ANALISIS RASIO
KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN
PADA PT ADHI COMMUTER PROPERTI Tbk
PADA TAHUN 2020 - 2023
METODOLOGI
PENELITIAN
Diajukan
sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana
Manajmen ( S1
)
![]() |
Disusun
Oleh :
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN ( S1 )
SEKOLAH TINGGI
ILMU EKONOMI LATIFAH MUBAROKIYAH
SURYALAYA
TASIKMALAYA
2023/2024
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 3
C. C Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 5
B. Kinerja Keuangan .................................................................................... 9
C. Laporan Keuangan ................................................................................. 13
D. Rasio ...................................................................................................... 17
E. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Rasio keuangan
atau rasio finansial merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai
kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat
pada pos laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan
antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
Perushaan
harus mampu memantau kinerja keuangan mereka agar dapat mengukur keberhasilan
dan kesehatan keuangan dalam perusahan. Cara alternatif dalam mengatasi hal ini
yaitu melaksanakan analisis kinerja keuangan berdasarkan laporan keuangan.
Analisis kinerja keuangan ni bisa memberikan Refleksi tentang kinerja perusahaan
dalam menggunakan sumber daya finansial mereka dalam mengembangkan bisnis.
Industri
properti merupakan salah satu sektor bisnis yang memiliki tantangan dan
persaingan yang tinggi. Perusahaan yang beroprasi di sektor ini perlu mampu
memanfaatkan sumber daya finansialnya dengan efektif untuk mempertahankan
keberhasilan bisnis mereka. Salah satu perusahaan yang beroprasi di sektor
properti adalah PT Adhi Commuter Properti Tbk.
Penelitian
dimaksudkan melakukan analisis kinerja PT Adhi Commuter Properti Tbk
berdasarkan laporan keuangannya. Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui
bagaimana PT Adhi Commuter Properti Tbk memanfaatkan sumber daya finansialnya
dalam mengembangkan bisnis propertinya, serta bagaimana perusahaan tersebut
memperoleh keuntungan dalam bisnisnya
Peneletian ini
dapat memberikan wawasan bagi investor dan pengembil keputusan untuk
memperbaiki kinerja keuangan perusahaan mereka dan mengetahui bagaimana PT Adhi
Commuter Tbk dapat memanfaatkan sumber daya finansialnya secara efektif dalam
bisnis propertinya. Reseach kali ini bisa bermanfaat untuk industri properti
seperti hal peningkatan kinerja keuangan perusahaan dan pengembangan bisnis properti.
Indonesia
merupakan negara yang sedang berkembang, dimana sebuh negara berkembang menitik
beratkan akan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik.
Dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat diperlukan pembangunan di segala
bidang dan berbagai asfek kehidupan masyarakat. Tak lepas dalam hal tersebut
tingkat pertumbuhan masyarakat yang selalu bertambah tiap tahunnya tak dapat di
imbangi dalam perluasan lapangan kerja yang di sediakan oleh pemerintah baik
pihak investor asing, pemerintah maupun swasta.
Berdasarkan
pengelompokan sebuah perusahaan, manajemen biasanya menetapkan sasaran yang
akan di capai dimasa yang akan datang, dalam proses yang di sebut memerlukan
pengendalian agar efektif dalam mencapai sasaran yang telah di tetapkan. Dalam
setiap perusahaan dilakukan penilaian, pengendalian yang di lakukan oleh
manajemen perusahaan dapat berupa penilaian kinerja atau prestasi seorang
manajer dapat di ukur berdasarkan hasil laporan keuangan yang di sajikan.
Mengevaluasi
kinerja dan kondisi keuangan perusahaan dalam mendapatkan sebuah laba usaha
(profit) dalam setiap periodenya maka alat yang bisa digunakan adalah rasio
keuangan. Dalam analisis rasio keuangan adalah ada dua jenis rasio yang di
perbandingkan yang di gunakan yaitu :
Perbandingan
internal dan eksternal. Dalam penelitian ini digunakan adalah perbandingan
internal dan eksternal. Dalam penelitian ini digunakan adalah perbandingan
internal yaitu membandingkan rasio saat ini rasio masalalu dan rasio yang akan
datang dari perusahaan yang sama. Jika rasio keuangan di urutkan dalam jangkauan waktu beberapa waktu
atau periode pemakai dapat melihat kecenderungan rasio keuangan apakah mengalami
kenaikan atau penurunan yang menunjukan kinerja dan kondisi keuangan
perusahaan. Sehubungan dengan rasio keungan tersebut maka dapat diperoleh
laporan keuangan yang dapat menjadikan sebuah perusahaan sebagai alat
pertanggung jawaban laporan keuangan.
