan berpengaruh kepada
kurs dan tidak pada neraca pembayaran.
Neraca
pembayaran luar negeri merupakan suatu alat yang diperuntuhkan untuk mencatat
secara sistematis dari semua transaksi ekonomi internasional yang mencakup:
perdagangan, investasi, dan pinjaman yang terjadi antara penduduk dalam negeri
pada suatu negara dengan penduduk luar negeri selama jangka waktu tertentu
biasanya satu tahun dan dinyatakan dalam dolar AS.
Dalam
neraca pembayaran internasional defisit menimbulkan beberapa akibat buruk
terhadap kegiatan dan kestabilan ekonomi negara.Defisit terjadi akibat impor
yang berlebihan yang menyebabkan penurunan dalam negeri dengan barang impor.
Ketika harga valuta asing meningkat, maka akan menyebabkan harga-harga barang
impor bertambah mahal. Kegiatan ekonomi dalam negeri yang menurun dapat
mengurangngi kegairahan perusahaan-perusahaan untuk melakukan penanaman modal
dan membangun kegiatan usaha baru. Dengan demikian, sama halnya dengan masalah
pengangguran dan inflasi, masalah defisit dalam neraca pembayaran dapat
menimbulkan efek yang buruk ke atas prestasi kegiatan ekonomi dalam jangka
pendek dan jangka panjang. Oleh karenanya setiap negara harus berusaha
menghindari berlakunya defisit dalam neraca pembayaran.
2.3.3 Langkah-Langkah Pemerintah Dalam Menyelesaikan Masalah Neraca Perdagangan Dan Pembayaran
Pemerintah
mengeluarkan kebijakan sebagai berikut:
a. Kebijakan agar investasi dilakukan
dengan porsi agar bisa ekspor sehingga neraca perdagangan kita lebih
terkendali.
b. Kebijakan fiskal merupakan kebijakan
yang ditempuh pemerintah dalam perpajakan dan pengeluaran pemerintah/ anggaran
untuk memengaruhi pengeluaran agregat.
c. Kebijakan moneter merupakan kebijakan
yang ditempuh pemerintah/ bank sentral dalam penawaran uang dan kebijakan suku
bunga untuk memengaruhi pengeluaran agregat.
d. Kebijakan segi penawaran adalah
kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan,
sehingga barang dan jasa yang ditawarkan lebih banyak dan lebih murah.
e. Kebijakan Neraca Pembayaran merupakan kebijakan yang
digunakan untuk memantau keadaan neraca pembayaran guna memengaruhi nilai
tukar.
2.3.4 Peran Serta Masyarakat Dalam Menghadapi Masalah Neraca Perdagangan Dan Pembayaran
a. Lebih hemat dalam menggunakan sumber
daya alam.
b. Sumber daya alam sangat berpengaruh
dengan masalah ekonomi.
c. Pembentukan modal dan investasi
ditujukan untuk menggai dan mengolah kekayaan.Sumber daya modal berupa
barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan
ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktifitas.
2.3.5 Tahapan-Tahapan Neraca Pembayaran Dan Perdagangan
Setiap
negara cenderung memiliki beberapa tahapan dalam neraca pembayaran dan
perdagangannya, dari negara debitur muda hingga negara kreditur madya. Berikut
penjelasannya:
a. Negara debitur muda dimana pada tahapan
ini suatu negara lebih banyak mengimpor dari pada mengekspor selisih diantara
keduanya ditutup melalui pinjaman luar negeri sehingga memungkinkan negara
tersebut menumpuk modal.
b. Negara debitur madya dimana pada tahapan
ini neraca perdagangan suatu negara telah surplus, tetapi pertumbuhan dividen
dan bunga yang harus dibayarkan untuk pinjaman luar negeri menjadikan saldo
neraca modalnya kurang seimbang.
c. Negara kreditur muda dimana pada tahapan
ini suatu negara mengembangkan ekspornya secara luar biasa, bahkan negara
meminjamkan uang kepa da negara-negara lain.
d. Negara kreditur madya dimana pada
tahapan ini pendapatan modal dan investasi luar negeri memberikan surplus cukup
besar terhadap pos tak tampak yang kemudian diseimbangkan dengan defisit neraca
perdagangan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Neraca Pembayaran adalah
catatan yang berisi keseluruhan pembayaran oleh suatu Negara dengan Negara lain
karena adanya pembelian barang atau jasa dan keseluruhan pembayaran dari Luar
Negeri karena adanya penjualan barang atau jasa dalam suatu waktu tertentu
(biasanya satu tahun).
Neraca pembayaran
sangat berguna untuk menunjukan struktur dan komposisi transaksi ekonomi dan
posisi keuangan internasional dari suatu negara. BOP juga digunakan sebagai
suatu indikator dalam mempertimbangkan pemberian bantuan kepada suatu negara.
