Laporan Prakerin SMK Jurusan Kesehatan "TYPOID"


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah salah satu institusi pendidikan yang menyiapkan siswa/i siap pakai dalam bekerja, maka dari itu kegiatan belajar dan praktek tidak hanya dilakukan di sekolah saja karna di perlukannya pembelajaran di luar sekolah yang disebut dengan progam praktek kerja lapangan.
  Praktek kerja lapangan adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar bagi siswa/i sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk berpartisipasi dengan tugas langsung di suatu lembaga yang telah di tentukan oleh sekolah sesuai dengan kompetensi keahliannya.
  Maka, sekolah menengah kejuruan (SMK) keperawatan kesehatan dituntut untuk dapat melakukan program praktek kerja lapangan di puskesmas agar siswa/inya dapat menerapkan ilmu pengetahuan keterampilan dan sikap keperawatan sesuaidengan etika keperawatan serta aturan – aturan keperawatan dalam bertugas .
  Dalam hal itu pula siswa/i di harapkan agar mengenal jenis penyakit dan mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia (KDM) sesuai dengan kurikulum yang telah di tetapkan oleh pihak sekolah .Maka dalam program praktek kerja lapangan ini siswa/i di tuntut untuk membuat sebuah laporan tentang salah satu penyakit serta asuhan keperawatan yang di ambil berdasarkan fakta yang dikaji pada saat melakukan program praktek kerja lapangan tersebut.
  Salah satu penyakit ini telah popular dikalangan masyarakat namun masyarakat belum mengetahui secara jelas tentang penyakit ini maka penulis mengambil salah satu penyakit untuk dijadikan bahan laporan praktek kerja lapangan.
Latar belakang imunisasi dan kb

B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1.      Maksud pembuatan laporan PKL
Maksud penyusunan laporan praktek kerja lapangan (PKL) adalah untuk memenuhi syarat penilaian praktek kerja lapangan.
 a. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan keperawatan pada Tn.A dengan diagnosa THYPOID
b. Tujuan Khusus
1)      Mengetahui definisi thypoid
2)      Mengetahui etiologi
3)      Mengetahui tanda dan gejala
4)      Mengetahui patofisiologi
5)      Mengetahui cara penularan
6)      Mengetahui pemeriksaan penunjang
7)      Mengetahui penatalaksanaan
8)      Mengetahui diagnosis keperawatan
9)      Mengetahui intervensi keperawatan

C. Lokasi Waktu PelaksanaanPraktek Kerja Lapangan
Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) di UPTD PUSKESMAS DTP RAJAPOLAH. Waktu Praktek kerja lapangan dilaksanakan mulai tanggal 11 juni 2016 sampai dengan tanggal 30 september 2016` Setiap hari (sesuai jadwal dari pembimbing lapangan).



BAB II
A. Visi dan Misi Puskesmas Rajapolah
            Visi :
 Terwujudnya masyarakat yang mandiri untuk berprilaku hidup sehat.
            Misi :
            1.Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup sehat
2.Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian terhadap penyakit berbasis lingkungan
3.Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
B. Letak Geografis Puskesmas
Geografis
Luas wilayah 1.692,04 ha terdiri dari :
·         Luas darat             : 659,17 ha
·         Luas sawah                       : 941 ha
·         Luas kolam/empang          : 91,87 ha
Batas wilayah
·         Sebelah utara                     : Kecamatan Jamanis
·         Sebelah selatan                  : Kecamatan Cisayong
·         Sebelah barat                     : Kecamatan Sukahening
·         Sebelah timur                    : Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis



BAB III

LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A.           Landasan Teori
1.      Definisi Thypoid
Thypoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minumam yang sudah terkontamintasi oleh paeses dari urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella (Brunner and sudart, 1994).
Typhus abdominalis atau demam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanyaa mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna, gangguan kesadaran, dan lebih banyak menyerang pada anak usia 12-13 tahun (70%-80%). Pada usia 30-40 tahun (10%-20%) dan diatas usia pada anak 12-13 tahun sebanyak (5%-10%) (mansjoer, arif. 1999)
Demam thypoid atau typhus abdominslis adalah suatu penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaraan (price A. Syivia dan lorraive M. Wilson, 1995).
2.      Etiologi
Thypus abdominalis disebabkan oleh salmonella typhosa, basil gram negatif, bergerak dengan bulu getar, tidak berspora mempunyai sekurang kurangnya 3 macam antigen yaitu antigen O (somatic terdiri dari zat komplek lipopolisakarida), antigen H (flagella) dan antogen vi. Dalam serum penderita terdapat zat anti (glutanin) terhadap ketiga macam antigen tersebut.
3.      Tanda Dan Gejala
Tanda dan gejala penyakit Thypoid diantaranya nyeri kepala, kurang enak diperut, nyeri tulang, persendian dan otot, berak berak, muntah, demam, nyeri tekan perut, bronkitis, letargik, lidah thypus (kotor).

4.      Patofisiologi
Kuman salmonella typhosa masuk ke dalam saluran cerna, bersama makanan dan minuman, sebagai besar akan mati oleh asam lambung HCL dan sebagian ada yang lolos (hidup), kemudian kuman masuk kedalam usus (plagpayer) dan mengeluarkan endoksin sehingga menyebabkan bakteri mia primer dan mengakibatkan peradangan setempat, kemudian kuman melalui pembuluh darah limpe akan menuju ke organ res terutama pada organ hati dan limpe.
5.      Cara Penularan
Cara penularan penyakit thypoid bisa melalui:
·         Food                : makanan                               
·         Finger              : jari tangan, kuku
·         Fonitis             : muntahan                             
·         Fly                   : lalat
·         Feces               : kotoran manusia
6.      Pemeriksaan Penunjang
Untuk memastikan diagnosis perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium antara lain sebagai berikut :
a.    Pemeriksaan darah tepi.
b.    Pemeriksaan sumsum tulang.
c.    Biarkan ampedu untuk menemukan salmonella thyposa.
d.   Pemeriksaan widal digunakan untuk membuat diagnosis typhus abdominalis yang pasti.
7.      Penatalaksanaan
Pasien yang dirawat dengan diagnosis obserfasi typhus abdominalis harus dianggap dan diperlakukan langsung sebagai pasien typhus abdominalis dan berikan pengobatan secara berikut :
a.         Isolasi pasien desinfeksi pakaian dan ekskreta.
b.         Perawatan yang baik untuk menghindari komplikasi, meningkat sakit yang lama, lemah, anoreksia, dll.
c.         Istirahat selama demam sampai dengan 2 minggu setelah suhu normal kembali (istirahat total), kemudian boleh duduk, jika tidak panas lagi boleh berdiri kemudian berjalan diruangan
d.        Diet. Makanan harus mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protein. Bahan makanan tidak boleh mengandung serat tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas, susu 2 gelas sehari. Bila kesadaran menurun diberikan makanan  cair, melalui sonde lambung, jika kesadaran dan nafsu makan anak baik dapat juga diberikan makanan lunak.
e.         Obat pilihan ialah kloram penikol, kecuali jika pasien tidak cocok dapat diberikan obat lainnya seperti kortikolsajol. Pemberian kloram penikol gengan dosis tinggi tersebut mempersingkat waktu perawatan dan mencegah relap. Efek negatifnya adalah mungkin pembentukan zat anitikurang karena basil terlalu cepat dimusnahkanu
f.          Bila terdapat konplikasi terapi disesuaikan dengan penyakitnya bila terjadi dehidrasi dan asidosis diberikan cairan secara intrapena dan sebagainya.
8.      Data Fokus
a.         Pengertian data fokus
Data fokus adalah data tentang perubahan peruahan atau respon klie terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap klien.
b.         Jenis data fokus
1)      Data subjektif
Data subjektif adalh data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap situasi dan kejadian, informasi terseut tidak bisa ditentukan oleh perawatan mencakup persepsi, prasaan, ide klien tentang status kesehatannya. Misalnya tentang nyeri, persaan lemah, ketakutan, kecemasan, prustasi, mual, perasaan malu.