Laporan
keuangan dibuat oleh bagian manajemen dengan tujuan untuk mempertanggung
jawabkan tugas tugas yang di bebankan oleh para pemilik perusahaan selama satu
periode. Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan,
kinerja keuangan. Jenis jenis rasio yang di gunakan untuk menganalisis laporan
keuangan yang digunakan untuk menganaisis kinerja perusahaan adalah rasio
profitabilitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas.
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka mendorong peneliti untuk
melakukan penelitian dengan judul : “Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur
Kinerja Keuangan Pada Pt Adhi Commuter
Properti Tbk”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang di kemukakan di atas maka rumusan masalahnya yaitu “
Bagaimanakah kinerja keuangan perusahaan pada PT Adhi Commuter Properti Tbk”
C. Tujuan Penenelitian
Berdasarkan
rumusan masalah sebagaimana tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimanakah kinerja terhadap keuangan perusahaan perusahaan
PT Adhi Commuter Properti Tbk tersebut.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini di
harapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat teoritas
Penelitian ini di harapkan memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkaya
wawasan analisis kinerja keuangan pada perusahaan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Akademis
Diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan wacana dan
referensi tentang kinerja keuangan pada perusahaan tersebut.
b. Bagi Perusahaan
Untuk mengetahui kinerja keuangan pada perusahaan PT Adhi Commuter Tbk.
c. Bagi Penulis
Penelitian ini
dapat di gunakan sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan,
serta latihan dalam menganalisis kinerja keuangan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
No |
Nama Peneliti |
Judul |
Tahun |
Variable |
Alat Analisis |
Hasil |
1. |
Hendry Andres Maith |
Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada Pt.
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. |
2013 |
Kinerja Keuangan |
Rasio Likuiditas Rasio Solvabilitas Rasio Profitabilitas |
Berdasarkan rasio likuiditas setiap tahunnya mengalami peningkatan
sehingga keadaan perusahaan dikategorikan dalam keadaan baik (liquid). Dari
rasio solvabilitas menunjukan bahwa modal perusahaan tidak lagi mencukupi
untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditor sehingga keadaan
perusahaan dikatakan dalam keadaan tidak baik (insolvable). Ditinjau
dengn rasio aktivitas menunjukan peningkatan di setiap tahunnya sehingga
keadaan perusahaan di katakan dalam keadaan baik. Berdasarkan rasio
profitabilitas menunjukan adanya peningkatan dari tahun ketahun sehingga
dapat di katakan keadaan perusahaan berada pada posisi yang baik. |
2. |
Farida
Efriyantidkk |
Analsisikinerj
a keuangan sebagai dasar investor dalam menanamka n modal pada PT. Bukit
Asam, Tbk (studi kasus pada PT. Bukit
Asam, Tbk). |
2012 |
.analysis
financial performanc e, Basis capital investors. |
Rasio Likuiditas Rasio Solvabilitas Rasio Profitabilitas. |
ditinjau
dari sudut likuiditas dan solvabilitas PT. Bukit Asam Tbk selama tiga tahun
yaitu tahun 2009 sampai 2011menunjukkan kinerja keuangan yang baik, sedangkan
ditinjau dari sudut aktivitas dan profitasbilitas menunjukan kinerja ke uangan yang cukup baik. |
3 |
Putri
HidayatulFajrin |
analisis
profitabilitas dan likuiditas terhadap kinerja keuangan PT. Indofood sukses
makmur Tbk. |
2016 |
Kinerja
keuangan, profitabilitas , Likuiditas. |
Rasio Likuiditas Rasio Solvabilitas Rasio Profitabilitas. |
penelitian
menunjukkan bahwa dari hasil perhitungan rasio profitabilitas rata-rata dari
net profit marginreturn on asset,gross frofit margin menunjukkan bahwa
kondisi perusahaan dalam keadaan baik dan return on equity sebesar
menunjukkan bahwa kondisi perusahaan dalam keadaan kurang baik. Sedangkan
perhitungan rasio likuiditas pada quick ratio, cash ratio menunjukkan bahwa
kondisi perusahaan dalam keadaan baik dan qurrent ratio menunjukkan bahwa
kondisi perusahaan dalam keadaan. |
4 |
Recly Bima Rhamadana |
Analisis
Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT.H.M SampoernaT bk |
2016 |
Financial
Ratio, Financial Statement, financial performanc e |
Rasio Likuiditas Rasio Solvabilitas Rasio Profitabilitas |
hasil
penelitian menunjukkan bahwa Current Ratio, Net Profit Margin, Return On
Asset, Return On equity, Debet To Total Asset Ratio, Debet To Total Equity
Ratio, Total Asset Turn Over, Fixed Asset Turn Over, secara keseluruhan dari
PT.H.M SampoernaTbk dari tahun 2010-2014 memiliki kinerja yang baik.