Jika dibandingkan dengan indikator lainnya seperti lajupertumbuhan PDB, tingkat
pendapatan per kapita, inflasi, suku bunga, dan nilai tukar mata uang domestik
maka BOP merupakan salah satu indikator yang fundamental.
Neraca Pembayaran (Balance of
Payment ) suatu negara dapat dijadikan ukuran seberapa besar arus dana
internasional yang masuk dan keluar dari negara tersebut, karena neraca
pembayaran merupakan potret keuangan atau kinerja keuangan yang menggambarkan
transaksi ekonimi penduduk suatu negara dengan negara lain pada satu periode
tertentu.
Neraca
perdagangan adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan
selisih antara ekspor dan impor.Neraca perdagangan bisa disebut dengan ekspor
NETO.Neraca perdagangan yang positif berarti negara tersebut mengalami ekspor
yang nilai moneternya melebihi impor yg bisa disebut surplus perdagangan.
Perdagangan internasional melibatkan berbagai transaksi ekonomi antara satu
negara dengan negara lain. Transaksi ekonomi tersebut kemudain dicatat dalam
bentuk neraca.Neraca perdagangan internasional merupakan salah satu komponen
penting dalam neraca pembayaran internasional.
Neraca pembayaran dan
neraca perdagangan merupakan hal terpenting dalam melakukan kontrol kegiatan
perekonomian internasional.Neraca pembayaran dan perdagangan sangat berguna
untuk mengumpulkan informasi perekonomian suatu negara sehingga pelaku kegiatan
ekonomi suatu negara tersebut dapat mengambil tindakan atau langkah-langkah
yang diperlukan dalam melakukan kegiatan ekonomi tingkat internasional.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A.
PERTANYAAN
1.
Pertanyaan dari
Fitri Aisyah (kelompok 4)
Apakah
pemerintah dan BI perlu menciptakan kebijakan lanjutan untuk memperbaiki
jikalau terjadi defisit neraca pembayaran?
2.
Pertanyaan dari
Poppi Oktapiani (kelompok 5)
Jelaskan
maksud dari bursa pergerakan nilai yang anda jelaskan pada slide apakah berupa
saham, mata uang asing atau komoditas?
3.
Pertanyaan dari
Putri Septiani (kelompok 1)
Analisis
kegunaan neraca pembayaran terhadap kebijakan moneter?
B.
JAWABAN
Jawaban
pertanyaan ke 1
1.
Setiap bulan,
sejumlah menteri ekonomi dan petinggi Bank Indonesia deg-degan menanti
data neraca perdagangan. Bagaimana tidak, neraca perdagangan yang dalam tiga
bulan terakhir tahun 2013 surplus, tiba-tiba pada Januari tahun ini kembali
defisit. Fluktuasi ini yang membuat para pengambil kebijakan itu
bertanya-tanya, apakah kebijakan yang diambil pemerintah dan BI belum cukup
untuk membendung impor dan mendorong ekspor.
Biang keladi terjadinya defisit perdagangan adalah impor minyak,
bahan bakar minyak (BBM), dan gas yang terus membesar. Surplus ekspor nonmigas
tidak lagi mampu menutupi defisit migas yang terus melambung tersebut. Terlebih
lagi, mulai tahun ini berlaku kebijakan larangan ekspor mineral dan tambang
mentah, sehingga memangkas signifikan pendapatan devisa dari sektor tersebut.
Neraca perdagangan akan terus mendapat tekanan, bukan hanya akibat
impor migas yang membengkak, tapi juga karena pertumbuhan cepat kelas menengah
yang memicu permintaan cukup tinggi. Lonjakan permintaan tersebut tidak dapat
dipenuhi oleh suplai atau produksi di dalam negeri, sehingga mau tidak mau
harus diimpor. Tidak mengherankan bila impor produk barang konsumsi juga
tinggi.
Meski ancaman tersebut cukup mengkhawatirkan, BI memberikan kabar
yang membesarkan hati. Berdasarkan perkiraan dan analisis BI, neraca
perdagangan Februari akan surplus cukup besar, sekitar US$ 700 juta. Surplus
itu diprediksi bakal berlanjut pada Maret.
Surplus neraca perdagangan ini harus kita pertahankan. Perbaikan
neraca perdagangan ini sangat penting karena menjadi kunci untuk menyehatkan
defisit transaksi berjalan yang akut. Memang, saat ini ada tren perbaikan
defisit transaksi berjalan, karena aliran modal masuk makin membesar.
Defisit transaksi berjalan per kuartal IV-2013 tercatat US$ 4,02
miliar atau 1,98 persen dari produk domestik bruto (PDB). Sedangkan sepanjang
2013, akumulasi defisit itu mencapai US$ 28,3 miliar atau 3,26 persen dari PDB.