2)      Data objektif
Data objektif adalah data yang dapat di observasi dan diukur, dapat diperoleh menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, raba) selama pemeriksaan fisik, misalnya frekuensi nadi, pernapasan, tekanan darah, edema, beerat badan, tingkat kesadaran.
9.      Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respons manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberukan interpensu secara pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan mengubah titik (a carpenoto 2000).
NANDA menyatakan bahwa diagnosa keperawatan adalah “keputusan klinik tentang respons individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehattan aktual atau potensial, sebagai dasar seleksi interperensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangan perawat” diagnosa keperawatann menjadi dasar untuk pemilihan tindakan keperawatan untuk mecapai hasil bagi anda sebagai perawat yang dapat diandalkan (NANDA internasional 2007)
10.   Intervensi Keperawatan
a.       Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia.
1)        Tujuan: pasien mampu mempertahankan kebutuhan nutrisi adekuat
2)        Kriteria Hasil :
a)      Nafsu makan meningkat
b)      Klien mampu menghabiskan makanan sesuai dengan      porsi yang diberikan

3)        Intervensi :
a)        Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang manfaat      makanan/ nutrisi Rasional: untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang nutrisi sehingga motivasi untuk makan meningkat.
b)        Timbang berat badan klien setiap 2 hari
Rasional : untuk mengetahui peningkatan dan penurunan berat badan
c)        Beri nutrisi dengan diet lembek, tidak mengandung banyak serat, tidak merangsang, maupun menimbulkan banyak gas dan dihidangkan saat masih hangat
Rasional : untuk meningkatkan  asupan makanan karena mudah ditelan
d)       Beri makanan dalam porsi kecil dan prekuensi sering
Rasional : untuk menghindari moal dan muntah
e)        Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antasida dan nutrisi parenteral.
Rasional : antasida mengurangi rasa mual dan muntah nutrisi perenteral dibutuhkan terutama jika kebutuhan nutrisi peroral sangat
b.      Intoleransi aktifitas berhubungan dengn kelemahah/bed rest
1)        Tujuan : pasien bisa melakukan aktifitas kehidupan sehari hari (AKS) oftimal
2)        Kriteria hasil         :
a)      Kebutuhan personal terpenuhi
b)      Dapat melakukan gerakan yang bermanfaat bagi tubuh memenuhi AKS dengan teknik penghematkan energi
3)        Interpensi             :
a)      beri motifasi pada pasien dan keluarga untuk melakukan mobilisasi sebatas kemampuan (misalnya : miring kanan, miring kiri).
Rasional : agar pasien dan keluarga mengetahui pentingnya mobilisasi bagi pasien yang bedrest
b)      Kaji kemampuan pasien dalam beraktifitas (makan, minum)
Rasional : untuk mengetahui sejauh mana kelamahan yang terjadi.
c)      Dekatkan keperluan pasien dalam ruangan
Rasional : untuk mempermudah pasien dalam melakukan aktifitas.
d)     Berikan latihan mobilisasi secara bertahap sesudah demam hilang.
Rasional : untuk menghindari kekakuan sendi dan mencegah adanya dekubitus
c.       Gangguan keseimbangan cairan (kurang dari kebutuhan) berhubungan dengan cairan yang berlebihan (diare atau muntah)
1)      Tujuan      : tidak terjadi gangguan keseimbangan cairan
2)      Kriteria hasil         :
a)      Turgon kulit meningkat
b)       Wajah tisak nampak pucat
3)      Intervensi             :
a)      Berikan penjelasan tentang pentingnya kebutuhan cairan pada pasien dan keluarga
Rasional : untuk mempermudah pemberian cairan (minum pada pasien)
b)       Obserpasi pemasukan dan pengeluaran cairan
Rasional : untuk mengetahui keseimbangan cairan 2,5 liter/24 jam
c)      Anjurkan pasien untuk banyak minum
Rasional : untuk memenuhi kebutuhan cairan
d)     Observasi kelancaran tetesan infuse
Rasional: untuk pemenuhan kebutuhan cairan dan mencegah adanya odem.
e)      Kolaborasi dengan dokter untuk terapi cairan (oral/parental)
Rasional : untuk memenuhi kebutuhan cairan yang tidak terpenuhi (secara parental).
B.            Pembahasan
1)        Laporan Kasus
a.         Pengkajian
1)      Identitas Pasien
Nama                                      : Tn. A
Umur                                      : 39 th
Jenis kelamin                          : Laki-laki
Status perkawinan                  : Kawin
Pendidikan                             : SD
Pekerjaan                                : Wiraswasta
Agama                                    : Islam
No. Rekam Medis                  :  B2
Tanggal masuk                       : 30 Agustus 2016
Tanggal pengkajian                : 31 Agustus 2016
Diagnosa medis                      : THYPOID
Alamat                                   :Kp.Cibubuhan Rt/Rw.03/03 Ds.Sukaraja Kec. Rajapolah  Kab. Tasikmalaya

2)      Identitas Penanggung Jawab
Nama                                      : Ny. A
Umur                                      : 29 Th
Jenis kelamin                          : perempuan
Pendidikan                             : Smp
Pekerjaan                                : IRT
Hubungan dengan pasien       : Istri
Alamat                                   :Kp.cibibihan Rt/Rw.03/03 Ds.Sukaraja Kec. Rajapolah        Kab. Tasikmalaya