Sedangkan Quick Ratio dari tahun 2010-2014 memiliki kinerja yang kurang baik. |
5 |
FinolithaYulieth Lahonda |
analisis
kinerja keuangan pada PT. PLN( Wilayah Suluttenggo Area Manado). |
2014 |
Laporan
Keuangan, Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan |
Rasio Likuiditas Rasio Solvabilitas Rasio Profitabilitas |
penelitian
menunjukkan lukuiditas keseluruhan perusahaan berada dalam keadaan kurang
baik sedangkan solvabilitas perusahaan selama tahun 2010-2012 berada pada
posisi solvable. Dan profitabilitas perusahaan dari tahun 2010-2012 berada
pada posisi yang baik. |
B. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang di lakukan untuk melihat sejauh
mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar, kinerja perusahaan merupakan suatu
gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan
alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya
keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam
periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara
optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan (fahmi,201;2).
Kinerja keuangan menurut Rudianto adalah hasil atau prestasi yang telah
dicapai oleh manajemen perusahaan dalam mejalankan fungsinya dalam mengelola
aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu. Kinerja keuangan sangat
dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengetahui dan mengevaluasi sampai dimana
tingkat keberhasilan perusahaan berdasarkan aktivitas keuangan yang telah di
laksankannya. Rudianto (2013:189).
Kinerja (performance) dalam kamus istilah akuntasi adalah
kuantifikasi dan kefektifan dalam pengoprasian bisnis selama periode tertentu
kinerja perusahaan dapat di ukur dengan menganalisis dan mengevaluasi laporan
keuangan. Inforamsi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu
seringkali di gunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan
kinerja di masa depan dan hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai
sebagai pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.
Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk
menilai perubahan potensi sumber daya ekonomi yang mungkin di kendalikan di
masa depan. Informasi fluktuasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas
perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, diamping itu
informasi tersebut juga dapat berguna
dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan
tambahan sumber daya.
Ø Pengukuran Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan
perusahaan berkaitan erat dengan pengukuran dan penilian
kinerja. Pengukuran kinerja (performing measurement) adalah
kualifikasi dan efisiensi serta efektivitas perusahaan dalam pengoprasian
bisnis selama periode akuntasi. Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk
melakukan perbaikan diatas kegiatan oprasionalnya agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain. Analsis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara
kritis terhadap review data, menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan
memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.
Menurut Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja
keuangan perusahaan adalah :
1. Mengetahui tingkat likuiditas. Likuiditas
menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang
harus segera di selesaikan pada saat di tagih.
2. Mengetahui tingkat solvabilitas. Solvabilitas
menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila
perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang.
3. Mengetahui tingkat rentabilitas. Rentabilitas
atau yang sering di sebut dengan profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
4. Mengetahui tingkat stabilitas. Stabilitas
menunjukan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang di
ukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang-hutangnya tepat pada waktunya.
Ø Analisis Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan dapat
diniai dengan beberapa alat analis, Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan
dapat dibedakan menjadi :
1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua
periode atau lebih dengan menunjukan perubahan, baik dalam jumlah (absolut)
maupun dalam persentase (relatif).
2. Analisis Tren
(tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk mengetahui
tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.
3. Analisis Persentase per-Komponen
(common size), merupakan
teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva
terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang.
