MAKALAH
MANAJEMEN
PEMASARAN
SISTEM
INFORMASI PEMASARAN
Disusun Oleh :
FAKULTAS
EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LATIFAH MUBAROKIAH
SURYALAYA
2018
KATA PENGANTAR
Bismillhirrahmannirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulilah
dengan rasa syukur kekhadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, nikmat
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ”SISTEM INFORMASI PEMASARAN”.
Kami
ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Manajemen pemasaran I yang
telah membimbing kami dalam
pembuatan makalah ini, kami juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi
kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Makalah
ini membahas tentang sitem informasi pemasaran dan mengulas lebih tujuan untuk
menunjukkan konsep dan penerapan
Harapan
kami melalui makalah ini mampu memberikan ilmu pengetahuan tujuan yang sesuai.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena itu kritik dan
saran pembaca kami harapkan guna pembuatan makalah yang lebih baik diwaktu yang
akan datang.
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
……..………………………………......……………........ i
DAFTAR ISI .........................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
……….......................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang
.....................................................................................................
1
BABII PEMBAHASAN
….…………................................................................... 3
2.1 Pembagian
jenis Data ………………... …………..........................................….. 3
2.2 Metode
pengumpulan Data ……........................................................................... 3
2.3 Observasi
Tak Berstruktur..……........................................................................... 4
2.4 Triangulasi
Gabungan............................................................................................ 5
BAB III PENUTUP ……….................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan …………......................................................................................... 13
3.2 Saran ……………................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
.......................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standart atau yang ditetapkan.Dalam riset pemasaran, ada
bermacam-macam metode pengumpulan data yang terdiri dari observasi, wawancara,
dokumentasi, focus group, teknik proyeksi, survei, dantriangulasi
(gabungan).Oleh karena itu untuk lebih memahami metode pengumpulan data yang
digunakandalam riset pemasaran, dalam bab ini akan dibahas mengenai macam-macam
metode pengumpulan data.
Agar
setiap produk mempunyai nilai lebih tinggi maka harus terjadi pertukaran. Untuk
itu diperlukan strategi. Strategi pemasaran yang akan dipelajari di sini adalah
strategi peta produk yaitu melihat posisi produk dimata pesaing. Strategi peta
produk ada tiga yaitu produk baru, daur hidup produk, dan strategi bersaing.
BAB II
PEMBAHASAN
Informasi
yang dihasilkan oleh riset pemasaran marupakan hasil akhir proses pengolahan
selama berlangsungnya riset. Informasi pada dasarnya berujung awal dari bahan
mentah yang disebut data sehingga sering juga disebut sebagai data mentah
(rawdata). Data memiliki berbagai wujud seperti angka penjualan, jumlah produk
yang dihasilkan, pendapat konsumen, gerak perilaku orang belanja, dan
lain-lain.
2.1 Pembagian Jenis Data
Ditinjau
dari sumbernya, data dapat dikategorikan menjadi dua kategori besar, yaitu data
sekunder dan data primer.
a) Data Sekunder
Data
sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain bukan oleh
periset sendiri. Periset sekedar mencatat, mengakses atau meminta data tersebut
(kadangsudah bentuk informasi) ke pihak lain yan telah mengumpulkannya di
lapangan. Periset hanya memanfaatkan data yang sudah ada untuk penelitiannya.
Contoh data sekunder adalah data kependudukan yang diterbitkan secara berkala
oleh Badan Pusat Statistik (BPS).Selanjutnya data sekunder bisa dipilah-pilah
lagi atas dasar asal atau sumber penyedianya. Data sekunder dapat dikelompokkan
menjadi dua macam yaitu data internal dan data eksternal.
b) Data Internal
Sesuai
dengan namanya data ini berasal dari perusahaan yang bersangkutan. Data
internal yang tersedia di dalam perusahaan biasanya berkaitan dengan kegiatan
operasional perusahaan yang dicatat secara rutin. Data internal seringkali
tidak tersedia secara lengkap di perusahaan yang kecil atau kurang terorganisir
dengan baik. Perusahaan atau organisasi yang memiliki data pelanggan yang
terorganisir dengan baik,akan memiliki database lengkap yang berisi
karakteristik pelanggan nya. Data-datainternal ini mungkin akan cukup untuk
pemasaran yang memiliki topik berupa deskripsi pelanggan saat ini, ramalan
penjualan, analisis provitabilitas produk atau pola pembelian produk oleh konsumen
yang secara umum berkaitan dengan kegiatan operasional atau transaksi.