3)      Riwayat Kesehatan
a)    Keluhan utama
Klien mengatakan panas sudah 1 minggu
b)   Riwayat kesehatan sekarang
Pada hari selasa, tanggal 30 agustus 2016 jam: 08:30 WIB klien datang ke pukesmas rajapolah dengan keluhan panas sudah 1 minggu.
Pada saat pengkajian hari selasa, tanggal 30 agustus 2016 jam: 19:00 WIB klien mengatakan panas sudah 1 minggu.
c)    Riwayat Kesehatan dahulu
Klien baru pertama kali mengalami penyakit seperti ini
d)   Riwayat Kesehatan keluarga
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit yang sama, tidak ada penyakit keturunan, penyakit menular maupun bawaan.
4)      Activity Daily Living (ADL)
No
Kebutuhan
Sebelum sakit
Setelah sakit
1
Nutrisi
a.    Diet
b.    Kemampuan
§  Mengunyah
§  Menelan
§  Bantuan total/sebagian

c.    Frekuensi makan

d.   Porsi makan
e.    Makanan yang menimbulkan allergi
f.     Makanan yang disukai

Nasi

Baik
Baik
Tidak


3x/hari

⅟₂
-

-

Bubur

-
-
Bantuan sebagian
3x/hari

½
-

-
2
Cairan
a.    Intake
§  Oral
o  Jenis
o  Jumlah
o  Bantuan total/sebagian
§  Intravena
o  Jenis

o  Jumlah
b.    Output
§ Muntah
§ Suction 
§ Drain    



Air putih
8 gelas/hari
-

-

-

-
-
-



Air putih
8 gelas/hari
-

Ranitidin, ondan
2x/hari

-
-
-
3
Eliminasi
a.    BAB
§  Frekuensi
§  Konsistensi
§  Warna
§  Keluhan
§  Bantuan total/sebagian


b.    BAK
§  Frekuensi
§  Warna
§  Keluhan
§  Bantuan total/sebagian


1x/2hari
Padat
Kuning
-
-



2x/hari
Kuning
-
-




-
-
-
-
-



3x/hari
Kuning
-
-
4
Istirahat tidur
a.    Lama tidur
b.    Kesulitan memulai tidur
c.    Gangguan tidur
d.   Kebiasaan sebelum tidur

8 jam
-
-
-

6 jam
-
-
-
5
Personal hygiene
a.    Mandi
§  Frekuensi
§  Bantuan total/sebagian
§  Kebiasaan mandi
b.    Gosok gigi
c.    Cuci rambut
d.   Gunting kuku
e.    Ganti pakaian


2x/hari
-
-
3x/hari
2x/1mgg
1x/1mgg
3x/hari


-
-
-
-
-
-
1x/hari
6
Aktivitas
a.    Mobilisasi fisik
b.    Olah raga
c.    Rekreasi

-
-
-

-
-
-

5)      Data Psikologis
Ekspresi wajah murung, saat berbicara normal (tidak nampak terputus-putus) berbicara jelas dan tidak cepat, klien terlihat sangat lemas.
6)      Data Sosial
Klien dapat berinteraksi dengan baik, terbukti saat klien dirawat banyak kerabat-kerabatnya yang jenguk
7)      Data Spiritual
Klien tidak mampu melakukan ibadahnya
8)      Pemeriksaan Fisik
(persistem/head to toe)
·         Kepala             : ukuran dan bentuk kepala normal.
·         Rambut           : warna rambut hitam dan banyak ketombe.
·         Mata                : bentuknya simetris tidak ada lesi. Screla kotor konjungtiva berwarna merah, alis mata tebal.
·         Mulut/lidah/gigi          : gigi ke kuning kuningan, lengkap tidak terdapat lubang dalam giginya. Mukosa mulut lembab dan tidak berbau, lidah berwarna merah pergerakannya normal.
·         Thorax             : bentuk thorax simestris, tetapi sakit saat menelan.
·         Payudara         : bentuk payudara simetris tidak ada lesi
·         Abdomen        : abdomen simetris bentuk datar warna sawo matang terdapat nyeri saat ditekan
·         Exstremitas     : tidak ada keluhan
·         Kulit                : warna kulit sawo matang tidak terdapat lesi
9)      Data Penunjang
a)      Pemeriksaan Laboratorium
-
b)      Pemeriksaan Photo Rontgen
-
c)      Pemeriksaan CT Scan
-
d)     Pemeriksaan MRI
-
e)      Pemeriksaan EKG
-
f)       Therapi
-

b.         Analisa data

No
Data
Etiologi
Masalah

1.
Ds : klien mengatakan badannya panas
Do : suhu klien 38,7
Proses infeksi
Peningkatan suhu tubuh
2.
Ds : klien mengatakan mual
Do : klien tampak lemas
Menurunnya nafsu makan
Gangguan nutrisi






c.         Diagnosa keperawatan
(Berdasarkan prioritas masalah)
1)      Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi salmonella typhosa.
2)      Resiko terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Anoreksia.

d.        Intervensi keperawatan
No
Diagnosa keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
1.
Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi kuman salmonella typhosa


Ds: Klien mengatakan badannya panas

Do: klien tampak lemas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam, suhu tubuh kembali normal

Ds: badan klien tidak panas

Do: Klien tidak nampak lemas
1. Observasi TTV











1.Untuk mengetahui perkembangan klien

2.
Resiko terhadap perubahan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Anoreksia, mual dan muntah. Ditandai dengan :
DS : klien mengatakan mual muntah.
DO : klien tampak lemas.


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan masalah resiko terhadap perubahan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi, dengan kriteria hasil :

DS :
-Klien mengatakan tidak mual dan muntah lagi
DO : Klien mengatakan badannya tidak lemas lagi.



-Berikan makanan yang hangat dalam porsi sedikit tapi sering.
-Hindari pemberian makanan yang dapat merangsang peningkatan asam lambung.
-Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antiemetik dan antibiotic.
Dilatasi gaster dapat terjadi bila pemberian makanan terlalu cepat.
-Mengurangi pemberian asam lambung yang dapat menyebabkan mual dan muntah.
-Menghilangkan mual.








e.         Implementasi keperawatan dan evaluasi
No
Implementasi
Evaluasi
1.
1. Pada hari selasa tanggal 30 Agustus 2016
- pukul 19.00
Jam 10.00 WIB.
Tanggal, 3 September 2016
S: -keluarga mengatakan demam klien sudah mulai berkurang
O: - klien tampak rileks
    
A: - masalah teratasi
P: - intervensi dilanjutkan

2.
Pada hari Selasa, tanggal 30 Agustus 2016
- pukul 19.15 WIB.

Jam 10.00 WIB.
Tanggal, 3 September 2016
S: - Klien mengatakan mual muntah berkurang
O: - Klien nampak membaik
A: -  Masalah teratasi
P: -  intervensi di lanjutkan.



2)        Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
a)      Pokok pembahasan
1.      Sub pokok bahasan           : THYPOID
2.      Tempat                              : Puskesmas Rajapolah
3.      Tanggal                             : 20 September 2016
4.      Waktu                               : 10:30 WIB
5.      Sasaran                              : kliwn dan keluarga
b)      Tujuan penyuluhan
1.      Tujuan intruksional umum
2.      Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit/jam daharapkan pasien atau keluarga mengetahui tentang THYPOID
3.      Tujuan intruknasional khusus
a.       Klien atau keluarga dapat menjelaskan kembali tentang THYPOID
b.      DLL
c)      Kegiatan pembelajaran
NO
Uraian kegiatan
Kegiatan penyuluhan
Pasien/keluarga
1.
pembukaan (3 menit)
·        Mengucapkan salam
·        Memperkenalkan diri
·        Menjelaskan maksud dan tujuan
·         Menjawab salam
·         Mendengarkan, menyimak dan memahami penjelasan yang diberikan
2.
Inti (10 menit)
Menguraikan tentang
·         Pengertian THYPOID
·         Penyebab THYPOID
·         Tanda dan gejala THYPOID
·         Pencegah THYPOID
·         Mendengarkan, menyimak dan memahami penjelasan yang diberikan
3.
Penutup (2 menit)
·         Menerangkan materi yang telah diberikan
·         Memberikan kesempatan kepada klien/keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti
·         Mengucapkan salam
·         Menyimak, memahami serta mendengarkan penjelasan yang telah di sampaikan
·         Menanyakan hal-hal yang belum di mengerti
·         Klien/keluarga tersenyum
·         Klien/keluarga menjawab salam

d)     Materi              : Halaman .... sd ....
e)      Metode         : Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
f)       Media            : Leaplet
g)      Evaluasi        :
·         Prosedur                : post test
·         Bentuk                  : Tanya jawab
·         Jenis                      : Lisan
·         Bentuk pertanyaan:
Ø  Apa pengertian THYPOID ?
Ø  Apa penyebab THYPOID ?
Ø  Sebutkan tanda dan gejala THYPOID ?
Ø  Sebutkan cara pencegahan THYPOID ?


h)      Tinjauan teori penyakit THYPOID
Ø  Pengertian THYPOID
Typhus abdominalis atau demam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanyaa mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna, gangguan kesadaran, dan lebih banyak menyerang pada anak usia 12-13 tahun (70%-80%). Pada usia 30-40 tahun (10%-20%) dan diatas usia pada anak 12-13 tahun sebanyak (5%-10%) (mansjoer, arif. 1999)
Ø  Etiologi
Thypus abdominalis disebabkan oleh salmonella typhosa, basil gram negatif, bergerak dengan bulu getar, tidak berspora mempunyai sekurang kurangnya 3 macam antigen yaitu antigen O (somatic terdiri dari zat komplek lipopolisakarida), antigen H (flagella) dan antogen vi. Dalam serum penderita terdapat zat anti (glutanin) terhadap ketiga macam antigen tersebut.
Ø  Gejala THYPOID
Tanda dan gejala penyakit Thypoid diantaranya nyeri kepala, kurang enak diperut, nyeri tulang, persendian dan otot, berak berak, muntah, demam, nyeri tekan perut, bronkitis, letargik, lidah thypus (kotor).
4. Penanganan THYPOID
·         Cuci tangan anda berulang kali ini adalah cara terbaik untuk menghentikan penularan bakteri. Cucilah tangan secara menyeluruh dengan air panas dan sabun, khususnya sebelum makan  dan setelah menggunakan toilet. Selalu sediakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol untuk berjaga jaga jika air bersih tidak tersedia.
·         Janga minum air yang keliatan kotor. Air minum yang  terkontaminasi merupakan masalah besar ditempat tempat. Untuk itu, usahakan minum air dalam kemasan atau air minum berkarbonasi. Bersihkan bagian luar botol atau kaleng sebelum anda membukanya. Jangan tambahkan es batu kedalam minum karena bisa aja es tersebut terbuat dari air  yang terkontaminasi.
·         Hindari buah dan sayuran mentah karena bisa jadi dicuci dengan air yang terkontaminasi. Terutama hindari memakan buah atau sayur yang tidak bisa dikupas, misalnya selada.
·         Pilih makanan yang dihidangkan panas panas. Hindari makanan yang disimpan atau dihidangkan pada suhu ruangan. Makanan yang dikukus adalah yang teraman. Dan jika harus makan diluar, sebisa mukin hanya makan dirumah makan yang terjamin kebersihannya.



BAB IV
 PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Kegiatan uji kopetensi sangat penting dan bermanfaat bagi siswa-siswi yang melakukan nya, karena dengan praktek kerja lapanganadiharapkan Siswa Menengah Kejuruan (SMK) mendapat pengalaman dan pengetahuan serta wawasan dalam memperaktekan ilmu yang didapat di sakola. Kegiatan ini berfungsi sebagai sarana penunjang untuk memunculkan calon siswa-siswi siap kerja dengan kulitas kerja bermutu tinggi.
Dari hasil uji kopetensi di sebuah puskesmas DTP Rajapolah maka penulis dapat mengambil kesimpulan :
1.      Pengkajian merupakan langkah awal yang sangat penting untuk menentukan langkah selanjutnya dalam proses keperawatan.
2.      Perencanaan tindakan keperawatan mengacu terhadap penyelesaian masalah tertentu.
3.      Pelaksanaan perawatan tidak dilakukan mutlak sepenuhnya sesuai dengan teori yang di berikan sekolah.
Dari laporan uji kompetensi ini, isi laporan yang mengacu pada pembahasan pasien dimana  terdapat masalah-masalah keperawatan yang muncul yaitu :
a.       Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi kuman salmonella typhosa.
b.      Resiko terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Anoreksia
 

LEMBAR PENGESAHAN PUSKESMAS


LAPORAN KEGIATAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017




Disetujui:
Pembimbing I
SMK PLUS YSB Suryalaya,




Dewi Gustini, Am,Keb, S.KM
Pembimbing II
UPTD Puskesmas DTP Rajapolah,




Ayi Lukmanul Hakim S,kep
NIP. 198301072011011003


Mengetahui,


Kepala Program Keahlian
Perawat Kesehatan,



Juanita Fauzia Zachra, S.Kep, Ners

Pimpinan/ Kepala
UPTD Puskesmas DTP Rajapolah



Engkun SIP
NIP. 196303091984101005.






 



Makalah Bahasa Inggris "TENSES"

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bahasa Inggris adalah bahasa Internasional. Dengan menguasai bahasa Inggris dengan baik, maka kita akan dapat berkomunikasi dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini. Di samping itu, kita pun akan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita demi kemajuan bangsa dan negara kita, karena kita akan dapat membaca literatur-literatur bahasa Inggris, mendengarkan siaran-siaran radio luar negeri, serta menontong film-film ilmu pengetahuan yang lainnya. Dengan demikian, pada akhirnya kita dapat menguasai pengetahuan-pengetahuan di segala bidang.
Setiap bahasa tentunya mempunyai kaidah-kaidah atau sering kita sebut dengan istilah tata bahasanya masing-masing, begitupun dengan bahasa Inggris, banyak sekali kaidah-kaidah yang harus diperhatikan dalam penggunaannya, terutama dalam bidang writingnya. Oleh karena itu, penulis mencoba menyajikan empat kaidah dari sekian banyak kaidah bahasa Inggris, selain untuk memenuhi tugas kuliah juga bertujuan semoga tulisan sesingkat ini dapat menambah wawasan kita tentang bahasa Inggris. Keempat kaidah yang kami maksud adalah: Past Perfect Tense, Present Perfect Continuous Tense, Direct and Indirect Speech, Preposition. Yang pembahasanya akan dipaparkan pada bab selanjutnya.
B.    Identifikasi Masalah
1.    Apa yang dimaksud Past Perfect Tense, rumus serta bagaimana contohnya?
2.    Bagaimana pengertian Present Perfect Continuous Tense, seperti apa rumusnya, pembagiannya serta contohnya?
3.    Apa Direct and Indirect Speech (kalimat langsung dan tidak langsung) itu?
4.    Preposition

C.    Tujuan
Dari identifikasi masalah di atas, maka penulis tentunya bertujuan untuk menjelaskan atau memaparkan point-point tersebut, sesuai dengan pengetahuan yang kami peroleh, baik dari buku sumber maupun dari guru-guru kami. Semoga semuanya memberikan manfaat bagi kita. Bila ada kesalahan tulisan atau kata-kata di dalam makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Simple Present Tense
although present mean now (sekarang) but matter of in don't be interpreted that the action done at the moment. this tenses is used to express something that have the character of remain to, real truth or habit. Because often concerning occurence of past time, now and will come. This Tense at least having selected time description. English sentences generally must have subject (S) and  Predicate (P). Because that, all tenses formulatived like that.
Formulas of Present Tense:
(positive)    : S + V1 / S + V1 + O
(Negative)    : S + do (es) not + V1
(Interrogative)    : Do (es) + S + V1 ?
If in the sentence have not another verb, so we use verb to be.
Affirmative (+): S + Be (am, is, are)
Affirmative (-)    : S + Be (am, is, are) + not
Affirmative (?): Be (am, is, are) + S
Examples:
(Positive)    :
•    I drink milk.
•    A postman delivers letters.
•    A Man walks with his feet.
(Negative)    :
•    I do not drink milk.
•    A Postman do not delivers letters.
•    The Man do not walks with his feet.
(Interrogative)    :
•    Do You drink milk?
•    Does Postman delivers letters?
•    Does The Man walk with his feet?
(Affirmative)    :
(+)    : I am busy.
(-)    : I am not busy
(?)    : Are you busy?
B.    Present Continuous Tense
    This Tense is used to express something really action is doing in this time. sentences in this tense a more regular weared than present tense.
Formulas of Present Continuous Tense:
(positive)    : S + Be (am, is are) + V ing (present participle)
(Negative)    : S + Be (am, is are) + not + V ing
(Interrogative)    : Be (am, is, are) + S + V?
Examples:
(Positive)    :
•    I am sitting on a chair.
•    It is raining now.
•    We are studying English
(Negative)    :
•    I am not sitting on a chair.
•    It is not (isn’t) raining now.
•    We are not (aren’t) studying English.
(Interrogative)    :
•    Is it raining now?
•    Are you studying English?
Interrogative word “When” (kapan) don’t be used in Present Contionuous Tense if except is meant express to action which immediately and surely (immediatc future). Example:
•    When are you coming back?
There are some selected verb which may not be used in Present Continuous Tense though actions is really done nowadays and is instead weared sentence in Present Tense. the verbs for example are see, hear, smell, forget, remember, know, understand, like want, hate, care, etcetera. Examples:
•     “I know the lesson now”    Not    “I am knowing the lesson”
•     “Do you understand now?”    Not    “Are you understanding now?”

C.    Present Perfect Tense
    This is Tense which was generally assumed most was difficult to comprehended. To overcome this matter is we have to recognize marking of Tense this. Present Perfect Tense Of dot weigh against at "It have or have its" an action "is not at time doing" action. or equally Present Perfect Tense don't make account of when the happening of an action but the haveness of action done. Therefore this Tense have never followed by time description.
Examples:
False        : I have read this book yesterday.
True        : I have read this book already (Present Perfect Tense)
Or        : I read this book yesterday (Simple Past Tense)
Ad for possibly cause this Tense is confused with Past Tense.
Formulas of Present Perfect Tense:
(positive)    : S + have (has) + V3 (past participle)
(Negative)    : S + have (has) + not + V3
(Interrogative)    : Have (has) + S + V3?
Examples:
(Positive)    :
•    You have told me before.
•    She has never seen a tiger.
•    They have been to Japan many times.
(Negative)    :
•    You have not told me about it.
•    She has not seen that film yet.
•    They have not been to Japan.
(Interrogative)    :
•    Have you told me before?
•    Has she met you before?
•    Have they been to Japan?

D.    Present Perfect Continuous Tense
    If an action started past time but still is doing till now hence us use sentence in the form of Present Perfect Continuous Tense. This Tense is weared if Verb is including Static Nature (bersifat tetap).
    Such as: Stand, Sleep, Lie, Study ,etc. that verbs usually used in Present Perfect Tense. Comparing:
•    I have read this book (Saya sudah membaca buku ini). which intended to you may borrow him or interrogate me concerning the book content because I have read its.
Unlike:
•    I have been reading this book for a month. with the meaning I have read this book during one unfinished months but and still I will continue.
Formula of Present Perfect Continuous Tense:
S + have (has)  been + V ing
PAST TENSE
1.    Simple Past Tense
    is used to express an old world action that happened. Way past tense form depend on type of second Verb. first way added d or of ed at second verb (regular verb). Second way in generally change the vowel sounds (irregular verb).
Formula of Simple Past Tense:
(Positive)    : S + V2 (preterite)
(Negative)    : S + did not (didn’t) + V1
(Interrogative)    : Did + S + V1 ?
Examples:
(Positive)    :
•    I walked to school yesterday
•    The girl ate much ice cream this morning
•    They had a car last year
(Negative)    :
•    I didn’t walk to school yesterday
•    The girl didn’t eat much ice cream this morning
•    They didn’t have a car last year.
(Interrogative)    :
•    Did you walk to school this morning?
•    Did she eat much ice cream this morning?
•    Did They have a car last year?
2.    Past Continuous Tense
    This Tenses is used to express an action which is happened in past time. and at the same time happened other action. This Tense emphasize is the happening of the action not its have.
Formulas of Past Continuos Tense:
(Positive)    : S + was/were + V ing (present participle)
(Negative)    : S + was/were + not + V ing
(Interrogative)    : was/where + S + V ing?


Examples:
(Positive)    :
•    I was reading a newspaper
•    The sun was shining brightly
•    The children were playing football
(Negative)    :
•    I wasn’t reading a newspaper
•    The sun wasn’t shining brightly
•    The children weren’t playing football
(Interrogative)    :
•    Was I reading a newspaper?
•    Was the sun shining brightly?
•    Where the children playing football?

E.    Past Perfect Tense
    It is the same with Past Continuos Tense nor selfsupporting as simple sentence but have to provide with Past Tense sentence. this used to express an action which have been done in past time.
Formulas of Past Perfect Tense:
(Positive)    : S + had + V3
(Negative)    : S + had + not + V3
(Interrogative)    : Had + S + V3?
Examples:
(Positive)    :
•    I had seen the film
•    The man had been sick
•    They had met her
(Negative)    :
•    I hadn’t seen the film
•    The man  hadn’t been sick
•    They hadn’t met her
(Interrogative)    :
•    Had you seen the film?
•    Had The man been sick?
•    Had they met her?

F.    Past Perfect Continuos Tense
    Present participle of Past this Perfect like action which still take place past time when an other occurence cut.
Formulas of Past Perfect Continuos Tense:
(Positive)    : S + had been + V ing
(Negative)    : S + had not + been + V  ing
(Interrogative)    : Had + S + been + V ing?
Examples:
(Positive)    :
•    They had been living in France
•    She had been sleeping
•    They had been meeting
(Negative)    :
•    I hadn’t been living in France
•    She hadn’t been sleeping
•    They hadn’t been meeting
(Interrogative)    :
•    Had They been living in France?
•    Had She had been sleeping?
•    Had They been meeting?
FUTURE TENSE
1.    Simple Future Tense
        This Tense is used to express an action to happen in the future.
Formulas of  Simple Future Tense:
(Positive)    : S + shall/will + V1
(Negative)    : S + shall/will + not + V1
(Interrogative)    : Shall/will + S + V1
Examples:
(Positive)    :
•    I shall see you tonight
•    He will speaks English well soon
•    They will do their homework tomorrow
(Negative)    :
•    I will not  see you toninght
•    He will not speaks English well soon
•    They will not do their homework
(Interrogative)    :
•    Will you see her tonight?
•    Will  he speaks English well soon?
•    Will they  do their homework?
A lot have a notion that Future Tense can be expressed by "be going to". This not entirely correctness, because "going to" usually not express future the purification but containing certainty or intention the speaker. Examples:
•    He is going to do his homework
•    I am going to marry you

Comparing with:
•    He will do his homework as soon as his mother asks him
•    I will marry you if I have enough money
Future by "going to" seldom accompany another Clause (anak kalimat). because if that way, no longger show someone desire. While Future with shall/will often respective another clauses.
2.    Future Continuous Tense
    This Tense is used to express estimated to action underway at the time of selected is future or there is happened other action.
Formulas of  Future Continuous Tense:
(Positive)    : S + shall/will be + V ing
(Negative)    : S + shall/will + not + be + V ing
(Interrogative)    : Shall/will + S + Be + V ing?
Examples:
(Positive)    :
•    I will be sleeping at 12 o’clock tonight
(Negative)    :
•    I will not  be sleeping toninght
(Interrogative)    :
•    Will you be sleeping tonight?

3.    Furure Perfect Tense
    This Tense is used to express an estimated action have been done at the selected time in future or if there are any other action.
Formulas of  Future Perfect Tense:
(Positive)    : S + shall/will have + V3
(Negative)    : S + shall/will + not + have + V3
(Interrogative)    : Shall/will + S + have + V3?
Examples:
(Positive)    :
•    You will have spoken English well.
(Negative)    :
•    You will not have spoken English well.
(Interrogative)    :
•    Will  You have spoken English well?
4.    Future Perfect Continuous Tense
    This Tense is weared to express an estimated action will come in selected future period or if there are any happened other action. This Tense seldom wear.
Formulas of  Future Perfect Tense:
(Positive)    : S + shall/will have been + V ing
(Negative)    : S + shall/will + not + have been + V  ing
(Interrogative)    : Shall/will + S + have been + V ing?
Examples:
(Positive)    :
•    He will have been teaching for 30 years next January.
(Negative)    :
•    He will not have teaching for 30 years next January.
(Interrogative)    :
•    Will  He have been teaching for 30 years next January?


PAST FUTURE TENSE
1.    Past Future Tense
    This Tense generally only used in Conditional (Kalimat Pengandaian) or Reported Speech (Kalimat tidak langsung).
Formulas of  Past Future Tense:
(Positive)    : S + should/would + V1
(Negative)    : S + should/would not + V1
(Interrogative)    : Should/would + S + V1?
Examples:
(Positive)    :
•    If I were you, I should marry her. (Conditional)
•    He said that He would go abroad this week (Reported Speech)
(Negative)    :
•    I should not marry her.
(Interrogative)    :
•    Would you marry her?
2.    Past Future Continuous Tense
    This Tense is weared very rare and if there are any, only met in Reported Speech.
Formulas of  Past Future Continuous Tense:
(Positive)    : S + should/would be + V ing
(Negative)    : S + should/would not be + V ing
(Interrogative)    : Should/would + S + be + V ing?
Examples:
(Positive)    :
•    They told us that they would be having dinner.
(Negative)    :
•    They would not be having dinner.
(Interrogative)    :
•    Would they be having dinner?