4. Analisis
Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisis untuk
mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu
yang dibandingkan.
5. Analisis
Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk mengetahui
kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode waktu
tertentu.
6. Analisis Rasio Keuangan, merupakan
teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam
neraca maupun laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.
7. Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan
teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya
perubahan laba.
8. Analisis Break
Even, merupakan
teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar
perusahaan tidak mengalami kerugian.
Ø Penilaian
Kinerja Keuangan
Bagi investor, informasi mengenai kinerja
keuangan perusahaan dapat digunakan untuk melihat apakah mereka akan
mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternatif
lain. Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan
nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk
menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Atau dapat
dikatakan bahwa harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan. Sedangkan
bagi perusahaan, informasi kinerja keuangan perusahaan dapat dimanfaatkan untuk
hal-hal sebagai berikut:
1.
Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh
suatu organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat
keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.
2.
Selain digunakan untuk melihat kinerja
organisasi secara keseluruhan, maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan
untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan.
3. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan
strategi perusahaan untuk masa yang akan datang.
4. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan
dan kegiatan organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada
khususnya.
5.
Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan
penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
C.
Laporan Keuangan
1. Pengertian
Laporan Keuangan
Sadeli
(2015), menyatakan laporan keuangan adalah laporan tertulis yang memberikan
informasi-informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan
perubahan-perubahannya, serta hasil yang dicapai selama periode
tertentu.Sehingga harus benar-benara relevan dan wajar. Untuk itu sistem yang
digunakan harus sesuai dengan yang diterapkan perusahaan (IAI 2015)
Laporan keuangan pada dasarnya dinyatakan
sebagai hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
komunikasi antara data keuangan atau kegiatan suatu perusahaan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan data dan kegiatan perusahaan
tersebut.Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan,
yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi
selama tahun buku yang bersangkutan.
Berikut dikemukakan beberapa defenisi laporan
keuangan dari berbagai sumber antara lain:
a.
Laporan keuangan merupakan suatu informasi
yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan
menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan.
(Irham, 2012)
b.
Laporan keuangan adalah hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data
keuangan atau aktivitas perusahaan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. (Hery, 2012).
Berdasarkan beberapa defenisi laporan keuangan
diatas dapat disimpulakan bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir dari
proses akuntansi yang menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai dalam pengambilan keputusan.
2. Fungsi Laporan
Keuangan
Apabila
dilihat dari defenisi dan proses kerjanya, laporan keuangan mempunyai beberapa
fungsi, antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai alat pertanggung jawaban yang
menunjukkan perkembangan atau kemerosotan
keuangan perusahaan.
b.
Dapat memprediksi laba perusahaan hingga satu tahun kedepan yaitu alat yang
dapat memprediksi kebangkrutan perusahaan selama satu tahun.
c. Memberikan jaminan kepada pihak-pihak yang
terkait dalam penyusunan laporan keuangan dan pihak pemilik perusahaan
(direktur) agar mengelola sumber daya sesuai dengan ketentuan hukum dan
peraturan pemerintah yang berlaku.
d. Sebagai petunjuk terkait dasar perencanaan
kebijakan dan aktifitas perusahaan dimasa yang datang, juga memberikan petunjuk
terkait otoritas penggunaan dana perusahaan.
e.
Sebagai alat yang dapat menilai kondisi keuangan dan hasil-hasil produksi
perusahaan.
f. memberikan petunjuk kepada pihak pemilik
perushaan (direktur) dalam menentukan apakah perusahaan dapat meneruskan
menyediakan barang atau jasa dimasa yang akan datang atau tidak.
g. Yaitu dapat menilai kondisi keuangan dan
hasil-hasil produksi perushaan.
h.
Membandingkan kinerja keuangan aktual dengan yang dianggaran
i. Memberika informasi untuk membuat
keputusan ekonomi, sosial dan politik, serta
sebagai bukti pertanggung jawaban dan pengelolaan perusahaan.
j. Untuk mengevaluasi kinerja menejer dan
karyawan.
3. Karakteristik
Kualitatif Informasi laporan keuangan
Laporan keuangan dihasilkan oleh suatu
perusahaan harus memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan
laporan karakteristik kualitatif pokok yaitu : dapat dipahami, relevan, dapat
diperbandingkan, netral, tepat waktu dan lengakap.Sedangkan karakteristik
laporan keuangan menurut Pura (2012) adalah sebagai berikut: Karesteristik
merupakan ciri khas yang meberikan informasi tentang laporan keuangan berguna
bagi pemakai.
