MAKALAH
SEJARAH 25 NABI & ROSUL
Sejarah Singkat
25 Nabi dan Rasul
1.
Sejarah Singkat Nabi Adam A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)
Nabi Adam a.s. adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah
s.w.t. dari pada tanah, dibentuk dengan sedemikian rupa dengan sebaik-baiknya
bentuk, kemudian ditiupkan roh kehidupan kedalam-nya. Sebelumnya, Tuhan telah
pula menciptakan setan dari pada api yang sangat panas dan Malaikat dari
Cahaya.
Kepada Adam, Allah mengajarkan nama-nama segala sesuatu. Setelah
Adam pandai, Allah memanggil sekalian Malaikat dan setan serta menanyakan pada
mereka nama-nama segala sesuatunya.
Malaikat menjawab “Maha suci Allah, Sesungguhnya tiadalah kami
mengetahui segala sesuatu yang tidak diajarkan oleh Tuhan kepada kami. Tuhanlah
yang maha mengetahui lagi bijaksana“
Lalu Allah pun menyuruh Adam untuk menerangkan nama-nama segala
sesuatu yang telah diajarkan itu. Setelah Adam menyebutkannya dengan lancar,
Allah pun berfirman “Hai Malaikat! tidakkah telah Ku katakan sejak semula,
bahwa Aku lebih mengetahui apa-apa yang kau lahirkan dan kau sembunyikan?“.
Lalu Allah menyuruh agar mereka semua sujud kepada Adam. Maka
bersujudlah semua Malaikat kecuali iblis yang sombong. Iblis pun diusir dari
syurga dengan menyimpan kebencian dan dendam pada manusia.
Karena Adam merasa kesepian, maka Allah menciptakan seorang manusia
(wanita) untuk menjadi teman Adam, yaitu Hawa. Adam dan Hawa diperkenankan
berdiam didalam syurga dan boleh makan apa saja kecuali dilarang mendekati
sebuah pohon kayu (pohon Khuldi). Jika Adam dan Hawa melanggar larangan itu,
maka mereka menjadi orang-orang yang aniaya.
Setan yang mendendam terhadap Adam, berdaya upaya untuk menggoda
Adam. Mereka memperdaya Adam dan Hawa dengan kata-kata “Allah melarang kalian
makan buah ini adalah supaya kau tidak dapat menjadi Malaikat dan agar kau
tidak kekal tinggal didalam syurga“. Untuk mengukuhkan tipu dayanya, setan
bersumpah atas nama Allah. Akhirnya tergelincirlah Adam dan Hawa. Mereka
terbujuk oleh tipu daya setan.
Maka terbukalah bagi keduanya malu yang tersembunyi. Setelah
menyadari kesalahannya, Adam dan Hawa pun menangis memohon ampunan “Wahai Tuhan
kami! kami telah menganiaya diri kami, jika Tuhan tidak mengampuni dan
memberikan rahmat kepada kami, niscaya masuklah kami kedalam golongan
orang-orang yang merugi“. Allah mengampuni dengan memberikan beberapa do’a
(petunjuk) kepada Adam dan Hawa. Sesungguhnya Allah penerima tobat dan
penyayang.
Sesuai dengan rencana Allah untuk menjadikan Adam sebagai khalifah
dimuka bumi, maka keduanya pun diturunkan kebumi dengan berlainan tempat yang
jaraknya sangat jauh. Mereka pun saling mencari, Sehingga akhirnya bertemu
setelah lama sekali berpisah, yaitu dipadang Arafah. Bahkan sampai sekarang
para jemaah Haji diwajibkan untuk wuquf (berhenti) ditempat tersebut sebagai
salah satu rukun Haji.
Selama hidupnya Hawa melahirkan sebanyak dua puluh satu kali.
Setiap kali melahirkan selalu kembar, terdiri dari seorang anak lelaki dan
seorang anak perempuan. Kecuali yang terakhir yang kemudian menjadi Nabi, Syits
namanya.
Hal yang terjadi diantara anak Nabi Adam a.s. yang bernama Iqlima,
yang mana Iqlima merupakan seorang wanita yang tercantik dari pada Labuda.
Iqlima lahir kembar dengan Qabil, dan Labuda lahir kembar dengan Habil. Qabil
tetap ingin menikahi saudaranya yaitu Iqlima, akan tetapi ayahnya Nabi Adam
a.s. menolak keputusan Qabil tersebut. Karena Iqlima harus dikawinkan dengan
Habil.
Munculah nafsu untuk membunuh pada diri Qabil, yaitu untuk membunuh
Habil. Setelah Qabil membunuh Habil maka Qabil pun merasa bingung dan bagaimana
cara menyelengarakan mayat saudaranya itu. Dikala ia kebingungan maka Allah
s.w.t. memperlihatkan kepadanya dua ekor burung gagak berkelahi dan seekor
diantaranya mati terbunuh, maka yang masih hidup menggali tanah lalu bangkai
kawannya itu dikuburkan kedalam lubang yang kemudian ditimbuninya. Melihat
perbuatan burung itu, Qabil dapat menguburkan mayat saudaranya. Itu menjadikan
Habil adalah manusia yang petama kali meninggal dimuka bumi ini.
Nabi Adam a.s. wafat pada usia seribu tahun dan setahun kemudian
meninggal dunia pula istrinya (Hawa). Sebagian riwayat mengatakan Nabi Adam
a.s. dimakamkan berdekatan dengan istrinya. Didalam sebuah hadist yang
diriwayatkan oleh imam Bukhori “Sesungguhnya Allah s.w.t. menjadikan Nabi Adam
a.s. pada hari Jum’at, diturunkan ke bumi pada hari Jum’at dan memakan buah
Khuldi serta bertobat kepada Allah s.w.t.
pada hari Jum’at dan wafat pada hari Jum’at”
2.
Sejarah Singkat Nabi Idris A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)
Kepada Nabi Idris a.s. ini, Allah s.w.t. menurunkan 30 shahifah
(lembaran) yang berisi petunjuk-petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya,
yaitu keturunan Qabil yang durhaka kepada Allah s.w.t.
Nabi Idris a.s. adalah orang pertama yang pandai menulis dan
membaca ilmu hitung, ilmu perbintangan (falak), ilmu jahit menjahit, dan ilmu
merancak kuda serta memerangi orang-orang yang durhaka kepada Allah s.w.t.
Beliau tidak lalai sedikitpun dari mengingat Allah walaupun beliau
sedang sibuk menghadapi soal-soal kepentingannya sehari-hari.
Nabi Idris a.s. merupakan seorang yang gagah berani dan beliau
seorang yang memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga dapat memerangi
orang-orang yang durhaka kepada Allah dan beliau diberikan gelar As Adul Usud
yang artinya Singa dari segala Singa. Allah pun telah memberikannya derajat
yang tinggi.
Dalam firmannya Allah s.w.t. yang ditafsirkan menerangkan “Dan
ceritakanlah hai Muhammad, kisah Idris yang tersebut didalam Al-qur’an bahwa
Idris adalah seorang nabi dan Allah telah mengangkatnya kepada martabat yang
tinggi” (s. Maryam ayat 56-57)
Sebagai mana ahli tafsir sebagian mengatakan, maka takala terbuka
bagi Nabi Idris a.s untuk berkenalan kepada Malaikat timbullah dalam hati Nabi
Idris a.s. untuk melihat alam gaib (naik keatas langit) maka keinginan Nabi
Idris a.s. ini dikabulkan oleh Allah s.w.t.sehingga naiklah Nabi Idris a.s. ke
langit.
Diriwayatkan oleh Bukhori dari Anas bin Malik, di kala Nabi
Muhammad s.a.w. dan Malaikat Jibril melalui suatu tempat pada malam Isra dan
Mi’raj, Nabi Muhammad telah bertemu dengan Nabi Idris dan bertanya kepada Jibril
“siapakah dia?” malaikat Jibrilpun menjawab “dialah Idris“.
Didalam Al-qur’an Allah s.w.t. menerangkan firmannya:
“Ingatlah akan kisah Ismail, Idris, dan Zulkifli, masing-masing
termasuk golongan yang sabar. Kami masukan mereka itu kedalam rahmat kami, sesungguhnya
mereka itu adalah orang-orang yang shaleh” (s. Al-anbiya ayat 85-86).
3. Sejarah
Singkat Nabi Nuh A.S.
"Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi"
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)
Nabi Nuh
a.s. adalah
rasul Allah yang merupakan keturunan kesepuluh dari nabi Adam a.s. Diutus oleh
Allah s.w.t. di negri Armenia. Beliau mengajarkan kaumnya untuk menyembah
kepada Allah dan melarang kaumnya memperhambakan diri kepada selain
Allah.
Mulai usia
Nabi Nuh a.s 40 tahun hingga 950 tahun beliau mengembangkan ajaran-ajaran agama
Allah s.w.t. akan tetapi manusia diwaktu itu tidak memperdulikan seruan dan
ajaran agama Allah tersebut. Bahkan sebaliknya mereka memperolok dan bahkan
membenci kepada Nabi Nuh a.s. sehingga hanya sedikit sekali yang mau beriman
kepada Allah s.w.t.
Untuk hal
itu Nabi Nuh a.s. menangis karena sedihnya atas keingkaran kaumnya tersebut.
Selama ratusan tahun beliau menjalankan tugas kerasulan, hanya sedikit sekali
yang mau beriman kepada Allah s.w.t. karena itulah Allah menyuruh Nabi Nuh a.s.
untuk membuat perahu, karena Allah bermaksud untuk menenggelamkan kaum yang
durhaka itu
Tidak lama
setelah selesainya kapal kayu besar Nabi Nuh a.s. berhembuslah angin taufan
yang sangat dahsyat. Hujan turun dengan lebat, mata air bersemburan dari
mana-mana yang terus menerus tak henti-hentinya selama berhari-hari. Air pun
bertambah tinggi dan bumi berubah menjadi lautan yang sangat luas.
Nabi Nuh
a.s. melaksanakan perintah Tuhan, naiklah beliau dengan orang-orang yang
beriman keatas bahtera sehingga selamatlah mereka dari banjir yang sangat
dahsyat. Ditengah kapal sedang berlayar, tampaklah oleh Nabi Nuh a.s. anaknya
yang hampir tenggelam. Maka berserulah Nabi Nuh a.s. "Hai anakku!
naiklah ke kapal bersama kami, dan janganlah engkau menjadi manusia yang ingkar
terhadap Allah!".
Akan tetapi
anak Nabi Nuh a.s. menolak seruan bapaknya dan berusaha berenang ke arah
gunung. Namun air bah segera menenggelamkannya. Menyaksikan hal itu Nabi Nuh
a.s. sangat sedih, begitu sedihnya sehingga Nabi Nuh a.s. menyeru kepada Allah
s.w.t. "O, Tuhanku! anak ku telah mati tenggelam, sedangkan ia termasuk
keluarga ku, padahal Tuhan telah berjanji akan menyelamatkan kami!"
Allah
berfirman :"Hai Nuh! sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu bukanlah
termasuk keluarga mu!"
Menerima
firman Tuhan tersebut, Nabi Nuh a.s. dengan sangat takutnya meminta ampun
kepada Allah karena telah berkata dengan tak tahu apa yang dilarang oleh Allah,
yaitu meminta agar anaknya diselamatkan, padahal anaknya termasuk golongan
orang yang durhaka. Setelah orang kafir ditelan oleh air, tinggallah
orang-orang yang beriman yang mulai menempuh hidup baru dibawah bimbingan Nabi
Nuh a.s.
Nabi Nuh
a.s. wafat pada usia 950 tahun, akan tetapi selama beliau melaksanakan tugas
kerasulannya hanya sedikit sekali yang mau beriman
4.
Sejarah Singkat Nabi Hud A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)
Nabi Hud a.s. adalah keturunan dari nabi Nuh a.s. yang diutus oleh
Allah s.w.t. kepada kaumnya ‘Ad namanya. Kaum ‘Ad adalah umat yang hidup pada
jaman itu yang memiliki sifat sangat sombong dan takabur karena mereka merasa
kuat dan pandai membuat bangunan-bangunan yang kokoh. Walau demikian mereka
tetap menyembah berhala.
Adapun kaum ‘Ad tersebut telah dibinasakan dengan angin yang sangat
dingin lagi amat kencang. Yang mana Allah s.w.t. menimpakan angin tersebut
kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari secara terus menerus. Karena
hal tersebut maka kaum ‘Ad mati bergelimpangan seakan-akan mereka adalah batang
pohon yang telah tumbang dan hancur, mereka musnah karena azab dari Allah
s.w.t. yang sangat dahsyat tersebut. Dan hal itu terjadi karena durhakanya
mereka kepada Allah s.w.t.
“Setelah datang siksaan Kami, Kami selamatkan Hud dan orang-orang
yang beriman bersama dia dengan rahmat Kami, dan Kami selamatkan pula mereka di
akhirat dari azab yang berat” (s. Hud ayat 58)
Setelah terjadi malapetaka yang hebat itu kemudian Nabi Hud a.s.
berpindah tempat tinggal di negri Hadralmaut sampai akhir hayatnya. Sebab negri
kamu ‘Ad sudah hancur rusak dan binasa.
5.
Sejarah Singkat Nabi Saleh A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Saleh a.s. adalah anak Ubaid bin Jabir bin Tsamud, dan kaum
yang hidup pada masa itu bernama kaum Tsamud. Nama Tsamud adalah nama yang
dibangsakan kepada nama kakeknya yang bernama Tsamud bin Amir bin Iram bin Sam
bin Nuh.
Nabi Saleh a.s. merupakan keturunan keenam dari nabi Nuh a.s. kaum
Tsamud ini menempati daerah bekas negri kaum ‘Ad yang telah hancur. Dan ini
terletak antara Hijaz dan Syam disebelah tenggara negri Madyan. Mereka
bertempat tinggal dibukit-bukit pegunungan .
Bangsa Tsamud ini hidup dengan penuh kemakmuran, senang dan
bahagia. Dan agama mereka adalah penyembah berhala seperti halnya pada kaum ‘Ad
yang telah dimusnahkan oleh Allah s.w.t.
6.
Sejarah Singkat Nabi Ibrahim A.S.
“Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi Ibrahim a.s. adalah anak Azar yang merupakan keturunan Sam bin
Nuh. Pada masa itu Raja Namrud yang bertahta dinegri Mausul mengeluarkan
undang-undang yang memerintahkan agar setiap anak lelaki yang lahir di negri
Mausul dibunuh. Keadaan ini sama dengan Nabi Musa a.s. namun berkat rahmat
Allah s.w.t. nabi Ibrahim a.s. lahir dengan selamat.
Oleh orang tuanya nabi Ibrahim disembunyikan didalam gua, dan atas
izin Allah s.w.t. Nabi Ibrahim tidak mati, padahal tidak seorang pun yang
memeliharanya dan tidak seekor binatang buas pun yang mengganggunya. Bila lapar
dan haus, diisap ujung jarinya maka keluarlah air susu.
Pada usianya yang semakin meningkat, Nabi Ibrahim a.s. mulai
bertanya-tanya pada dirinya sendiri, mengapa berhala-berhala yang terbuat dari
batu dan tidak mampu berbuat apa-apa itu disembah dan dipuja-puja oleh kaumnya.
Ketika berpikir tentang Tuhan, dan setelah ia yakin bahwa matahari
dan bulan serta bintang tidaklah kekal maka ia berseru kepada kaumnya “Hai
kaumku! sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, aku
hanya akan menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menjadikan langit dan bumi dan
aku sekali-kali tidak akan memperserikatkannya!“
Pada suatu hari, Raja Namrud beserta orang banyak pergi berburu.
Nabi Ibrahim a.s. memasuki tempat berhala-berhala mereka dan menghancurkan
semua berhala itu, kecuali satu yang tetap ditinggalkannya utuh, yaitu berhala
yang paling besar. Dileher berhala yang paling besar itu dikalungkannya kampak
yang barusan digunakan untuk menghancurkan berhala-berhala yang lainnya.
Sepulangnya
dari berburu dan Raja Namrud beserta pengiringnya mengetahui bahwa berhala
mereka telah hancur, maka marahlah mereka. Dan tidak salah lagi, mereka menuduh
Nabi Ibrahim a.s. lah yang telah melakukannya, karena beliaulah yang gigih
menentang penyembahan berhala itu. Nabi Ibrahim a.s. ditangkap dan dihadapkan
kepada raja Namrud.
Sang Raja
bertanya “Hai Ibrahim! kamukah yang telah menghancurkan berhala-berhala itu?“
Nabi
Ibrahim tanpa ragu-ragu menjawab “Bukan aku yang menghancurkannya, tetapi
berhala yang paling besar itu. Buktinya kampak penghancur berhala itu masih
tergantung dilehernya!“
Sang Raja
berkata “Mana mungkin berhala itu dapat melakukan seperti yang kau katakan!?“
Nabi Ibrahim
menjawab “Nach kalau begitu mengapa kalian menyembah berhala yang tidak mampu
berbuat apa-apa itu?“
Hal
ini membuat raja Namrud semakin murka dan memerintahkan agar Nabi Ibrahim a.s.
dijatuhi hukuman mati dengan dibakar. Akan tetapi Allah s.w.t. kembali memperlihatkan
kekuasaanya, dan Allah s.w.t. berfirman kepada api “Hai Api! hendaklah menjadi
dingin dan selamatkanlah Ibrahim!” (s. Al-Anbiya ayat 69) Setelah api padam,
keluarlah Nabi Ibrahim a.s. tanpa mengalami cedera sedikitpun.
Dalam
menjalankan tugas kerasulannya, Nabi Ibrahim a.s. berusaha menyadarkan bapaknya
agar tidak lagi menyembah berhala, jangan memperturutkan jalan setan agar
terlepas dari siksaan Allah s.w.t. Namun bapak Nabi Ibrahim a.s. menjawab
“Adakah engkau membenci tuhan-tuhanku, Hai Ibrahim? Ingatlah, jika tidak kau
hentikan hinaan-hinaanmu terhadap tuhan-tuhanku, niscaya aku akan menyiksamu,
dan enyahlah engkau buat selama-lamanya!” (s. Maryam ayat 46)
Karena
tetap ingkar kepada Allah s.w.t. maka Allah menghukum raja Namrud beserta pengikut-pengikutnya
dengan nyamuk-nyamuk yang sangat luar biasa banyaknya. Nyamuk-nyamuk itu
memasuki dan menggigit tubuh raja Namrud dan pengikutnya, memasuki lubang
telinga, hidung, dan lain-lain. Raja Namrud sendiripun mati dengan cara siksaan
yang demikian.
Nabi
Ibrahim a.s. memiliki isteri dua orang, yaitu Siti Hajar dan Siti Sarah. Dari
Siti Hajar Nabi Ibrahim a.s. memiliki anak yang bernama Ismail, sedangkan dari
Siti Sarah Nabi Ibrahim a.s. memiliki anak bernama Ishak. Siti Sarah baru
melahirkan anaknya setelah usianya lanjut.
7.
Sejarah Singkat Nabi Luth A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
Luth a.s. adalah saudara laki-laki Nabi Ibrahim a.s. Beliau diutus oleh Allah
s.w.t. ke negri Sadum (Palestina). Penduduknya sangat durhaka kepada Allah
s.w.t. dan mereka mempunyai budi pekerti yang sangat buruk sekali. Mereka
memutuskan perkawinan untuk perkembangan keturunan, seorang lelaki tidak mau
mengawini seorang perempuan, akan tetapi sebaliknya mereka menginginkan seorang
lelaki harus mengawini seorang lelaki juga.
Pekerjaan
mereka adalah merampok hak orang, menganiaya dan apabila dinasehati atau
dipertakuti dengan siksaan Allah s.w.t. segera mereka akan menjawab
“Datangkanlah siksaan Allah itu hai Luth, jika sekiranya engkau orang yang
benar“
Sebelum
negri Nabi Luth a.s. dimusnahkan, datanglah beberapa Malaikat yang menyerupai
seorang laki-laki yang tampan ke rumah Nabi Luth a.s. Beliau merasa susah hati
karena takut kalau tamu-tamunya itu diganggu oleh kaumnya yang sangat keji
perbuatannya. Dan kebetulan mereka sedang mengintai tamu-tamu Nabi Luth a.s.
itu, dan segera mereka datang kepada Nabi Luth a.s. dan langsung meminta tamu
laki-laki yang tampan itu agar segera diberikan untuk memuaskan kesenangan
terkutuk mereka masing-masing. Seraya Nabi Luth a.s. menjawab “Wahai kaumku,
janganlah kamu mengganggu tamu-tamuku agar engkau mengawininya. Jika engkau mau
biarlah aku carikan isteri (wanita) yang halal untuk engkau kawini, dan mengapa
engkau sekalian tidak berpikir?“
Seraya
mereka menjawab “Hai Luth, sebagaimana engkau sudah mengetahui bahwa aku tidak
suka kepada para wanita“
Demikianlah
negri kaum Nabi Luth a.s. dimusnahkan oleh Allah s.w.t. dan sebelumnya itu Nabi
Luth a.s. dan pengikut-pengikutnya yang beriman telah berpindah (hijrah) ke
daerah lain dengan mendapat keselamatan dan lindungan dari Allah s.w.t. kecuali
isteri dari Nabi Luth a.s. dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal
dibinasakan.
8.
Sejarah Singkat Nabi Ismail A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
Ismail a.s. adalah anak Nabi Ibrahim a.s. dan ibunya Siti Hajar. Siti Hajar
adalah budak yang diberikan oleh Raja Mesir kepada Nabi Ibrahim a.s. Dari semenjak kecil hingga dewasa Siti Hajar
dipelihara oleh Nabi Ibrahim a.s. sehingga diperistrikannya.
Sedangkan
istri pertama yaitu Siti Sarah dari semenjak muda belum bisa memberikan anak
dan baru mendapatkan anak ketika usianya sudah lanjut, yang mana anak tersebut
diberi nama Ishaq. Sebagaimana wanita lainnya, Siti Sarah rupanya merasa kurang
senang kalau Siti Hajar sudah mendapatkan anak terlebih dahulu dari pada
dirinya.
Kemudian
Nabi Ibrahim a.s. membawa istrinya (Siti Hajar) dan Ismail yang masih bayi ke
negri Mekkah yang pada waktu itu masih merupakan padang pasir kosong yang belum
di diami oleh manusia. Lalu atas perintah Allah s.w.t. Nabi Ibrahim a.s. pun
kembali ke negri Syam pada istri pertamanya yaitu Siti Sarah.
Suatu
ketika Siti Hajar kehabisan air, beliau sangat kehausan sehingga air susunya
pun kering. Dalam usahanya mencari air, Siti Hajar berlari kian kemari sampai
ke bukit Shafa dan Marwah. Kemudian Siti Hajar mendengar suara Malaikat Jibril
yang menunjuk suatu tempat (Shafa) dimana bayinya (Ismail) dibaringkan dalam
keadaan menangis sambil merentak-rentakan kakinya. Atas izin Allah s.w.t.
didekat Ismail menangis itu, memancarlah mata air. Siti Hajar tergesa-gesa
menampungnya. Kemudian Malaikat Jibril berkata kepada air yang berlimpah-limpah
itu “Zam-Zam!” yang artinya “Berkumpullah!” maka air itu berkumpul untuk
kemudian menjadi telaga dan sampai saat ini disebut telaga Zam-zam. Usaha Siti
Hajar mencari air kian kemari dari bukit Shafa ke Marwah dijadikan salah satu
rukun Haji yang disebut Sha’i, yaitu berjalan kaki dari Shafa ke Marwah, pulang
pergi tujuh kali.
Apabila
Nabi Ibrahim a.s. kembali ke Mekkah, keadaan tempat dimana anak istrinya
ditinggalkan telah berubah menjadi desa yang subur dan makmur.
Suatu
ketika Nabi Ibrahim a.s. bermimpi menyembelih anaknya yaitu Nabi Ismail a.s.
Lalu dikatakannya hal itu kepada Ismail, anaknya yang sudah besar itu pun
menjawab “Hai bapakku, kerjakanlah sebagaimana diperintahkan Allah yaitu
menyembelihku, mudah-mudahan bapak akan menyaksikanku berhati sabar“. Maka Nabi
Ibrahim a.s. pun membaringkan Ismail ketanah dengan maksud akan disembelihnya.
Pada saat itulah Allah s.w.t. menebusinya dengan seekor biri-biri (kibas) yang
besar. Dikarenakan sabar dan takwanya,
maka Ismail pun diangkat menjadi Rasul Allah.
Nabi
Ibrahim a.s. bersama anaknya yaitu Nabi Ismail a.s. kemudian mendirikan Ka’bah
(Baitullah) yang menjadi qiblat bagi umat manusia sedunia dalam beribadah.
Setelah
usianya dewasa, Nabi Ismail a.s. menikah dengan seorang wanita Jurhum. Pada
suatu hari, berkunjunglah Nabi Ibrahim a.s. kerumah anaknya, disambut oleh
menantunya. Menyaksikan menantunya seorang yang tidak berbudi, Nabi Ibrahim
berkata kepada menantunya “Jika nanti suamimu pulang dari berburu, ceritakanlah
kepadanya, bahwa ada seorang tua yang ciri-ciri dan sifatnya begini dan begini
datang berkunjung. Katakan pula kepadanya bahwa aku tidak menyukai bandur
rumahnya, hendaknya ditukar dengan yang lain” Kemudian Nabi Ibrahim a.s.
pulang.
Setelah
tiba Nabi Ismail a.s. oleh istrinya diceritakanlah kedatangan Nabi Ibrahim a.s.
lengkap dengan pesannya “Itulah bapakku” ujar Nabi Ismail a.s. “Dan beliau
tidak suka kepadamu karena budimu yang kasar dan rendah” Lalu Nabi Ismail a.s.
menceraikan istrinya dan menikah lagi dengan wanita jurhum yang lain. Ternyata
Nabi Ibrahim a.s. sangat setuju dengan menantunya yang kedua ini.
Nabi
Ismail a.s. dikaruniai oleh Allah s.w.t. yaitu anak berjumlah dua belas orang
dan mereka menjadi pemimpin-pemimpin atas kaumnya yang dinamakan Arab
Musta’ribah.
Nabi
Ismail a.s. yang disukai Allah s.w.t. diutus ke negri Yaman dan Amliq untuk
menyeru manusia supaya bertaqwa kepada Allah s.w.t. bersembahyang dan membayar
zakat. Dan menurut salah satu riwayat, Nabi Ismail a.s. meninggal pada usia 137
tahun di Palestina. Namun menurut riwayat yang lain, Nabi Ismail a.s. meninggal
dunia di Mekkah.
9.
Sejarah Singkat Nabi Ishaq A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
Ishaq a.s. adalah putera Nabi Ibrahim a.s. dari isteri beliau yang pertama yang
bernama Siti Sarah. Nabi Ibrahim tidak menduga lagi, bahwa Siti Sarah akan
melahirkan putera karena mereka sudah tua. Dengan rahmat Allah s.w.t. maka
Malaikat memberi kabar gembira akan lahirnya putera beliau yang diberi nama Ishaq
yang berarti tertawa.
Nama
ini diberi karena mengingatkan mereka yang sudah tua masih memperoleh putera
dan juga karena kegembiraan yang meluap-luap terutama bagi Siti Sarah sendiri.
Nabi
Ishaq a.s. diangkat oleh Allah s.w.t. menjadi Rasul setelah dewasa dan menyeru
umatnya untuk beriman kepada Allah s.w.t.
Nabi Ishaq a.s.
wafat pada usia sekitar 180 tahun di negri Hibron.
10.
Sejarah Singkat Nabi Ya’qub A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
Ya’qub a.s. adalah anak dari Nabi Ishaq a.s. yang diutus oleh Allah s.w.t.
untuk memimpin umat supaya menyembah kepada Allah s.w.t. Menurut riwayat beliau
diutus dinegri Kan’an (desa Nabulis). Kehidupan Nabi Ya’qub a.s. adalah bertani
dan berternak.
Nabi
Ya’qub a.s. memiliki dua isteri yang bersaudara yang bernama Layya dan Rabil.
Perkawinan dua orang isteri yang seibu dan seayah ini pada waktu itu belum ada
larangannya. Didalam Alqur’an Allah s.w.t. menerangkan firmannya “Diharamkan
kepadamu mengawini dua orang perempuan yang bersaudara seayah dan seibu kecuali
pada masa silam” (s. An-nisa ayat 23)
Layya
dan Rahil memiliki dua orang sahaya yang bernama Zulfah dan Balhah, keduanya
dikawini pula oleh Nabi Ya’qub a.s. Beliau dikaruniai dua belas orang anak laki
sebagai berikut ;
Layya
melahirkan :
1. Rabin
2. Syam’un
3. Lawi
4. Yahuza
5. Yakasir
6. Zebulon
Rahil
melahirkan ;
1. Yusuf (Nabi
Yusuf a.s.)
2. Bunyamin
Rahil
meninggal dunia sewaktu melahirkan Bunyamin, dari dua orang isteri hamba sahaya
(Zulfah dan Balhah) ini mendapatkan masing-masing dua anak laki–laki.
Kesemuanya dari keluarga Nabi Ya’qub a.s. ini disebut Al-Asbath artinya
Kabilah.
Kemudian
mimpi dari Nabi Ya’qub a.s. adalah wahyu Ilahi sebagai berikut “Aku Allah,
tiada Tuhan selain Aku, Aku Tuhan engkau dan Tuhan bapak engkau, Aku telah
mewariskan bumi ini yang suci (Baitul Maqdis) untuk mu dan keturunanmu, dan Aku
memberi berkat kepadanya dan Aku berikan engkau kitab dan pelajaran serta
hikmah dan kenabian“
Nabi Ya’qub a.s. wafat dalam usia 147
tahun di negri mesir.
11.
Sejarah Singkat Nabi Yusuf A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
Yusuf a.s. adalah putra dari Nabi Ya’qub a.s. Jadi Nabi Yusuf a.s. masih merupakan
keturunan ketiga dari Nabi Ibrahim a.s.
Nabi
Yusuf a.s. memiliki saudara kandung bernama Bunyamin, ibu beliau bernama Rahil.
Ketika Nabi Yusuf a.s. meningkat dewasa, pada suatu malam dia bermimpi, lalu
menceritakan mimpinya itu kepada ayahnya yaitu Nabi Ya’qub a.s.
“Ayah, semalam
saya bermimpi melihat sebelas bintang dan matahari serta bulan bersujud
kepadaku“
Ayahnya
berpikir sejenak, lalu berkata
“Anakku Yusuf,
jangan engkau ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu“
Hal itu
diutarakan karena Nabi Ya’qub a.s. kuatir nanti Yusuf akan diperdaya oleh
saudara-saudaranya, karena mimpinya itu berarti bahwa kelak Yusuf akan menjadi
orang ternama, mulia dan menjadi Rasul.
12.
Sejarah Singkat Nabi Ayyub A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan Menyebut
Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
Ayyub a.s. adalah putra Nabi Ishak a.s. Beliau adalah Nabi yang kaya raya yang
memiliki banyak anak dan harta benda, serta pemurah pada fakir miskin dan
membantu anak yatim. Beliau juga terkenal sebagai seorang yang tabah dan sabar.
Walaupun
Nabi Ayyub a.s. kaya raya akan tetapi beliau tetap teguh beriman pada Allah
s.w.t. Itulah sebabnya setan ingin menggoda Nabi Ayyub a.s. agar lemah iman.
Beliau
mula-mula mendapat cobaan dengan musnahnya harta beliau hingga jadi miskin,
namun beliau tetap tabah. Kemudian Nabi Ayyub a.s. mendapat cobaan lagi dengan
meninggalnya putra-putra beliau, dan beliaupun tetap tabah menghadapi cobaan
ini. Cobaan selanjutnya beliau jatuh sakit berat, sehingga kerabat dan sanak
keluarga menjauhi beliau. Begitu juga karena digoda setan, istri beliau yang
bernama Rahmah meninggalkan beliau pula dalam keadaan sakit berat.
Dalam
keadaan sakit itu beliau berniat akan memukul istri beliau itu bila telah
sembuh nanti. Dan atas kekuasaan Allah s.w.t. Nabi Ayyub a.s. dapat sembuh lagi
seperti sedia kala. Istri beliau datang pula dan beliau akan melaksanakan janji
untuk memukul istrinya sebanyak 100 kali. Lalu beliau mengumpulkan lidi
sebanyak 100 dipa dan memukulnya kepada istri beliau sekaligus dan pelan. Nabi
Ayyub a.s. tidak memukul istrinya berturut-turut, tetapi memukulnya sekaligus
dengan 100 kali.
Istri
beliau sebenarnya wanita yang baik dan taat, dia berbuat demikian karena digoda
setan. Selanjutnya mereka hidup dengan umat mereka dengan aman dan damai serta
mendapat berkat dari Allah s.w.t.
13.
Sejarah Singkat Nabi Syu’aib A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
Syu’aib a.s. adalah keturunan Nabi Luth a.s. Beliau diutus oleh Allah s.w.t. ke
negri Madyan, yaitu merupakan perbatasan negri Syam (Palestina). Kaum negri ini
sudah meninggalkan ajaran-ajaran dari Nabi-nabi terdahulu, sehingga kaum itu
sangat ingkar kepada Allah s.w.t. berbuat kejahatan kepada sesama manusia,
merampok, menipu, dan mengurangi dalam timbangan (takaran) dan sebagainya.
Nabi
Syu’aib a.s. menyeru kaumnya itu supaya menyembah kepada Allah s.w.t. dan
jangan berbuat kepada kejahatan-kejahatan, akan tetapi kaum Nabi Syu’aib a.s.
ini tetap saja ingkar. Akhirnya Allah s.w.t. menghukum penduduk negri Madyan
dengan petir dan gempa bumi, sebagai mana tercantum dalam Alqur’an “Kemudian
mereka ditimpa gempa, sehingga merekapun mati bergelimpangan didalam
rumah-rumah mereka” (s. Al-A’raf ayat 91)
Nabi
Syu’aib a.s. pindah ke negri Aikah, dan ternyata penduduk negri Aikah sama
durhakanya dengan penduduk negri Madyan. Karena mereka tetap saja ingkar dan
tidak mau mengikuti seruan Nabi Syu’aib a.s. maka Allah menghukumnya dengan
awan yang sangat panas, dan dari awan itu keluar api yang memusnahkan mereka.
14.
Sejarah Singkat Nabi Musa A.S. dan Nabi Harun A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
Musa a.s. adalah anak laki-laki Imran dan bersaudara dengan Nabi Harun a.s.
Nabi Musa a.s. dilahirkan sewaktu Raja Fir’aun lah yang memegang kekuasaan
pemerintahan di negri Mesir pada waktu itu. Dimasa itu Raja Fir’aun
mengeluarkan undang-undangnya setiap bayi laki-laki lahir dari Bani Israil
harus segera dibunuh. Pemerintahan Fir’aun sangat zhalim, dan dia mengaku
dirinya adalah Tuhan. Kalau tidak mau menuruti perintahnya maka akan dihukum
mati.
Pada
suatu hari Fir’aun bermimpi bahwa negri Mesir terbakar habis, rakyatnya banyak
yang mati, kecuali orang-orang Bani Israil yang tinggal saja. Setelah itu
Fir’aun memerintahkan ahli-ahli nujumnya untuk menta’wilkan mimpinya itu. Dan
setelah mendengar arti mimpinya itu bahwa negri Mesir akan dijatuhkan
kekuasaanya dengan seorang laki-laki dari Bani Israil. Kemudian Raja Fir’aun
memerintahkan petugas-petugasnya untuk memeriksa setiap rumah dan mengeluarkan
undang-undangnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki Bani Israil.
Pada
masa itulah Nabi Musa a.s. dilahirkan, Allah s.w.t. menurunkan ilham kepada ibu
Nabi Musa agar menghayutkan anaknya yang masih bayi itu kesungai Nil dengan
sebuah peti. Dengan kodrat Allah s.w.t. peti itu ditemukan oleh istri Fir’aun
yang sedang mandi ditepian sungai itu. Siti Asiah istri Fir’aun sangat gembira
dan menunjukan Musa yang masih bayi itu kepada suaminya. Fir’aun yang curiga
bahwa bayi itu yang akan meruntuhkan kerajaannya bermaksud akan membunuhnya,
akan tetapi dicegah oleh istrinya sendiri.
Setelah
Musa menjadi dewasa, Allah s.w.t. menganugrahkan kepadanya pangkat kenabian,
kecerdasan dan pengetahuan yang banyak. Suatu hari ketika Nabi Musa a.s. sedang
berada didalam kota dimana penduduknya
tidak mengenal akan dirinya, bertemulah beliau dengan dua orang yang sedang
berkelahi, yaitu seorang Bani Israil dan seorang Qubti. Nabi Musa a.s. berusaha
mendamaikan namun si Qubti tidak mau, dan Nabi Musa memukul si Qubti itu,
langsung mati hanya dengan sekali pukul.
Dalam
pada itu datanglah seorang lelaki dengan tergesa-gesa dan memberitahukan Musa
bahwa para pembesar Mesir telah bersepakat untuk membunuh Musa, karena
rahasianya membunuh orang telah diketahui. Maka Musa dengan penuh kekhawatiran
keluarlah dari negri Mesir.
Singkat
cerita bertemulah Nabi Musa dengan Nabi Syu’aib, dan Pada suatu hari Nabi
Syu’aib a.s. berkata “Aku bermaksud akan menikahkan kau dengan salah seorang
anakku. Yang menjadi maskawinmu adalah pekerjaan mu selama delapan tahun,
tetapi terserah jika kau akan mencukupkannya menjadi sepuluh tahun, aku tidak
akan memaksa dan memberatkanmu” Musa menyetujui perjanjian itu, maka menikahlah
beliau dengan seorang anak dari Nabi Syu’aib a.s.
Suatu
ketika, pada saat Nabi Musa a.s. sedang melakukan perjalanan malam beserta
istrinya menuju Mesir, dari kejauhan Nabi Musa a.s. melihat api. Dan setelah
Nabi Musa a.s. mendekati api tersebut, beliau sangat heran karena api tersebut
melekat pada sebuah pohon, sedangkan pohon tersebut tidak terbakar dan api pun
tidak padam. Ketika itu Nabi Musa a.s. mendengar suara yang merupakan wahyu
Illahi “Takala Musa sampai ketempat api itu, lalu dia diseru dari tepi lembah
sebelah kanan ditempat yang diberkahi dari sebatang pohon kayu yaitu “Hai Musa!
sesungguhnya Aku adalah Allah Tuhan semesta alam” ( s. Al-Qashash ayat 30 )
Peristiwa
tersebut terjadi dibukit Thursina, dibukit itu pulalah Nabi Musa a.s. menerima
mukjizat dari Allah s.w.t. yaitu tongkat yang bisa berubah menjadi ular bila
dilemparkan dan tanganya yang bisa bercahaya putih. Kedua mukjizat itulah
nantinya yang akan dipergunakan melawan Fir’aun. Dan Allah pun mengangkat Harun
saudara dari Nabi Musa a.s. menjadi Nabi pula untuk membantu Musa dalam
menegakan kebenaran Allah s.w.t.
Bilamana
Nabi Musa a.s. melemparkan tongkatnya, maka berubahlah menjadi ular besar yang
menelan habis ular-ular ciptaan para ahli sihir Fir’aun. Menyaksikan kejadian
itu, maka bersujudlah para ahli sihir itu kepada Musa dan menyatakan bahwa
mereka beriman kepada Allah s.w.t. Dan diantara mereka yang beriman itu
termasuk juga Siti Asiah yang merupakan istri Fir’aun itu sendiri. Bukan main
murkanya Fir’aun, orang-orang yang beriman itu disiksanya sampai menemui ajal.
Nabi
Musa a.s. bersama pengikutnya lari meninggalkan mesir dikejar oleh balatentara
Fir’aun. Ketika sampai dilaut merah, Nabi Musa a.s. memukulkan tongkatnya
sehingga laut terbelah dua. Nabi Musa a.s. dan pengikutnya berhasil menyebrangi
Laut Merah melalui jalan yang tersibak itu sehingga menjadi jalan darat.
Sementara itu Fir’aun dan balatentaranya terus mengejar, namun sampai
dipertengahan laut, air lautpun bertemu kembali. Maka binasalah Fir’aun dan
balatentaranya.
Walaupun
Fir’aun telah binasa, namun banyak jiwa rakyatnya yang masih kafir. Pada waktu
Nabi Musa a.s. pergi ke bukit Thursina untuk menerima wahyu Allah selama 40
malam, maka dipercayakan para pengikutnya kepada Nabi Harun a.s. Dan diantara
mereka ada seorang yang bernama Samiri yang membuat patung sapi dari emas.
Kedalam mulut patung sapi itu dimasukannya tanah bekas tapak kaki kuda Malaikat
Jibril sehingga patung sapi tersebut dapat berbicara. Lalu Samiri berkata
kepada kaumnya “Hai kaumku! inilah Tuhan kita yang patut kita sembah!” lalu
merekapun tersesat karena menyembah patung sapi tersebut.
Lalu
Nabi Musa a.s. kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih “Aku sudah
melarang mereka berkali-kali” sahut Nabi Harun a.s. Kemarahan Nabi Musa a.s.
pun hilang, lalu beliau mengusir Samiri dan membakar patung anak Sapi itu.
Mereka
baru akan percaya bila mereka telah melihat dengan jelas, lalu Nabi Musa a.s.
memilih tujuh puluh orang laki-laki untuk mengikuti-nya kebukit Thursina untuk
menerima wahyu Allah. Namun disana petir menyambar mereka, sehingga mereka
semua mati. Lalu Allah s.w.t. menghidupkan mereka kembali.
Suatu
ketika, umat Nabi Musa a.s. merasa kehausan dipadang pasir. Setelah mencari
kesana kemari tidak juga didapatkan, merekapun meminta tolong kepada Nabi Musa
a.s. agar memintakan air kepada Tuhan. Lalu Nabi Musa a.s. memukulkan
tongkatnya keatas batu, maka terpancarlah 12 mata air untuk 12 kaum.
Nabi
Musa a.s. meninggal dunia di padang Tih pada usia 120 tahun, setelah sebelumnya
telah meninggal dunia terlebih dahulu Nabi Harun a.s.
16.
Sejarah Singkat Nabi Zulkifli A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
Zulkifli a.s. memiliki nama asalnya yaitu Basyar, dinamakan Zulkifli karena
beliau sanggup menjalankan amanat Raja. Zulkifli artinya adalah orang yang
sanggup.
Pada
masa itu dinegri dimana Zulkifli berdiam, memerintahlah seorang Raja yang sudah
tua dan tidak berputra. Raja tersebut sudah tidak mampu lagi memegang tampuk pemerintahan.
Karena itu dikumpulkanlah rakyatnya, dan Raja itu bertanya
“Siapakah
diantara kalian yang sanggup berpuasa siang hari dan beribadat dimalam hari,
serta tiada marah-marah?“
Maka berdirilah
Basyar serta berkata
“Aku sanggup!“
Sementara
diantara kaumnya tidak ada seorangpun yang menyanggupi pertanyaan Raja. Maka
kerajaanpun diserahkan kepada Basyar dan diberi gelar Zulkifli yang berarti
orang yang sanggup, sedangkan pada waktu itu usia beliau masih terbilang muda.
Nabi Zulkifli
a.s. pun menjadi Raja dan dengan taatnya bertakwa kepada Tuhan. Siang hari
beliau berpuasa dan malam hari beliau beribadat.
17.
Sejarah Singkat Nabi Daud A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
Daud a.s. adalah putra dari Yasa. Beliau masih keturunan Bani Israil. Kaum Bani
Israil sudah tidak memiliki pemimpin sejak wafatnya Nabi Musa a.s. Ketika itu
ada seorang Nabi Syamuel dan atas perintah nya diangkatlah seorang pemimpin
bagi Bani Israil yaitu Thalut.
Dimasa
itu terdapat seorang Raja yang kejam bernama Djalut. Lalu Thalut memimpin
peperangan melawan Raja Djalut yang kejam dan Zalim itu. Ketika akan berperang
Daud yang masih kecil itupun disuruh ayahnya pergi berperang bersama tiga
saudaranya. Daud membawa lima buah batu kecil dan cambuk yang terbuat dari
tali, dan dia tidak mau menggunakan pedang yang diberikan kepadanya.
Pasukan
Thalut berangkat ke medan perang, ditengah perjalanan mereka harus melewati
sebuah sungai. Thalut berkata “Wahai pasukanku jangan kamu minum air sungai
itu“. Namun banyak yang meminum air sungai. Mereka yang meminum tidak kuat dan
takut pergi berperang, hanya mereka yang beriman dan mendengar nasehat
Thalutlah yang berangkat.
Dengan
gagah berani pasukan Thalut berperang melawan pasukan Raja Djalut. Dan Raja
Djalut menentang berduel satu lawan satu, maka Daudlah yang muncul kedepan.
Raja Djalut tertawa terbahak-bahak melihat anak kecil yang menentangnya. Daud
melemparkan cambuknya yang biasa digunakannya untuk mengusir anjing atau binatang
lainnya. Cambuknya melilit leher Raja Djalut, lalu Daud menarik cambuknya
hingga Raja Djalut terplanting dari atas kudanya.
Dan
Daud melemparkan batu yang sudah dipersiapkannya itu tepat mengenai kedua mata
Raja Djalut hingga pecah. Daudpun mengambil pedang Raja Djalut yang terjatuh
itu dan memenggal leher Raja Djalut, tamatlah riwayat Raja yang kejam dan zalim
itu.
Pasukan
Thalut bergembira dan terpesona akan keahlian Daud yang masih kecil itu, mereka
mengangkat Daud beramai-ramai karena gembiranya.
Thalut menjadi
Raja dan memerintah Bani Israil dengan bijaksana, dan setelah Raja Thalut
meninggal dunia maka beliau digantikan oleh Nabi Daud a.s. yang kemudian
menjadi Raja Bani Israil sekaligus diutus Allah untuk menjadi Rasul.
Beliau
memimpin kaumnya dengan bijaksana dan damai, Allah s.w.t. telah pula memberikan
beberapa mukjizat pada Nabi Daud a.s. yaitu suaranya yang sangat merdu. Jika
beliau membaca zabur dengan nyanyian yang merdu, maka bagi orang yang sedang
sakit dan mendengarkannya maka akan sembuhlah dia.
18.
Sejarah Singkat Nabi Sulaiman A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
Sulaiman a.s. adalah putra Nabi Daud a.s. yang mana Nabi Sulaiman a.s. mewarisi
kerajaan dari ayahnya dalam usia muda, yaitu 13 tahun.
Allah s.w.t.
memberi ilmu pengetahuan yang tinggi pada beliau dan diutus jadi Rasul bagi
umatnya, agar beriman kepada Allah s.w.t.
Sebagai
Raja, beliau memiliki kekuasaan yang sangat luas, berwibawa, dan bijaksana
serta menyayangi sesama makhluk, sehingga beliau memiliki bala tentara dari
pasukan diluar manusia.
Beliau
dapat menyuruh para Jin untuk mengumpulkan permata dan mutiara dari dalam
lautan, dijadikan untuk perhiasan dan bahan bangunan, dan begitu juga para jin
disuruh untuk mendirikan bangunan-bangunan.
19.
Sejarah Singkat Nabi ILyas A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
ILyas a.s. adalah keturunan dari Nabi Harun a.s. Beliau diutus pada Bani Israil
yang mendurhaka kepada Allah s.w.t. Mereka menyembah Ba’al (nama berhala).
Nabi
ILyas a.s. selalu dikejar-kejar oleh kaumnya untuk dibunuh. Beliau bersembunyi
dirumah-rumah kosong. Allah menurunkan karunianya, dirumah-rumah kosong dimana
Nabi ILyas a.s. bersembunyi selalu didapatkannya makanan. Jikalau kaumnya
mendapatkan makanan pada rumah-rumah kosong, mereka memastikan bahwa sebelumnya
rumah itu sudah dimasuki oleh Nabi ILyas a.s.
Suatu
saat, ketika Nabi ILyas a.s. sedang dikejar-kejar kaumnya, ditemukannya seorang
anak laki-laki yang saleh. Anak laki-laki itu mengikuti ajaran Nabi ILyas a.s.
dan diangkat sebagai anak. Kelak dikemudian hari setelah anak itu beranjak
dewasa, maka anak itu ditunjuk oleh Allah s.w.t. sebagai Rasul (Nabi ILyasa
a.s.) untuk mengantikan Nabi ILyas a.s.
20.
Sejarah Singkat Nabi ILyasa A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
ILyasa a.s. adalah anak angkat dari Nabi ILyas a.s. Ayah kandungnya bernama
Akhtub bin Ayuz. Sepeninggal Nabi ILyas a.s. Nabi ILyasa a.s. membimbing
kaumnya untuk memberikan pelajaran-pelajaran. Kaumnya pun patuh kepada Nabi
ILyasa a.s. sampai wafatnya beliau.
Setelah Nabi
ILyasa a.s. meninggal dunia, kaumnya kembali ingkar. Semakin lama kesenangan
mereka berubah menjadi kesengsaraan dikarenakan kedurhakaan mereka. Pada masa
inilah lahir Nabi Yunus a.s.
21.
Sejarah Singkat Nabi Yunus A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
Yunus a.s. diutus oleh Allah s.w.t. untuk menjadi Rasul dalam usia 30 tahun.
Ayah Beliau bernama Mata. Beliau Berdakwah dan menasehati umatnya agar beriman
kepada Allah s.w.t., akan tetapi yang mau mengikuti Nabi Yunus a.s. hanya 2
orang saja.
Kaum
Nabi Yunus a.s. tidak mau mengikuti nasehat beliau, dan itu membuat Nabi Yunus
a.s. merasa putus asa sehingga beliau berdoa kepada Allah s.w.t. agar diberikan
cobaan kepada kaumnya tersebut. Beliau mengatakan pada kaumnya “Jika tidak mau
mengikuti ajaran yang aku bawa, maka akan datang siksaan Allah dalam waktu 40
hari lagi” dan kemudian beliau meninggalkan negri itu tanpa diketahui oleh
kaumnya.
Mendengar
ancaman ini, kaum Nabi yunus a.s. sadar dan mereka percaya bahwa Nabi Yunus
tidak berdusta. Mereka berbondong-bondong mencari Nabi Yunus, namun Nabi Yunus
tidak dapat ditemukan. Dan mereka beramai-ramai pergi ke lapangan memohon
kepada Allah agar tidak dijatuhkan siksaan kepada mereka dan semenjak saat itu
mereka menjadi beriman kepada Allah s.w.t.
Nabi
Yunus .a.s terus berjalan tanpa tujuan, sedang Allah belum memerintahkan beliau
meninggalkan negrinya. Akhirnya beliau sampai ke suatu pelabuhan yang kebetulan
ada kapal penuh dengan muatan dan akan berlayar kepulau lainnya. Lalu Nabi
Yunus a.s. ikut pula naik kekapal itu.
Ketika
sampai ditengah laut, tiba-tiba datang angin kencang dan badai yang membuat
kapal oleng, dalam keadaan panik nahkoda kapal mengambil keputusan untuk
mengadakan undian pada semua penumpang. Bagi siapa yang kena undian, maka
dialah yang akan diceburkan ke laut. Ketika undian dilakukan, ternyata yang
kena adalah Nabi Yunus a.s. maka beliau menceburkan diri ke laut dan ikan Hiu
yang besar langsung menelannya.
Dalam
perut ikan yang gelap gulita itu beliau berdoa kepada Allah s.w.t. “Ya Allah,
tiada tuhan kecuali engkau, maha suci engkau. Sesungguhnya aku tergolong
orang-orang yang zalim“
Allah
menerima doa beliau, maka ikan hiu itu terdampar di pantai. Kemudian beliau
keluar dari perut ikan Hiu dengan tubuh yang sangat lemah dan sakit. Kaum Nabi Yunus
a.s. sangat menunggu-nunggu kedatangan beliau, dan menyambut Beliau dengan
riang gembira. Untuk selanjutnya Nabi Yunus a.s. beserta kaumnya hidup aman dan
damai serta taat dalam menjalankan ajaran Allah s.w.t.
22.
Sejarah Singkat Nabi Zakariya A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
Zakariya a.s. adalah putra Barkhiya. Beliau termasuk Nabi-nabi Bani Israil.
Beliau diutus oleh Allah kepada kaum Bani Israil untuk menuntun mereka beriman
kepada Allah s.w.t.
Istri
beliau bernama Elisabeth, namun sampai tua mereka tidak memiliki putra.
Elisabeth memiliki saudara perempuan yang bernama Hannah. Suami Hannah bernama
Imran termasuk salah seorang pemuka Bani Israil, dan mereka ini tidak memiliki
anak pula. Lalu mereka berdoa kepada Allah s.w.t. bila kelak memperoleh anak,
maka anak itu akan diserahkan kepada Allah untuk mengabdi di Baitul Maqdis dan
memelihara rumah suci itu.
Doa
mereka diterima oleh Allah s.w.t., dan lahirlah seorang putri yang bernama
Maryam. Namun ketika Maryam masih kecil ayahnya meninggal. Berdatanganlah orang
ingin mengasuh Maryam, untuk itu diadakan undian, dan ternyata yang mendapat
undian itu adalah Nabi Zakariya a.s. dan mulai saat itu Maryam diasuh oleh Nabi
Zakariya.
Maryam
semakin besar, dan terdapat tanda kemuliaan pada dirinya. Dan Nabi Zakariya
semakin tua namun belum juga memiliki putra, sedangkan istri beliau tidak dapat
memberikan keturunan, padahal keinginan Nabi Zakariya memperoleh putra besar
sekali. Dikala beliau sedang beribadah, datanglah Malaikat Jibril memberi kabar
gembira tentang kelahiran putra beliau.
Demikianlah
dalam usia tua, istri beliau melahirkan seorang putra yang diberi nama Yahya.
Setelah Yahya besar, maka beliau diutus oleh Allah untuk menjadi Rasul agar
menuntun umatnya dalam beriman kepada Allah s.w.t.
23.
Sejarah Singkat Nabi Yahya A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
Yahya a.s. adalah anak Nabi Zakariya a.s., Nabi Yahya a.s. adalah seorang yang
bertakwa dan telah diberi hikmah oleh Allah s.w.t. dari semenjak kecil. Beliau
adalah seseorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan beliau bukan orang
yang sombong dan durhaka.
Pada
masa itu ada seorang Raja yang sudah tua dan bermaksud mengawini anak tirinya.
Nabi Yahya a.s. melarang perkawinan itu, karena Allah s.w.t. melarang Ayah
ataupun Ibu yang mengawini anak tirinya. Raja tersebut menjadi marah, lalu Nabi
Yahya dibunuhnya.
Bila
Nabi Zakariya a.s. mendengar tentang terbunuhnya Nabi Yahya, maka dengan izin
Allah datanglah Malaikat Jibril yang menyuruh beliau keluar dari rumah.
Sampailah beliau disebuah kebun, atas izin Allah pula sebuah pohon kayu
terbelah dua dan masuklah Nabi Zakariya a.s. kedalamnya. Sementara itu datanglah
pesuruh-pesuruh Raja yang menduga bahwa Nabi Zakariya mempunyai sihir yang kuat
sehingga dapat masuk kedalam pohon tersebut. Maka pohon kayu itu pun digergaji
oleh mereka sehingga terbunuhlah Nabi Zakariya a.s.
(Ada dua
riwayat yang mengatakan ;
1. Takala
gergaji yang digunakan untuk memotong pohon dan mengenai otot-otot Nabi
Zakariya a.s. membuat beliau merintih, lalu Allah s.w.t. mewahyukan “Jika
rintihanmu tidak mereda maka aku akan jungkalkan bumi dan semua isinya” hal ini
membuat Nabi Zakariya a.s. menahan rintihannya sehingga beliau terbelah menjadi
dua.
2. Bahwa orang
yang terbelah didalam pohon tersebut adalah orang lain yang bukan merupakan
nabi Zakariya a.s. adapun Nabi Zakariya a.s. meninggal secara alami. Wallahu
A’lam.
Ada
riwayat lain yang mengatakan bahwa pembunuhan atas Nabi Yahya a.s. adalah hal
yang sangat mustahil, karena Nabi Yahya a.s. adalah seorang Nabi yang dijaga
dan dilindungi oleh Allah s.w.t. dan berita tersebut adalah salah satu cara
dari kebiasaan sebagian orang-orang israil yang ingin merendahkan dan
mengecilkan para Nabi Allah.
24.
Sejarah Singkat Nabi Isa A.S.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
Isa a.s. adalah anak dari Maryam, beliau tidak memiliki ayah. Maryam adalah
anak Imran dan Hannah. Oleh ibunya, Maryam diserahkan ke Baitulmaqdis, dan
Maryam adalah wanita yang saleh.
Pada
suatu ketika, datanglah Malaikat Jibril kepada Maryam dan memberitahukan bahwa
Maryam akan memperolah seorang anak yang saleh. Tentu saja Maryam sangat
terkejut, karena ia belum bersuami. Namun memang demikianlah kehendak Allah,
lalu Malaikat Jibril meniupkan roh suci kedalam kandungannya, maka hamillah
Maryam.
Sangat
berat penderitaan Maryam, dalam keadaan mengandung ia selalu diperolok-olok dan
dihinakan kaumnya. Apalagi setelah bayinya lahir, orang-orang bertanya kepada
Maryam “Hai Maryam, mengapa kamu sampai memiliki anak? padahal kamu ini seorang
wanita baik-baik yang belum bersuami. Orang tuamu pun orang-orang yang baik pula,
mengapa sekarang engkau berbuat mesum?” Mendengar hal ini Maryam tidak
menjawab, kecuali hanya memberi isyarat dengan menunjuk bayinya. Sudah tentu
mereka terheran-heran dan berkatalah mereka “Bagaimana mungkin kami bisa bicara
dengan anak yang masih bayi?“
Maka
dengan kekuasaan Allah s.w.t. Nabi Isa a.s. yang waktu itu masih bayi dapat
berbicara. Allah s.w.t. menerangkan firmannya yang artinya “Sesungguhnya aku
ini hamba Allah, Dia memberiku Al-kitab (Injil) dan dia menjadikan ku seorang
Nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada. Dan
Dia memerintahkan kepadaku untuk mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama
aku masih hidup, dan berbakti kepada ibuku, dan dia tidak menjadikan aku
seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku
pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku
dibangkitkan hidup kembali. Itulah Isa putra Maryam, Allah telah memfirmankan
perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya”
(s.Maryam ayat 30-34) Demikianlah dengan izin Allah s.w.t. anak yang masih
dalam pangkuan ibunya dapat berkata-kata.
Untuk
melindungi anaknya, maka Maryam pindah ke Mesir bersama saudaranya Yusuf Najar.
Setelah dua belas tahun, merekapun kembali ke negri Syam. Pada usia 30 tahun,
diangkatlah Isa menjadi Rasul Allah, untuk menyerukan kebenaran Allah s.w.t.
kepada Bani Israil.
Kepada
Isa, Allah mengajarkan Al-kitab, hikmah (ilmu), Taurat, dan Injil. Dan menjadi
Rasul kepada Bani Israil, kepadanya pula Allah memberikan mukjizat, yaitu :
1. Menjadikan
burung daripada tanah
2. Dapat
menyembuhkan orang buta sehingga bisa melihat
3. Menyembuhkan
orang berpenyakit kusta
4. Dapat
menghidupkan orang-orang yang telah mati
5. Menurunkan
makanan dari langit ketika diminta oleh kaumnya
Adapun
yang beriman kepada Nabi Isa a.s. hanyalah dua belas orang saja, dan mereka
disebut Hawari yang berarti sahabat-sahabat Nabi Isa a.s. Lama kelamaan
pengikut Nabi Isa a.s. semakin banyak, mereka disebut Nasara (Nasrani). Diantara
sahabat-sahabat Nabi Isa a.s. ada seorang yang murtad yang bernama Yahuza
Iskarius.
Dalam
melaksanakan tugas menegakan kebenaran Allah s.w.t. Nabi Isa a.s. mendapat
tantangan keras dari orang-orang kafir. Mereka mencari orang yang sanggup
menangkap Nabi Isa a.s. dengan upah yang besar. Yahuza Iskarius si murid murtad
tersebut yang sanggup melaksanakan pekerjaan itu. Pada waktu Nabi Isa a.s.
sudah terkepung disuatu tempat oleh tentara kerajaan yang diperintah oleh Raja
Hirdaus yang kafir, Allah s.w.t. telah berkenan mengangkat Nabi Isa a.s. ke
alam gaib (ketempat yang dimuliakan Allah) dan pada waktu itu usia Nabi Isa
a.s. adalah 33 tahun. Dan kemudian Allah menjadikan orang lain (Yahuza
Iskarius) mirip dengan Nabi Isa a.s. dan murid yang murtad inilah yang
sebenarnya tertangkap dan kemudian disalibkan.
Didalam
Al-qur’an Allah s.w.t. menerangkan
firmannya yang artinya “Telah kafirlah orang-orang yang mengatakan sesungguhnya
Allah ialah Al Masih, putra Maryam. padahal Al Masih sendiri berkata “Hai Bani
Israil! sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu, sesungguhnya barang siapa yang
memperserikatkannya, maka Allah haramkan ia masuk surga dan tempatnya adalah
dineraka yang tidak ada seorangpun penolongnya” (s Almaidah ayat 72)
25.
Sejarah Singkat Nabi Muhammad S.A.W.
“Bismi-llahi
ar-rahmani ar-rahimi”
(Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Nabi
Muhammad s.a.w. adalah anak Abdullah bin Abdulmuthalib. Ibunya bernama Aminah
binti Wahab dari suku Qurais yang terpandang mulia dimasa itu. Nabi Muhammad
s.a.w. dilahirkan pada hari senin 12 rabiul awal (tgl 20 april 571M) dikota
Mekkah. Ayahnya seorang pedagang (saudagar) ke negri Syam (Sirria). Pada suatu
hari ketika Ayahnya akan kembali dari Syam menuju Mekkah tiba di Madinah
kemudian menderita sakit sehingga meninggal dunia pada usianya 18 tahun, dan
dimakamkan di Madinah pada saat istrinya Aminah tengah mengandung 6 bulan. Nabi
Muhammad s.a.w. dilahirkan dalam keadaan yatim ditengah-tengah masyarakat
jahiliyah dan musyrik, memuja dan memuji berhala, yang kuat menindas yang
lemah, merampas hak orang dan membunuh, dan wanita-wanita tidak berharga pada
waktu itu. Dan kebetulan dengan kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. pada waktu itu,
Raja Najasi dari negeri Shan’a (Yaman) beragama Nasrani dengan tentara gajahnya
dibawah pimpinan Abrahah akan meruntuhkan Ka’bah. Pembesar-pembesar Makkah
Abdulmuthalib tidak berdaya melawan tentara-tentara Raja Abrahah yang sangat
gagah dengan alat-alat senjatanya. Pembesar-pembesar yang memelihara Ka’bah itu
berdoa kepada Tuhan agar Tuhan memberikan perlindungan kepada Ka’bah yang
mereka cintai itu. Didalam Al-qur’an Allah s.w.t. menerangkan firman-Nya yang
artinya “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak
terhadap tentara bergajah? bukankah dia telah menjadikan tipu daya mereka untuk
menghancurkan Ka’bah itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang
berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah
yang terbakar (sijil) lalu Dia menjadikan manusia-manusia seperti daun-daunan
yang dimakan ulat” (s. Al Fiil ayat 1-5)
Sebagaimana
sudah menjadi adat, Nabi Muhammad s.a.w. diserahkan oleh ibunya kepada wanita
desa pegunungan untuk disusukan. Pengasuh itu bernama Halimatu Sa’diyah yang
bertempat tinggal didusun Bani Sa’ad. Selama 4 tahun memelihara Nabi Muhammad
s.a.w., Allah s.w.t. melimpahkan rizkinya dengan sangat berlimpah.
izin copy
ReplyDeleteizin copas min
ReplyDelete