Pemerintah sedang berupaya keras agar defisit transaksi berjalan bisa digiring
ke level 2,5 persen dari PDB pada akhir tahun ini.
Itulah sebabnya, pemerintah dan BI perlu menciptakan kebijakan
lanjutan yang mampu memperbaiki defisit transaksi berjalan dan neraca
pembayaran. Ekspor harus didorong dan impor direm, khususnya barang-barang yang
tidak mendesak. Untuk ekspor, Indonesia perlu aktif mencari pasar baru, di luar
pasar pasar konvensional seperti AS, Eropa, dan Jepang. Tiongkok, India, dan
negara-negara Timur Tengah adalah pasar ekspor yang sangat prospektif.
Secara paralel, impor harus ditekan. Hal ini bisa ditempuh lewat
pemangkasan subsidi BBM, pengetatan impor BBM, dan impor barang konsumsi.
Program mandatori biodiesel baik untuk BBM Pertamina maupun PLN harus
dijalankan secara konsisten, karena hal ini terbukti mampu mengerem impor
solar.
Tekanan terhadap defisit transaksi berjalan juga bersumber dari
neraca jasa yang selalu defisit. Dalam konteks ini, kita harus mampu meningkatkan
kapasitas di dalam negeri, khususnya reasuransi dan jasa transportasi kapal
yang selama ini harus dibayar ke perusahaan luar negeri.
Pada saat yang sama, Indonesia perlu memperkuat transaksi modal dan
finansial agar selalu surplus. Untuk itu, kita harus mampu memancing aliran
modal masuk, baik melalui portofolio maupun investasi langsung. Sejak awal
tahun, atau selama tiga bulan, dana asing yang masuk sudah mencapai Rp 59
triliun, baik ke pasar saham dan obligasi pemerintah. Kita harus mampu menjaga
iklim kondusif di pasar modal, di samping fundamental makro agar asing semakin
percaya.
Di lain sisi, tekanan arus dana keluar saat ini muncul karena makin
besarnya keuntungan yang direpatriasi. Setidaknya setiap tahun sekitar US$ 25
miliar dividen lari ke luar negeri. Untuk itu, rencana pemerintah memberikan
insentif pajak harus segera direalisasikan, sehingga keuntungan itu
direinvestasikan di Tanah Air.
Lebih dari itu, pemerintah harus serius membenahi sektor riil dan
menempuh reformasi struktural. Beberapa hal mendesak yang harus ditempuh adalah
perbaikan infrastruktur di semua lini, baik jalan, transportasi massal,
pelabuhan, dan energi. Struktur industri harus diperbaiki, khususnya industri
hulu dan industri barang modal, karena impornya sangat tinggi. Ketahanan pangan
mutlak diwujudkan karena ketergantungan impor terhadap pangan kian tinggi.
Untuk itu, pemerintah dan BI harus mampu mendesain kebijakan, baik
dalam bentuk insentif dan disinsentif, agar reformasi struktural bisa
terimplementasi secara optimal. Semua itu perlu segera diwujudkan dalam paket
stimulus ketiga.
Dengan perbaikan secara konsisten dan komprehensif mulai
ekspor-impor, neraca jasa, serta transaksi modal dan finansial, kita bisa
mewujudkan neraca transaksi berjalan serta neraca pembayaran yang sehat
dan sustainable. Lebih dari itu, langkah tersebut ditempuh
tanpa harus mengorbankan pertumbuhan ekonomi.
Jawaban pertanyaan ke 2
Bursa adalah pasarnya para pengusaha untuk mengadakan
perikatan jual beli surat-surat berharga dan jasa-jasa. Bursa itu sendiri dibagi menjadi tiga macam
yaitu :
a) Bursa
Valuta Asing (Jual Beli Mata Uang Asing)
b) Bursa
Effect (Saham, Obligasi, Sertifikat).
c) Bursa
Komoditas
Dalam slide
disebutkan bursa pergerakan nilai, nilai
disini berkaitan dengan pengaruh nilai mata uang asing terhadap nilai mata uang
indonesia. Naik turunnya nilai mata uang asing akan berpengaruh terhadap
defisit atau surplusnya neraca pembayaran.
Jawaban pertanyaan ke 3
Keberadaan neraca pembayaran sangat membantu kinerja
pemerintah terutama di bidang perekonomian dan pembangunan. Dengan adanya
neraca pembayaran pemerintah mengetahui apa saja prospek dan tantangan
perekonomian negaranya saat ini dan akan mendatang. Bisa dibilang neraca
pembayaran merupakan referensi pemerintah dalam mengambil atau menentukan suatu
kebijakan termasuk kebijakan moneter.
No comments:
Post a Comment