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan yang memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan
laporan keuangan tersebut. Sesuai dengan itu, ada beberapa standar kualitas
yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Dapat dipahami
Laporan keuangan disajikan dengan cara yang mudah dipahami, dengan
anggapan bahwa pemakainnya telah memiliki pengetahuan yang memadai tentang
aktifitas ekonomi dan bisnis.
b. Relevan
Maksudnya adalah bahwa informasi keuangan yang diberikan dapat
memenuhi kebutuhan pemakai dan dapat membantu pemakai dalam mengevaluasi
peristiwa masa lalu serta masa yang akan datang.
c. Dapat dibandingkan/konparabilitas
Penyajian laporan keuangan dapat membandingkan laporan keuangan
antara periode, sehingga dapat mengidentifikasi kecenderungan posisi dan
kinerja keuangan.
d. Netral
Informasi keuangan harus ditunjukkan kepada tujuan umum pengguna,
bukan ditunjukkan kepada pihak tertentu saja.Laporan keuangan tidak boleh
berpihak pada salah satu pengguna laporan keuangan tersebut.
e. Tepat waktu
Laporan keuangan harus dapat disajikan sedini mungkin, agar dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan perusahaan sesuai dengan waktu
dibutuhkannya informasi tersebut.
f. Lengkap
Informasi keuangan harus menyajikan semua fakta keuangan yang
penting, sekaligus menyajikan fakta-fakta tersebut sedemikian rupa sehingga
tidak menyesatkan.
4. Tujuan laporan
keuangan
Kasmir (2012) menyatakan secara umum laporan
keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik
pada saat tertentu maupun pada periode tertentu.Laporan keuangan juga dapat
disusun secara mendadak sesuai dengan kebutuhan perusahaan maupun secara
berkala.Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan
yaitu:
a. Memberikan informasi tentang jenis dan
jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan
b.
Sebagai informasi mengenai jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki
perusahaan.
c.
Memberikanjenis dan jumlah pendapatan perusahaan yang diperoleh pada suatu
periode tertentu.
d. Untuk Memberikan informasi biaya dan jenis
biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode.
e. Adanya perubahan-perubahan yang terjadi
terhadap aktiva, pasiva, dan modal peusahaan.
5. Kegunaan
laporan keuangan
Fahmi (2012) menyatakan laporan keuangan
sangat diperlukan untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari
waktu kewaktu dan untuk mengetahui sudah sejauh mana perusahaan mencapai
tujuannya. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut. Sehingga laporan keuangan memegang peranan yang luas dan
mempunyai suatu posisi yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
6. Jenis jenis laporan keuangan :
Jadi dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan
terdiri dari 5 jenis yaitu: Neraca (Balance sheet), Laporan Laba Rugi (Income
Statement), Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement), Laporan Perubahan Modal dan
Catatan Atas Laporan Keuangan.
D. Rasio
Rasio merupakan alat ukur yang digunakan dalam
perusahaan untuk menganalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu
hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang
lain. Dengan menggunakan alat analisa yang berupa rasio keuangan dapat
menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik dan
buruknya keadaan atau posisi keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya
Menurut
khamsir (2012) “rasio keuangan adalah indeks yang menghubungkan dua angka
akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya.Rasio
keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan,
dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang
bersangkutan”. Perusahaan yang mengalami peningkatan kinerja keuangan
diprediksikanakan mengalami pertumbuhan laba pada periode satu taun kedepan.
Rasio keuangan dapat dibagi kedalam empat
bentuk umum yang sering dipergunakan yaitu: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas,
Rasio Solvabilitas (Leverage),dan Rasio Profitabilitas Menurut Brigham dan
Houston (2011).
1. Rasio
Likuiditas
rasio
likuiditas adalah merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan
akan mampu memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo.
Dengan kata lain, rasio likuiditas berfungsi
untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar peusahaan (Likuiditas
badan usaha) maupun didalam perusahaan (Likuiditas perusahaan).
a.
Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang
segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia.
b. Rasio cepat
(Quick Ratio atau Acid Test Ratio) Rasaio cepat merupakan rasio yang
menunjukkan kemampuanperusahaan dalam membayar kewajiban atau utang lancar
denganaktiva lancar tanpa mrmperhitungkan nilai persediaan.
c. Cast Rasio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpang di Bank.
2. Rasio
Aktivitas
Rasio ini disebut juga yaitu menentukan
seberapa besar efesiensi invesasi pada berbagai aktiva. Dengan kata lain rasio
aktiviatas menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal,
kemudian dengan caramembandingakan rasio aktivitas dengan standar industri,
maka dapat diketahui dengan tingkat efesiensi perusahaan dalam industri.
Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur
tingkat efektivitas pemenfaatan sumber dana perusahaan, terdiri dari:
a. Periode
pengumpulan piutang
Yaitu rata-rata hari yang diperlukan untuk
mengubah piutang
menjadi kas.Biasanya ditentukan dengan membagi piutang dengan
rata-rata penjualan harian.Ada yang menggunakan piutanag rata-rata yang dibagi
dengan penjualan kredit, hal ini dilakukan apabila piutang awal tahun sangat
berbeda dengan piutang akhir tahun.
b. Perputaran Aktiva Tetap
Yaitu merupakan rasio antara penjualan dengan aktiva neto.Rasio ini
menunjukkan bagaimana perusahaan menggunakan aktiva tetap.
c. Perputaran Total Aktivitas
Yaitu menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan
aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba.Tingkat perputaran ini
juga ditentukan oleh perputaran elemen oleh aktiva itu sendiri.
3. Rasio
Solvabilitas (Leverage).
Rasio ini disebut juga yaitu mengukur
perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam
dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai
seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan
indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana pengelolaan.
Beberapa rasio
ini antara lain Rasio Total Hutang terhadap Modal sendiri, Total Hutang
terhadap Total Asset, TIE (Time Interest Earned). Adapun rasio yang bergabung
dalam Rasio Leverage adalah:
a) Total Debt
to Equity Ratio (Rasio Hutang Terhadap Ekuitas)
Merupakan perbandingan antara hutang-hutang
dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri,
perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban.
b) Total Debt to
Total Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Total Aktiva)
Rasio ini merupakan perbandingan
antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva
diketahui.Rasio ini menunjukkan beberapa bagian dari keseluruhan aktiva yang
dibelanjai oleh hutang.
c) Net Profit
Margin (Margin Laba Bersih)
Merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume
penjualan.
d) Return On
Equity (ROE)
Merupakan salah satu cara untuk menghitung
efesiensi perusahaan dengan cara membandingkan dengan volume penjualan.
e) Return to
Total Asset (ROA)
Digunakan untuk mrngukur
efektifitas perusahaan didalam menghasilkankeuntungan dengan memanfaatkan
aktiva yang dimilikinya. ROA atau ROI diperoleh dengan cara membandingkan
antara net income after tax (NIAT) terhadap average total asset.
4. Rasio
Profitabilitas (profitability ratio)
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memdapatkan laba melalui beberapa
sumber yang dimiliki perusahaan seperti kegiatan penjualan, kas, modal, dan
jumlah karyawan.
a. Net Profit
Margin
Net profit
margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba bersih setelah
bunga dan pajak atas penjualan neto pada suatu periode tertentu.
b. Hasil
Pengambilan Infestasi (return On Investment /ROI)
Rasio ini
mengukur keuntungan yang diperoleh dari hasil kegiatan perusahaan (net income)
dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan setelah dikurangi bunga dan
pajak (EAIT) untuk menghasilkan keuntungan yang diinginkan (total asset).
c. Hasil
Pengambilan Ekuitas (Return On Equity/ ROE)
Hasil pengambilan ekuitas atau return on
equiti atau rentabilitas modal sendirimerupakan rsio untuk mengukur laba bersih
(net income) sesudah pajakdengan modal sendiri.
d. Operating
Profit Margin (OPM)
Operating
profit margin yaitu rasio ini menggambarkan profit sesungguhnya (murni) yang
diterima dari penjualan yang dilakukan karena benar-benar diperoleh dari hasil
opoerasitampa memperhitungkan bunga dan pajak.
E.
Kerangka Pemikiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar