KATA PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas kuliah.
Meskipun dalam
penyusunan makalah ini penulis banyak menemukan hambatan dan kesulitan, tetapi
karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak makalah ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari
bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena
itu penulis mengharapkan sumbang saran dan keritik dari semua pihak yang
membaca makalah ini yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Harapan penulis semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak
yang membacanya. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
atas dukungannya sehingga terwujudnya makalah ini.
Ciamis, 4 Desember
2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1
Latar Belakang........................................................................1
1.2
Rumusan Masalah...................................................................2
1.3
Tujuan Penulisan....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................3
2.1 Pengertian
Komunikasi............................................................3
2.2 Proses
Komunikasi..................................................................3
2.3 Hambatan
dalam Komunikasi.................................................5
2.4 Lambang
Komunikasi..............................................................6
2.5 Fungsi Komunikasi..................................................................7
2.6 Tujuan Komunikasi.................................................................8
2.7 Jenis-jenis Komunikasi............................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................15
4.1 Kesimpulan...........................................................................15
4.2 Saran.....................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Komunikasi merupakan aktifitas
manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun
dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi merupakan hal yang esensial
dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara
melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana
sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia
berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi tidak terbatas pada
kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa saja interaksi,
senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat,
sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah merupakan
kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang sama,
maka yang terjadi adalah “dialog antara orang satu”.
Organisasi atau Organization bersumber
dari kata kerja bahasa latin Organizare“to form as or into a whole
consisting of interdependent or coordinated parts (membentuk sebagai atau
menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bergantung atau
terkoordinasi). Organisasi adalah sarana dimana manajemen mengkoordinasikan
sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari
tugas-tugas dan wewenang.
Tujuan organisasi tidak akan
tercapai apabila tanpa manajemen dan komunikasi. Manajemen tidak akan mungkin
ada tanpa organisasi. Manajemen ada, jika ada tujuan yang akan dicapai dan
diselesaikan. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada
peninjauannya yang terfokus pada manusia-manusia yng terlibat dalam mencapai
tujuan organisasi.
Tujuan organisasi juga tidak
terlepas dari peran pemimpin. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu
menguasai komunikasi dengan baik pula. Dengan penguasaan komunikasi yang baik
seorang pemimpin memiliki nilai tambah, baik dalam kehidupannya
secara umum, maupun dalam mengkontribusikan dirinya di tempat kerja, sehingga
lebih produktif.
Komunikasi juga dikatakan sebagai inti dari kepemimpinan.
Kepemimpinan yang efektif dapat dicapai melalui proses komunikasi yang
dilakukan oleh pemimpin kepada anggotanya. Visi pemimpin bisa saja bagus, namun
tanpa komunikasi yang efektif, maka visi tersebut tidak akan pernah bisa
terwujud. Dalam mengkomunikasikan visi, maka pemimpin harus bisa menyampaikan
suatu gambaran di masa depan yang mendorong antusiasme serta komitmen orang
lain.
1.2 Rumusan
Masalah
Untuk
memudahkan proses penjabaran dan penjelasan, makalah ini memiliki beberapa
rumusan masalah, yaitu :
1. Apa
pengertian dari komunikasi?
2. Bagaimana
proses komunikasi?
3. Apa
saja yang menjadi hambatan komunikasi?
4. Apa saja jenis-jenis komunikasi?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengertian
dari komunikasi dalam organisasi, proses komunikasi, apa saja hambatan
komunikasi, bagaimana mengatasi hambatan komunikasi, apa saja jenis-jenis
komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah hubungan kontak
antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak komunikasi adalah bagian
dari kehidupan manusia itu sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi
dengan lingkungannya.Widjaja (2008: 1)
Menurut Ruslan (2008:83) bahwa:
“Komunikasi merupakan alat yang penting dalam fungsi public relations.”
Publik menaungi dan menghargai suatu kinerja yang baik
dalam kegiatan komunikasi secara efektif dan sekaligus kinerja yang baik
tersebut untuk menarik perhatian publik serta tujuan penting yang lainnya dari
fungsi public relations.
Menurut Suprapto (2011:6) komunikasi adalah:
“Suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara
sesama manusia.”