3.    Past Future Perfect Tense
    This Tense intrinsically only weared in Conditional (kalimat Pengandaian) as main clause for expressing unreal past (lampau tak nyata).
Formulas of  Past Future Perfect Tense:
(Positive)    : S + should/would have + V3
(Negative)    : S + should/would + have + not +V3
(Interrogative)    : Should/would + S + have + V3?
Examples:
(Positive)    :
•    You would have met a lot of friends if you attended the party last night.
(Negative)    :
•    You would have not met a lot of friends.
(Interrogative)    :
•    Would you have met a lot friends?
4.    Past Future Perfect Continuous Tense
    This Tense is used very rare even in Reported Speech even if.
Formulas of  Past Future Perfect Continuous Tense:
(Positive)    : S + should/would have been + V ing
(Negative)    : S + should/would + have not + been +V ing
(Interrogative)    : Should/would + S + have been + V ing?
Examples:
(Positive)    :
•    Her baby would have been sleeping for hours when she arrived home.
(Negative)    :
•    Her baby would have not been sleeping for hour when she arrived home.
(Interrogative)    :
•    Would Her baby have been sleeping for hour when she arrived home?



BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan Makalah tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut. Present Tense atau Simple Present Tense digunakan untuk menyatakan peristiwa atau kejadian, kegiatan, aktivitas dan sebagainya yang terjadi saat ini. Present Tense juga digunakan untuk menyatakan suatu Fakta, atau sesuatu yang tejadi berulang-ulang dimasa KINI. Ingat, PRESENT artinya adalah kini, sekarang.
Present Progressive Tense atau dulu lebih dikenal sebagai Present Continuous Tense biasanya digunakan untuk menjelaskan suatu peristiwa yang sedang berlangsung. Inti dari Past Tense adalah untuk menyatakan peristiwa yang telah “Lampau”. Lampau disini tak harus sudah lama-lama amat juga, pokoknya sudah berlalu, sudah lewat.
Past Continuous Tense digunakan untuk menyatakan peristiwa yang SEDANG TERJADI juga, tetapi sedang terjadi sekarang, melainkan sedang terjadi tetapi DULU, tetapi sudah lewat. Future Tense atau Simple Future digunakan untuk menyatakan peristiwa yang Akan Terjadi. Future tense adalah tentang Nanti. Sesuatu arti katanya Future yaitu “Masa Depan”. Karena itu dalam Future Tense penggunaan kata Will, Shall yang artinya akan pastilah mendominasi.
Tense yang satu ini berbicara tentang suatu peristiwa yang “Sedang Terjadi” juga sebagaimana Present Continuous Tense, tetapi bedanya dalam Future Continuous Tense maka “Sedang” nya itu bukan sekarang melainkan besok, akan datang, nanti.  Present Perfect Continuous Tense Tenses yang satu ini digunakan untuk menyatakan suatu kejadian, peristiwa atau apalah namanya, yang SUDAH terjadi dan MASIH berlangsung bahkan sangat mungkin AKAN berlanjut.
Present Perfect Tense menekankan pada PERFECT nya itu. Perfect kan artinya “sempurna”. Bukan sempurna karena cantik seperti Gita Gutawa, tetapi sempurna yang berarti “selesai, sudah, beres, baru saja usai, dsb”. Jadi, kalau Anda menekankan pada “SUDAH” nya itu maka gunakanlah Present Perfect Tense ini. Past Perfect Continuous Tense dalam pelajaran Bahasa Inggris Grammar digunakan untuk menyatakan hal atau peristiwa yang sesuatu yang TELAH dan SEDANG terjadi dimasa LAMPAU.
Past Perfect Tense mirip dengan Present Perfect Tense hanya saja beda di waktunya saja. Penekannya pada PERFECT-nya itu, usainya itu. Future Perfect Tense digunakan untuk menyatakan sesuatu yang “Sudah terjadi, tetapi AKAN”. Akan sudah gitu loh. Kalau Anda buka lagi pelajaran bahasa Inggris tentang Future Continuous Tense maka Future Perfect Tense ini pun akan sangat mudah difahami. Future Perfect Continuous Tense digunakan untuk menyatakan peristiwa yang: akan, telah dan masih berlangung di masa datang.


DAFTAR PUSTAKA

Nahdy.(2012).Tenses (Online)
nahdy.student.umm.ac.id/files/2010/02/Tenses.doc Diakses pada hari Rabu Tanggal 18 Januari 2012.pukul 08.30 WIB
Annonimus.(2012).Tenses (Online)
http://www.ego4u.com/en/cram-up/grammar/tenses diakses pada hari Rabu pada tanggal 18 Januari 2012.pukul 08.15 WIB

Makalah Sejarah Pramuka

BAB 1
PENDAHULUAN

A    Latar Belakang
Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan non formal diharapkan mampu menjadi suatu kekuatan perubahan sosial nasional. Peran besar gerakan pramuka dalam pembentukan kepribadian generasi muda dalam bidang karakter bangsa hendaknya dapat diwujudkan dalam praktik kehidupan sehari - hari.
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.

B    Rumusan Masalah
1    Bagaimana sejarah pramuka di dunia dan di indonesia ?
2    Apa fungsi gerakan pramuka di Indonesia?
3    Apa saja yang menjadi prinsip gerakan pramuka?
4    Apa saja tingkatan dalam gerakan pramuka?
5    Bagaimana lambang gerakan pramuka ?

C    Tujuan Penulisan
1    Untuk Mengetahui sejarah pramuka di dunia dan di indonesia ?
2    Untuk Mengetahui fungsi gerakan pramuka di Indonesia?
3    Untuk Mengetahui prinsip gerakan pramuka?
4    Untuk Mengetahui tingkatan dalam gerakan pramuka?
5    Untuk Mengetahui lambang gerakan pramuka ?


BAB II
PEMBAHASAN

A    GERAKAN PRAMUKA DI DUNIA
1    Sejarah Pramuka di dunia
Untuk dapat memahami hakekat kepramukaan, kita perlu mempelajari sejarah berdirinya dan berkembangnya gerakan pramuka sedunia.kalau kita pelajari sejarah tersebut,kita tidak terlepas dari riwayat hidup pendiri kepramukaan sedunia yaitu“ROBERT STEVENSON SMYTH LORD BADEN POWELL OF GILWELL”.Pengalaman hidup beliau tercetus untuk mengeluarkan gagasanmengenai pembinaan para remaja di Negeri Inggris.Baden powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London.nama sebenarnya adalah ROBERT STEVENSONSMYTH,sedangkan ayah beliau seorang fropesor geometri di Universitas Oxford yang meninggal ketika Stevenson masihkecil.pengalaman-pengalaman beliau ditulis dan dibukukan menjadi sebuah buku dengan judul “ AIDS TO SCOUTING” yang sebenarnya memberi petunjuk kepada tentara muda Inggris agar dapat melakukan tugas penyelidik dengan baik.Tuan William Smyth sebagai salah seorang pimpinan Boys Brigade di Inggrisminta agar Baden Powell melatih anggotanya,lalu dipanggil lahsebanyak 21 orang pemuda dari Boys Brigade diberbagai wilayah negeri Inggris diajak berkemah dan berlatih di pulau“BROWNSEA” pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.Tahun 1910 Baden powell minta pensiun dari Tentara dengan pangkat terakhir Letjen.beliau mendapat titel Lord dari RajaGeorge pada tahun 1929.Baden powell menikah dengan “OLAVEST CLAIR SOAMES” pada tahun 1912 dan dianugerahi 3 orang anak yang bernama : “FITTER’HEATER’BETTY”. Baden powell meninggal pada tanggal 8 January 1941 di Nyeri,Kenya,Afrika.
Kepramukaan Sedunia
Pada awal tahun 1908 Baden powell selalu menulis cerita pengalamanya sabagai bungkus acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. kumpulan tulisanya itu kemudian terbit sebagai buku “SCOUTING FOR BOYS” buku ini cepat tersebar keseluruh Negeri Inggris. bahkan di Negara-negara lainya dan berdirilah di mana-mana. organisasi Kepramukaan yang semula hanya untuk anak laki-laki berusia Penggalang yang di sebut “BOYS SCOUT”.
Kemudian disusul berdirinya organisasi kepramukaan putri yang di beri nama “GIRL GUIDES” atas bantuan adik Perempuan nya yang bernama AGNES dan kemudian diteruskan oleh Nyonya Baden powell.

Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia Siaga yang disebut “CUB” (anak serigala) dengan buku “THE JUNGGLEBOOK” berisi cerita tentang “MOWGLI” anak didikan rimba (anak yang dipelihara dihutan oleh induk serigala) karangan “RUDYARD KIPLING” sebagai cerita pembungkus CUB tersebut.
Tahun1918 Baden powell membentuk “ROVER SCOUT” pramuka usia Penegak untuk menampung mereka yang sudah lewat usia 17 tahun,tetapi masih senang giat dibidang kepramukaan.tahun 1922 Baden powell menerbitkan buku “ROVERING TO SUCCESS” mengembara menuju bahagia yang berisi petunjuk bagi para pramuka penegak dalam menghadapi hidupnya,agar mencapai kebahagiaan.
2    Biografi Baden Powell
Pendiri Gerakan kepanduan, yaitu Robert Stephenson Smyth Lord Baden-Powell Of Gilwell, adalah seorang tentara Inggis yang merupakan lulusan Charterhous Scool. Bergabung dengan pasukan Hussars ke-13 di India pada tahun 1876. Dari 1888 sampai 1898, BP sukses bertugas di India, Afghanistan, Zulu dan Ashanti. Sebelum dan masa perang Boer, BP bertugas sebagai perwira staff dari pasukan kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi kolonel dari pasukan berkuda, Afrika Selatan, dan letnan kolonel dari pengawal naga ke-5 (5th Dragon Guards, 1897-1899). Karena keberanian dan pengabdiannya selama mempertahankan kota Mafikeng (dulu Mafeking) dari kepungan musuh, dipromosikan menjadi mayor jendral.
Baden-powell kemudian kembali ke Inggris, pada tahun 1908 BP menjadi letnan jendral. Dianugrahi gelar kesatria tahun 1909, kemudian menjadi pensiunan dari dinas militer pada tahun berikutnya. Bp membentuk The Boys Scouts di tahun 1908, dan dua tahun berikutnya BP membantu mendirikan The Girl Guides, organisasi serupa untuk para anak-anak dan remaja putri.

B    GERAKAN PRAMUKA DI INDONESIA
1    Sejarah Pramuka di Indonesia
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.

Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.
Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.
Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.
Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".
Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.

2    Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961. Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi serta mentri sosial Muljadi Djojo Martono. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
3    Fungsi Gerakan Pramuka di Indonesia
Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a    Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.
b    Pengabdian bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
c    Alat bagi masyarakat dan organisasi
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya.
4    Prinsip Dasar Kepramukaan
a    Prinsip Dasar Kepramukaan adalah:
  • Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.
  • Peduli terhadap diri pribadi.
  • Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
b    Prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup sebagai anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan para Pembina, sehingga pelaksanaan dan pengalamannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
c    Pada hakekatnya anggota Gerakan Pramuka wajib menerima Prisip Dasar Kepramukaan, dalam arti:
  • Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta beribadah sesuai tata cara dari agama yang dipeluknya.
  • Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial, memperkokoh persatuan, serta menerima kebinekaan dalam Negara Kesatuan RepublikIndonesia.
  • Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup dan karenanya setiap anggota Gerakan Pramuka wajib peduli terhadap lingkungan hidup dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan kondisi yang lebih baik.
  • Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama berdasarkan prinsip peri-kemanusiaan yang adil dan beradab dengan makhluk lain ciptaan Tuhan, khususnya dengan sesama manusia.
  • Memahami prinsip diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna kepentingan masa depan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
5    Tingkatan dalam Gerakan Pramuka
Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU. Untuk Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing Kelompok umur memiliki tiga Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega hanya satu tingkatan.
  • Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
  • Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap
  • Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana
Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan.
Kelompok umur adalah sebuah tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur anggotanya.
Kelompok dibagi menjadi 4 :
    Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga
    Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang
    Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak
    Kelompok umur 21 - 25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega
Ada juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk orang dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka yang mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya adalah Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.
6    Lambang Gerakan Pramuka
Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka.Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.

BAB III
PENUTUP
A    Kesimpulan
Kelahiran Gerakan Pramuka Dunia dimulai pada Tahun 1907 ketika Robert Baden – Powell, seorang Letnan Jendral Angkatan Bersenjata Britania Raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy’s Brigade, mengadakan perkemahan Kepanduan pertama di Kepulauan Brownsea, Inggris. Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan Kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer.
Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.

B    Saran
Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami isi makalah dapat dibaca dalam website rujukan yang tercantum dalam daftar pustaka. Selanjutnya, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua.

 
DAFTAR PUSTAKA

 http://blogkudera.blogspot.com/2013/10/makalah-sejarah-pramuka.html
http://wayansumerta.blogspot.com/2012/01/makalah-pramuka.html
http://rizkihidayat09.wordpress.com/pramuka/biografi-2/biografi-baden-powell/
http://wahyu-pramuka262.blogspot.com/2012/10/sejarah-gerakan-pramuka-dunia.html