Bila
dibandingkan dengan sumber data yang lain, data internal mempunyai beberapa
kelebihan yaitu data sudah tersedia dan tidak membutuhkan biaya besar bagi
periset untuk mendapatkannya.
c) Data Eksternal
Data
eksternal merupakan data yang berasal dari luar perusahaan, artinya yang
mengumpulkan atau mempublikasikan data tersebut bukanlah perusahaan yang
bersangkutan melainkan organisasi lain seperti pemerintah, organisasi nirlaba
atau yayasan, asosiasi dagang, perusahaan investasi atau perusahaan riset.
Untuk mendapatkan data eksternal yang kadang sudah berupa informasi, periset
dapat mengunjungi berbagai perusahaan yang lengkap.Bila diamati, data eksternal
cenderung lebih banyak berhubungan dengan lingkungan makro seperti kondisi
persaingan, demografi, ekonomi, politik, hukum, sertasosial dan budaya. Jadi
bila topik riset pemasaran lebih mengarah pada aspek lingkungan luar seperti
mengukur potensi pasar di suatu daerah, mengukur daya beli penduduk, menentukan
wilayah pemasaran yang secara politik stabil atau mungkin mengidentifikasi
jumah pesaing dan pangsa pasar, maka pemanfaatan data eksternal seringkali
sudah mencukpi. Seperti data intenal yang memliki keterbatasan, untuk riset dengan
topik khusus, sepert mengungkapkan perilaku, sikap, motivasi, tingkat kepuasan,
atau pengetahuan yang dimiliki pembeli akan sulit ditemui jika hanya
mengandalkan data eksternal. Sebagai alternatifnya, periset harus mengadakan
atau mengumpulkan data sendiri yang membutuhkan komitmen yang lebih besar.
d) Data Primer
Data
primer merupakan data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah
risetnya secara khusus. Dalam riset pemasaran, data primer diperoleh secara
langsung dari sumbernya, sehingga periset merupakan “tangan pertama” yang
memper oleh data tersebut. Karena data primer dikumpulkan sendiri oleh periset,
tentu saja dibutuhkan komitmen yang lebih besar dibandingkan perolehan data
sekunder. Riset yang mengandalkan data primer relatif membutuhkan biaya dan
sumber daya yang lebih besar seperti biaya, waktu yang lebih lama dan lebih
rumit dibandingkan data sekunder.
e) Data Kualitatif
Data
kualitatif dikumpulkan melalui pertanyaan – pertanyaan yang tidak terstruktur.
Artinya, alat yang digunakan untuk bertanya kepada responden cenderung berupa
topik dan biasanya tanpa diberikan pilihan jawaban.
Karena
tujuannya untuk menggali ide responden secara mendalam. Data kualitatif
bersifat tidak terstruktur dalam arti variasi data yang diberikan oleh
sumbernya (orang, partisipan atau responden yang ditanyai)sangat beragam.
f) Data Kuantitatif
Dalam
pengumpulan data kuantitatif, karena sifat datanya terstruktur, periset akan
berusaha melakukan proses membuat data menjadi data kuantitatif yaitu mengubah
data semula menjadi data berwujud angka.Data kuantitatif bersifat terstruktur
atau berpola sehingga ragam data yang diperoleh dari sumbernya (responden yang
ditanyai atau obyek yang diamati) cenderung memiliki polayang lebih mudah
dibaca oleh periset.
2 .2 Metode Pengumpulan Data
Bermacam-macam
metode pengumpulan data terdiri dari observasi, teknik proyeksi, survei, dan
triangulasi (gabungan).
1). Observasi
Pengumpulan
data melalui observasi dijalankan dengan mengamati dan mencatat pola perilaku
orang, obyek atau kejadian – kejadian melalui cara sistematik (
Malhotra,et.al., 1996 ). Dalam hal ini, periset tidak berkomunikasi atau
bertanya dengan orang atau obyek yang sedang diobservasi sehingga orang atau
obyek yang sedang diobservasi tidak sadar kalau mereka sedang diteliti.
Observasi bisa dilakukan dengan mengamati beberapa hal diantaranya :
Perilaku
fisik, misalnya lalu lintas pengunjung yang berpindah dari satu lantai ke
lantai yang lain dalam satu mal. Perilaku mengonsumsi, misalnya perilaku
mencuci pakaian dengan deterjen. Perubahan mimik atau raut wajah, misal
ekspresi muka yang ditunjukkan para konsumen yang sedang antre di depan kasir
supermarket.
Obyek, misalnya mengamati merk – merk kemasan
yang dibuang dalamØ keranjang sampah di daerah perumahan.
Metode observasi menawarkan keunggulan beberapa perilaku yang nyata atau aktual
dari orang atau obyek yang diamati sehingga tidak terjadi manipulasi oleh orang
tersebut.
Macam-macam
Observasi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Observasi Partisipatif
Dalam
observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang
diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan
pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan
ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang
diperolehakan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat mana dari
setiap perilaku yang tampak.
2. Observasi Terus Terang atau
Tersamar
Dalam
hal ini, peneliti melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada
sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti
mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi suatu
saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini
untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih
dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan dengan terus terang, maka peneliti
tidak akan diijinkan untuk melakukan observasi.
3. Observasi Tak Berstruktur
Observasi
tidak tersturktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis
tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu
secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti
tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu
pengamatan.
2). Teknik Proyeksi
Teknik
proyeksi merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh datadengan mendorong
responden menggungkapkan perasaan, motivasi, sikap atau keyakinannya terhadap
suatu topik pemasaran dengan pertanyaan tidak langsung dantidak terstruktur (
Malhotra, 2004 ). Pengertian tidak langsung disini berarti bahwa partisipan
bebas memproyeksikan atau menyamaartikan apa saja yang muncul dalam pikiran
atau perasaannya barkaitan dengan obyek atau topik yang disampaikan peneliti.
Bagi manajer pemasaran, informasi yang yang didapat dari teknik proyeksi ini
akan memperkaya pandangannya mengenai masalah yang sedang diteliti dan
memperluas ide – ide baru seperti ide tentang nama merk produk, ide tentang
pesan suatu iklan, ide tentang cara penggunaan produk dan lain – lain.
Teknik
proyeksi dapat dijalankan melalui beberapa cara seperti asosiasi kata,
penyelesaiaan kalimat atau uji melalui gambar.
a. Asosiasi kata
Melalui
asosiasi kata, partisipan diminta untuk menyebutkan satu atau beberapa kata
yang muncul di benak mereka saat sebuah kata atau serangkaian kata utama
disebutkan atau ditampilkan oleh periset. Disini partisipan akan
mengasosiasikan atau mengidentikkan makna kata – kata yang disebutkan dengan
kata atau rangkaian kata yang ditampilkan semula.
b. Penyelesaian kalimat
Melalui
cara ini suatu kalimat yang tidak lengkap akan ditampilkan kehadapan
partisipan. Selanjutnya, partisipan diminta untuk melengkapi kalimat itu
menjadi kalimat yang utuh sesuai dengan pandangan , perasaan atau pendapatnya.
c. Tes gambar Teknik proyeksi
melalui tes gambar
Menggunakan
alat bantu berupa gambar atau foto yang mewakili obyek yang akan diteliti. Cara
ini akan membantu partisipan mengingat kembali dengan baik obyek atau produk
yang diteliti.
3). Survei
Survei
merupakan metode yang digunakan secara luas, khususnya dalam riset konsumen.
Informasi dikumpulkan dengan menanyai orang melalui daftar pertanyaan atau
kuesioner yang terstruktur. Dengan survei, periset bertujuan memperoleh
informasi seperti preferensi, sikap,atau pendapat responden yang diungkapkan
dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan.
Ditinjau
dari cara menjalankannya, survei dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk
yaitu survei secara individu, survei intersep, survei melalui telepon, survei
melalui surat, dan survei menggunakan internet.
4). Triangulasi (gabungan)
Dalam
teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data
yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber
data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan
triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji
kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan
data dan berbagai sumber data. Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber
yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan
dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber
berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang
sama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
uraian bahasan “ Sistem Informasi Pemasaran dan Riset Pemasaran“ dapat
disimpulkan bahwa :
Ditinjau
dari sumbernya, data dapat dikategorikan menjadi dua kategori besar yaitu data
sekunder dan data primer. Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan
oleh pihak lain bukan oleh periset sendiri. Sedangkan data primer merupakan
data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara
khusus.Dalam sebuah penelitian diperlukan beberapa metode untuk mendapatkan
data. Ada bermacam-macam metode yang dapat digunakan dalam pengumpulan data
yang terdiridari observasi, teknik proyeksi, survei, dan triangulasi
(gabungan).Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapat kan data yang memenuhi standart atau yang ditetapkan.
3.2 Saran
Bertolak
dari pembahasan “ Sistem Informasi Pemasaran dan Riset Pemasaran“ penyusun
memberikan saran sebagai berikut :
Dalam
mencari informasi mungkin itu yang harus di utamakan jangan sampai salah
mencari informasi, karena jika kalau sipemasar salah mendapatkan informasi maka
akan berakibat kepada kerugian.
DAFTRA PUSTAKA
Ruky, Achmad S. 2000, Menjadi Manajer
Internasional, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
Sawir, Agnes. 2001, Analisis kinerja
Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta, PT Gramedia Pustaka
Utama.
Departemen
perindustrian dan perdagangan 1998
Fuadi, Munir.2004, Hukum Dagang
Internasional, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti.
No comments:
Post a Comment