Menurut
Keith Davis dalam bukunya “Human relation at work”adalah :
“Komunikasi adalah proses jalur informasi dan pengertian dari seorang ke orang lain”
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas,
komunikasi dapat disimpulkan merupakan kegiatan interaksi yang dilakukan dari satu orang ke
orang lain, sehingga akan tercipta persamaan makna dan tercapai satu tujuan.
2.2 Proses Komunikasi
Proses komunikasi menurut Komala (2009: 83) adalah :
“Proses komunikasi terjadi manakala manusia berinteraksi dalam aktivitas komunikasi, menyampaikan pesan mewujudkan motif komunikasi.”
Suprapto (2011 : 5) mengutip Joseph A. Devito (1996)
mengemukakan
bahwa :
“Komunikasi adalah transaksi, Dengan transaksi dimaksudkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses di mana komponen- komponennya saling terkait, dan bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan.”
Sehingga
dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi
merupakan suatu proses berinteraksi atau terjadinya transaksi dengan maksud
dimana komponen-komponennya saling terkait dan para komunikator beraksi dan bereaksi.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua
tahap yaitu :
1.
Proses Komunikasi Secara Primer
Proses komunikasi secara primer
adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer
dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain
sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan
komunikator kepada komunikan.
2.
Proses Komunikasi Secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau
sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media
kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya
berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon,
teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi adalah
media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Effendy ( 2007 : 11).
Proses komunikasi memiliki tujuh
unsur, diantaranya sumber, pesan, media, penerima, pengaruh, tanggapan balik,
lingkungan. Setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun
proses komunikasi. Bahkan ketujuh unsur ini saling bergantung satu sama
lainnya. Artinya, tanpa ke ikutsertaan satu unsur akan memberi pengaruh pada
jalannya komunikasi Cangara (2010 : 28).
Agar komunikasi efektif, proses penyandian oleh komunikator harus bertautan
dengan proses pengawasan sandian oleh komunikan. Effendy (2007 : 19) melihat pesan sebagai tanda esensial yang harus
dikenal oleh komunikan. Semakin tumpang tindih bidang pengalaman (field of experience) komunikator dengan bidang pengalaman komunikan,
akan semakin efektif pesan yang dikomunikasikan.
2.3 Hambatan dalam Komunikasi
Menurut
Ruslan (2008 : 9-10) Adalah :
1.
Hambatan Dalam Proses Penyampaian (SenderBarries)
Hambatan di sini bisa datang dari pihak komunikatornya yang mendapat
kesulitan dalam menyampaikan pesan –
pesannya, tidak menguasai materi pesan dan belum memiliki kemampuan sebagai
komunikator yang handal.
Hambatan ini bisa jugaberasal dari penerima
pesan tersebut (receiver barrier)
karena sulitnya komunikan dalam memahami pesan itu dengan baik.Hal ini dapat
disebabkan oleh rendah nyatingkat penguasaan
bahasa, pendidikan, intelektual dan sebagainya yang terdapat dalam diri
komunikan. Kegagalan komunikasi dapat pula terjadi dikarenakan faktor-faktor : feed backnya bahasa tidak
tercapai, medium barrier (media atau alat yang dipergunaan kurang tepat) dan decoding barrier (hambatan untuk
memahami pesan secara tepat).
2.
Hambatan secara Fisik (Phsysical Barries)
Sarana fisik dapat menghambat komunikasi
yang efektif, misalnya pendengaran kurang tajam dan gangguan pada sistem pengeras suara
(sound system) yang sering terjadi
dalam suatu ruangan kuliah/seminar/pertemuan. Hal ini dapat membuat pesan –
pesan itu tidak efektif sampai
dengan tepat kepada komunikasi.
3.
Hambatan Semantik (SemantikPers)
Hambatan segi semantik (bahasa dan arti
perkataan), yaitu adanya perbedaan pengertian dan pemahaman antara pemberi
pesan dan penerima tentang satu bahasa atau lambing. Mungkin saja yang disampaikan terlalu teknis dan
formal, sehingga menyulitkan pihak komunikan yang tingkat pengetahuan dan
pemahaman bahasa teknis komunikator yang kurang.
4.
Hambatan Sosial (sychossialnoies)
Hambatan adanya perbedaan yang cukup lebar dalam aspek
kebudayaan, adat istiadat, kebiasaan, persepsi, dan nilai – nilai yang dianut sehingga kecenderungan,
kebutuhan serta harapan – harapan kedua belah pihak yang berkomunikasi juga
berbeda.
2.4
Lambang- lambang Komunikasi
sistem lambang terus berkembang di dalam setiap
kebudayaan, sejak zaman primitif hingga zaman teknologi sekarang. Begitupun dengan
jenis-jenis lambang dalam proses
komunikasi juga ikut mengalami perkembangan.
Berikut ini berbagai
Jenis lambang komunikasi :
1.
Lambang Gerak, merupakan lambang
yang menggunakan anggota badan. Misalnya, menunjuk, artinya menunjuk
sesuatu hal, menggeleng, artinya tanda tidak setuju, mengangguk, tanda setuju,
melambai, tanda memanggil seseorang, dan lain sebagainya.
2.
Lambang Suara, lambang suara
merupakan lambang yang menggunakan
pendengaran, misalnya
mendengarkan radio, sirene ambulan, bel masuk sekolah, menangis, berteriak, dan
lain sebagainya.
3.
Lambang Warna, merupakan lambang yang
menggunakan warna-warna. Misalnya warna kuning, hijau, merah, pada lampu lalu
lintas memiliki arti yang berbeda. Warna lingkaran pada kotak obat juga
memiliki arti yang berbeda, ada yang berwarna hijau, merah, dan biru pada kotak
obat menandakan sifat obat yang berbeda.
4.
Lambang Gambar, lambang gambar adalah
lambang yang menggunakan gambar-gambar untuk menunjang proses komunikasi.
Contohnya iklan pada surat kabar, rambu-rambu lalu lintas, poster pada jalan
raya dan lain sebagainya.
5.
Lambang Bahasa, merupakan lambang
komunikasi yang menggunakan bahasa, baik bahasa lisan, maupun tulisan. Bahasa
lisan adalah bahasa yang dilisankan (diucapkan), contohnya orang yang
berbicara. Adapun lambang tertulis adalah lambang berbentuk tulisan.
6.
Lambang Huruf, lambang huruf adalah
lambang yang menggunakan huruf. Contohnya menulis surat pasti membutuhkan
gabungan baik huruf untuk membentuk kalimat pada surat.
7.
Lambang Angka, lambang angka merupakan
lambang yang menggunakan angka-angka. Misalnya penggunaan alat hitung seperti
meteran, timbangan, dan lain sebagainya.
Lambang komunikasi untuk
memudahkan penyampaian informasi /pesan/atau berita dari komunikator kepada
komunikan agar komunikan memperoleh pengertian yang sama atas suatu pesan.
·
Kegunaan Lambang Komuniksi
Air University USA dalam
buku”Comunication Skill”
Komunikasi adalah proses
yang memiliki tiga Komponen :
•
Seseorang yang memindahkan arti
•
Simbol yang memindahkan arti
•
Seseorang yang menerima simbol dan memindah arti
2.5 Fungsi Komunikasi
Fungsi dari komunikasi sangat berkaitan
dengan satu sama lain meskipun terdapat suatu fungsi yang dominan yang terbagi
atas 4 bagian, yaitu: Fajar (2009:10-11).
1.
Komunikasi Sosial
Komunikasi sebagai komunikasi sosial sangat
penting untuk membangun konsep diri kita.Aktualisasi untuk kelangsungan hidup
untuk memperoleh keberhasilan. Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan
manusia bisa dibuktikan akan tersesat karena tidak dapat menata dirinya dalam
satu lingkungan.
2. Komunikasi Ekspresif
Komunikasi yang menjadi
alat untuk menyampaikan perasaan-perasaan kita.Perasaan-perasaan tersebut dapat
diungkapkan melalui musik/lukisan/tarian.
3. Komunikasi Ritual
Komunikasi
ritual yang biasanya dilakukan secara kolektif, suatu komunitas sering
melakukan upacara-upacara berlainan
sepanjang tahun dan sepanjang hidup yang disebut para antropologis.
4.
Komunikasi Instru mental
Komunikasi berfungsi sebagai instrument
untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan
pekerjaan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
2.6 Tujuan Komunikasi
Setiap proses komunikasi memiliki tujuan
untuk efisiensi dan efektivitas. Efisiensi maksudnya adalah dengan sumber daya
yang ada, tetap diusahakan sebuah proses komunikasi mencapai hasil yang
maksimal. Ketika seorang komunikator menyampaikan pesan, materi pesan yang
disampaikan sebisa mungkin mendapatkan feed
back yang positif dari penerima pesannya, efektivitas diartikan sebagai
cara mengoptimalkan setiap fungsi komponen dalam proses komunikasi.
Setiap unsur yang terlibat dalam proses komunikasi ,baik itu komunikator media,pesan,maupun komunikan harus memainkan perannya secara tepat untuk menciptakan iklim yang kondusif sehingga proses komunikasi mencapai tujuannya Komala (2009 : 139-140).
Tujuan sentral dari kegiatan
komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu:
Effendy (2007 : 32).
1.
To
secureunderstanding
2.
To
establishacceptance
3.
To
motivateaction
Maksudnya
adalah (to secure understanding)
memastikan komunikan mengerti pesan yang diterimanya, Jika kata komunikasi sudah dapat di mengerti
dan diterima, maka penerimanya itu harus dibina (to establish acceptance). Pada akhirnya kegiatan dimotivasikan (to motivate action).
2.7 Jenis- jenis komunikasi
Dr.Arni Muhammad (2009:4), membagi komunikasi ke dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut:
·
Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal bentuk yang paling umum digunakan dalam organisasi.Oleh
karena itu penting bagi seseorang pemimpin untuk
mengetahui lebih banyak mengenai komunikasi verbal.
Yang dimaksud dengan komunikasi verbal adalah komunikasi
yang menggunankan simbol-simbol atau kata-kata baik yang dinyatakan secara
lisan maupun secara tertulis. Komunikasi verbal merupakan karakteristik khusus dari manusia.
Tidak ada makhluk lain yang dapat menyampaikan bermacam- macam arti melalui
kata- kata. Kemampuan menggunakan komunikasi verbal
secara efektif sangat penting, karena dengan adanya komunikasi verbal memungkinkan pengidentifikasian
tujuan, pengembangan strategi dan tingkah laku untuk mencapai tujuan.
Komunikasi verbal dapat dibedakan atas
komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Komunikasi lisan dapat didefinisikan
sebagai suatu proses dimana seseorang pembicara berinterak sisecara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku penerima. Sedangkan komunikasi tertulis
apabila keputusan yang akan disampaikan oleh pimpinan itu disandikan dalam
simbol- simbol yang dituliskan pada kertas atau pada tempat lain yang bias
dibaca, kemudian dikirimkan pada karyawan yang dimaksudkan. Didalam organisasi,
terdapat bermacam-macam tipe dari komunikasi lisan seperti: instruksi,
penjelasan, laporan lisan, pembicaraan untuk mendapatkan persetujuan
kebijaksanaan, memajukan penjualan dan menghargai orang lain dalam organisasi.
Sedangkan dalam komunikasi tertulis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
seperti penampilan komunikasi dan pemilihan kata yang digunakan.
·
Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal sama pentingnya dengan komunikasi verbal karena keduanya itu saling bekerja sama dalam proses
komunikasi. Dengan adanya komunikasi nonverbal dapat memberikan penekanan,
pengulangan, melengkapi dan mengganti komunikasi verbal, sehingga lebih mudah
ditafsirkan maksudnya.
Yang dimaksud dengan
komunikasi nonverbal adalah
penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata seperti
komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, vocal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka, kedekatan
jarak dan sentuhan. Atau dapat juga dikatakan bahwa semua kejadian di
sekeliling situasi komunikasi yang tidak berhubungan dengan kata-kata yang
diucapkan atau dituliskan. Dengan komunikasi nonverbal orang dapat mengekspresikan
perasaannya melalui ekspresi wajah, nada atau kecepatanberbicara.
Tanda-tanda komunikasi nonverbal belumlah dapat diidentifikasikan seluruhnya tetapi hasil
penelitian menunjukkan bahwa cara seseorang duduk, berdiri, berjalan,
berpakaian, semuanya menyampaikan informasi pada orang lain. Tiap gerakan yang
seseorang buat dapat menyatakan asal kita, sikap kita, kesehatan atau bahkan
keadaan psikologis seseorang. Arti dari sebuah komunikasi verbal dapat diperoleh melalui hubungan komunikasi verbal
dan nonverbal. Atau dengan
kata lain komunikasi verbal akan
lebih mudah diinterpretasikan maksudnya dengan melihat tanda-tanda nonverbal yang mengiringi komunikasi verbal tersebut. Komunikasi nonverbal dapat memperkuat dan
menyangkal pesan verbal.
v Lima Jenis yang Mempengaruhi
Keberhasilan Komunikasi
1.
Jenis Komunikasi Menurut Lawan Bicara
a)
Komunikasi Pribadi
b)
Komunikasi Umum
2.
Jenis Komunikasi Menurut Jumlah
Orang yang Berkomunikasi
a)
Komunikasi Perseoranagn
b)
Komunikasi Kelompok
3.
Jenis Komunikasi Menurut Cara
Penyampaian
a)
Komunikasi Lisan
a.
Langsung
b.
Tidak Langsung
b)
Komunikasi Tertulis
Dalam
bentuk Gambar, foto,tabel,daftar ,naskah,surat, dll
4.
Jenis Komunikasi Menurut Tujuan
a.
Komunikasi untuk tujuan memberi perintah
b.
Komunikasi untuk tujuan diskusi atau perundingan
c.
Komunikasi untuk tujuan pemberian empati
d.
Komunikasi dengan tujuan memberi nasehat,saran atau kritik
e.
K omunikasi dengan tujuan wawancara
5.
Komunikasi Menurut Ruang Lingkup
a.
Komunikasi Internal
Komunikasi internal
yaitu komunikasi yang berlangsung di dalam organisasi atau institusi :
ü Komunikasi antara atasan dan
bawahan
ü Komunikasi antara bawahan dan
atasan
ü Komunikasi horizotal
b.
Komunikasi Eksternal
Komunikasi
eksternl yaitu komunikasi yang berlangsung antara pihak organisasi/ instsitusi
dengan pihak diluar organisasi.
v Manfaat Komunikasi
Manfaat Komunikasi di
tempat yaitu :
a. Dapat mendapatkan keterangan
atau informasi yang di perlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
b. Dapat mewujudkan kerjasama antar personil di tempat kerja
dalam rangka pelaksanaan tugas atau pekerjaan.
c. Dapat memudahkan dalam pengambilan keputusan.
d. Dapat memudahkan dalam penyampaian kebijakan ,peraturan ataupun ketentuan
yang berlaku ditempat kerja.
e. Dapat mendapatkan nilai-nilai
kebersamaan dan kekeluargaan ditempat kerja.
f. Dapat memudahkan karyawan maupun pimpinan dalam mengakses
perkembangan ilmu dan teknologi.
v Manfaat bagi manusia
Manusia secara
naluriah sesuai dengan kodratnya memiliki sifat sebagai individu dan sebagai
makhluk sosial. Sebagai individu ia ingin mendapat perhatian dari kelompoknya
dengan berbagai cara dan daya. Dengan demikian manusia satu dengan manusia lain
memerlukan hidup ditengah-tengah manusia-manusia lain pula (hidup
bermasyarakat). Hidup bermasyarakat adalah hidup berkelompok, berteman,
berkeluarga, berbangsa dan hidup bernegara.
Disadari
antara kelompok masyarakat satu dengan kelompok masyarakat satu dengan
masyarakat lain tidak selalu berdekatan tetapi terpisah-pisah dan bahkan
tersebar satu dengan lain yang jaraknya berjauhan.
Untuk
melakukan hubungan sudah jelas diperlukan komunikasi agar dapat saling tukar
menukar informasi.
Apabila
komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas tidak hanya diartikan sebagai
pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok
mengenai tukar menukar data, fakta dan ide, maka manfaat komunikasi secara
teoritis maupun praktisnya adalah sebagai berikut:
a) Manfaat
komunikasi secara teoritis :
- Dapat memberikan informasi
- Dapat memberikan hiburan
- Dapat memberikan pengaruh orang lain
- Dapat mengenal diri sendiri dan orang lain
- Dapat mengenal dunia luar
- Dapat menciptakan dan memelihara hubungan menjadi
bermakna
- Mengubah sikap dan
perilaku
- Dapat membantu orang
lain
- Dapat mengemukakan
kebutuhan dan kepentingan, dan lain-lain.
b) Manfaat komunikasi berhubungan
antar sesama manusia
- Dapat mengakrabkan kita dengan
sesama
- Dapat mengetahui kabar
berita
- Tali silaturahmi tetap
terjaga
- Memperlancar hubungan
dengan sesama
v Unsur-unsur Komunikasi
a)Sumber
Sumber dasar adalah yang digunakan dalam
penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri.
Sumber dapat berupa :
- Lembaga: Universitas, institut, akademi, sekolah
tinggi, dan lain-lain.
- Personal : Rektor, dekan, direktur, saudara, dan
lain-lain
- Non lembaga/non personal: buku
pedoman universitas, buku pedoman fakultas, UUD dan lain-lain.
b) Komunikator
Dalam komunikasi, setiap orang
ataupun kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai suatu
proses, dimana komunikator dapat menjadi komunikan dan sebaliknya komunikan
dapat menjadi komunikator.
c) Pesan
Pesan Adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh
komunikator. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun
inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi
itu.
- Cara menyampaikan:
melalui
lisan, tatap muka langsung/menggunakan media/saluran.
- Bentuk pesan : informatif,
persuasif dan koersif
- Merumuskan pesan: umum, jelas dan gamblang,
bahasa jelas, positif, seimbang, sesuai dengan keinginan komunikan.
- Hambatan-hambatan terhadap
pesan: hambatan bahasa dan teknis.
d) Channel / Saluran
Channel Adalah saluran penyampaian pesan, biasa
juga disebut dengan media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam 2 bagian:
- Media
umum : radio CB, OHP dan sebagainya
- Media
massa : pers, radio, film dan televisi
e) Efek
Adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan
tingkah laku orang, sesuai / tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Apabila
sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai, maka itu berarti komunikasi
berhasil, demikian juga sebaliknya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi
adalah segala proses kegiatan antar dua
orang ( dua pihak) atau lebih untuk berbagi informasi, ide, dan perasaan.
Sesuatu itu dinamakan komunikasi karena karakteristiknya yang unik, merupakan
suatu proses dinamis, terikat konteks,
simbolik. Dalam praktiknya, fungsi-fungsi tersebut dapat muncul bersamaan.
Dengan kata lain, setiap peristiwa
komunikasai memiliki satu fungsi atau lebih. Proses konumikasi melibatkan
serangkaian kegiatan yang berlangsung terus –menerus. Kegiatan itu meliputi
penyandian atau pengkodean, pengiriman kode, serta penerimaan dan pemahaman
kode.
Unsur
–unsur yang terlibat dalam komunikasi adalah komunikastor dan komunikan, pesan,
saluran,konteks, balikan, serta gangguan. Agar komunikasi dapat berhasil dengan
baik, Dalam berkomunikasi, suatu kondisi yang berbeda menutut perlakuan yang
berlainan.Atas dasar itu maka komunikasi dapat dikelompokkan atas beberapa
jenis sesuai sudut pandangnya. Ditinjau ditinjau dari situasinya, komunikasi
terbagi atas komunikasi formal, informal, dan semiformal. Dilihat dari simbol
yang dipakainya, komunikasi dapat dikelompokkan atas komunikasi verbal dan
nonverbal.
Dipandang dari ada tidaknya media yang digunakan, komunikasi terdiri atas
komunikasi bermedia dan tak bermedia. Bertolak dari sasarannya komunikasi dapat
digolongkan atas komunikasi intrapersonal, interpersonal, wawancara, serta
komunikasi dalam kelompok kecil dan besar( komunikasi massa/ publik).
3.2 Saran
Sebagai
komunikator jika berkomunkasi hendaknya dapat menyesuaikan dengan situasi yang
ada dengan komunikan. Agar tidak terjadi
kesalahpahaman antar komunikaro
dan komunikan.
DAFTAR PUSTAKA
https://makalah-ibnu.blogspot.co.id/2014/05/manfaat-komunikasi-dan-unsur-unsurnya.html#axzz50ZP0MuaJ
No comments:
Post a Comment