Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Inovasi & Analisa Pengembangan Organisasi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
D. Manfaat Penulisan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
A. Pengembangan Organisasi 3
B. Pengertian Inovasi dalam Organisasi 4
C. Contoh Inovasi Organisasi dapat mencakup berbagai aspek 5
D. Manfaat Inovasi Organisasi di perusahaan 6
BAB III PEMBAHASAN 8
A. Pengertian Pengembangan Organisasi 8
B. Tujuan Pengembangan Organisasi 9
C. Teknik Dalam Pengembangan Organisasi 9
D. Sejarah PT. TASPEN 9
E. Visi Dan Misi PT. Taspen 11
F. Tujuan PT. Taspen 11
G. Pengembangan Organisasi Pada PT. TASPEN (Persero) 12
BAB IV PENUTUP 13
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi merupakan susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Menurut Chester I.Barnard Menurut Chester I.Barnard mengemukakan dalam buku beliau yang berjudul The Function Of The Executive,organisasi adalah suatu sistem mengenaiusaha usaha kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh semua komponen dalam rangka menciptakan sistem kerja yang efektif dan efesien. Struktur organisasi merupakan deskripsi bagaimana organisasi membagi pekerjaan dan melaksanakan tugas atau pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi juga mengatur siapa yang melaksanakan tugas dan pekerjaan itu. Selain membagi dan mengatur tugas dan pekerjaan yang diemban oleh organisasi, struktur organisasi juga menggambarkan hubungan organisasi secara internal maupun eksternal. Di Zaman digital seperti sekarang yang dimana semuanya serba canggih, peran organisasi dituntut untuk lebih mampu menyesuaikan dengan gaya hidup masyarakat saat ini, Organisasi itu dikatakan berhasil apabila organisasi tersebut mampu mengikuti perkembangan saat ini dan tujuan dari organisasi tersebut dapat tercapai. Ada dua Faktor penyebab dilakukannya organizational development yaitu: kekuatan eksternal dan kekuatan internal. Kekuatan eksternal meliputi: kompetisi yang semakin tajam antar organisasi, perkembangan IPTEK, perubahan lingkungan (baik lingkungan fisik maupun sosial).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu :
1. Apa yang Dimaksud Pengembangan Organisasi?
2. Apa tujuan dari Pengembangan organisasi?
3. Apa Itu Inovasi dalam Organisasi
4. Bagaimana Pengembangan Organisasi pada PT TASPEN ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengembangan Organisasi
2. Untuk mengetahui tujuan Pengembangan Organisasi
3. Untuk mengetahui Inovasi dalam Organisasi
4. Untuk mengetahui pengembangan organisasi pada PT TASPEN (Persero)
D. Manfaat Penulisan
Dalam melakukan suatu penelitian, hasil yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis berguna untuk mengembangkan disiplin ilmu yang berkaitan lebih lanjut dan manfaat praktis digunakan untuk pemecahan masalah aktual.
1. Manfaat Teoritis
• Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan topik pengembangan organisasi (organizational development),
• Menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak tertentu guna menjadikan makalah ini sebagai acuan untuk penelitian lanjutan terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup dalam makalah ini.
2. Manfaat Praktis
1. Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat memberikan informasi kepada para pengelola lembaga tentang wacana kontemporer manajemen sekaligus memperoleh bekal aplikatif untuk memperbaiki sistem pengelolaan organisasinya.
2. Menambah wawasan bagi para praktisi manajemen pada umumnya, bahwa pengembangan organisasi (organizational development).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi adalah merupakan suatu usaha terencana dan berkelanjutan mencakup organisasi secara keseluruhan yang dikelola dari atas untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan kesehatan organisasi melalui intervensi terencana terhadap proses yang terjadi dalam organisasi dengan menggunakan pengetahuan/ ilmu perilaku (Richard Beckhart, 1969 dalam Tyson dan Jackson, 2001).
Edgar Schein yang dikutip oeh Handoko (2003) mengatakan pengembangan organisasi sebagai seluruh kegiatan yang disusun oleh para manajer, karyawan dan lain-lain yang diarahkan menuju pembuatan dan penjagaan kesehatan organisasi sebagai suatu sistem total.
Wendel French dan Cecil Bell yang dikutip oleh Handoko (2003) mengatakan pengembangan organisasi adalah suatu usaha jangka panjang untuk memperbaiki poses-proses Pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi, terutama melalui manajemen budaya organisasi yang lebih efektif dan kolaboratif, dengan tekanan khusus pada budaya timtim kerja formal, dengan bantuan pengantar perubahan, katalisator, dan penggunaan teori dan teknologi ilmiah keperilakuan terapan, mencakup riset kegiatan.
Beberapa ciri pengembangan organisasi :
1. Suatu proses yang sadar dan terencana
2. Berorientasi kepada belajar sambil memecahkan masalah dan memecahkan masalah sambil belajar.
3. Memakai pendekatan system
4. Merupakan bagian integral dan kegiatan manajemen
5. Berorientasi kepada kemajuan, efisiensi, keefektifan. dan kesehatan organisasi.
Tujuan Pengembangan Organisasi
Secara umum tujuan pengembangan organisasi adalah untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan kesehatan organisasi, dengan cara-cara seperti berikut.
1. Meningkatkan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan anggota organisasi lainnya.
2. Meningkatkan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih transparan.
3. Peningkatan keterbukaan dalam berkomunikasi.
4. Peningkatan semangat kerja para anggota organisasi dan juga kemampuan mengendalikan diri sendiri.
Meskipun pengembangan organisasi orientasinya bukan hanya kalangan manajer atau pegawai organisasi lainnya, tetapi kenyataannya lebih memberikan atensi pada tingkat malisis individu.
Tyson dan Jackson (2001) menyimpulkan pengembangan organisasi meliputi hal-hal berikut :
a. Membuat diagnosa tentang apa yang dibutuhkan untuk memperbaiki efektifitas organisasi dan menentukan tujuan-tujuannya.
b. Mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan.
c. Mengembangkan aktivitas untuk melaksanakan strategi.
d. Memastikan arus balik ke monitor dan mengevaluasikemajuan.
B. Pengertian Inovasi dalam Organisasi
Inovasi dalam organisasi adalah suatu hal baru berupa apapun yang dapat terjadi di dalam suatu organisasi. Baik organisasi formal atau informal. Inovasi ini selalu berbentuk proses perubahan yang memberikan kemajuan bagi organisasi tersebut.
Walaupun memberikan dampak positif, membuat inovasi untuk organisasi sama sekali tidak mudah. Ada berbagai rintangan dan hambatan yang dapat terjadi ketika ingin melakukan inovasi. Tenang saja, itu merupakan hal yang wajar. Apapun jenis perubahannya, pasti selalu ada tantangan yang harus diselesaikan.
Kemampuan organisasi untuk berinovasi menjadi syarat utama agar mampu mencapai keberhasilan dalam pemanfaatan sumber daya manusia dan teknologi baru. Proses inovasi di dalam organisasi berlangsung sesuai dengan apa yang ingin dicapai.
Cara Membangun Inovasi Dalam Organisasi
Ada beberapa tahap dalam membangun inovasi dalam organisasi. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Tahap Permulaan Pengetahuan dan Kesadaran
Inovasi harus disadari sebagai suatu ide atau material yang dapat diterima oleh penerimanya. Sebelum memulai itu, inovasi dapat terlihat sebagai salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah yang ada. Keputusan untuk membuat inovasi ini wajib disadari oleh seluruh orang di dalam organisasi. Apalagi dengan persaingan yang ada, sudah pasti pimpinan organisasi tidak ingin organisasinya ketinggalan dari yang lain.
2. Tahap Pembentukan Sikap Terhadap Inovasi
Sekarang waktunya membentuk sikap terhadap inovasi. Ada dua hal dari sikap yang dapat dirasakan oleh anggota organisasi: Sikap terbuka dengan mau mempertimbangkan inovasi, mempertanyakan inovasi, dan meyakini bahwa inovasi tersebut mampu meningkatkan kemampuan organisasi. Memiliki persepsi tentang potensi inovasi tersebut. Biasanya ditandai dengan meyakini organisasi mampu menggunakan inovasi tersebut. Selain itu komitmen untuk siap menghadapi timbulnya masalah ketika penerapan inovasi dijalankan.
3. Tahap Pembentukan Pengambilan Keputusan
Inovasi yang sudah dijalankan akan mendapatkan feedback dari berbagai individu yang ada di dalam organisasi. Langkah ini dilakukan untuk melihat apakah inovasi itu dapat diterima atau tidak di dalam organisasi. Kalau memang inovasi ini membawa manfaat besar, maka seharusnya diterapkan terus. Sebaliknya, jika ternyata dianggap tidak bermanfaat, maka ditolak saja. Seluruh anggota organisasi harus ikut dalam tahap ini agar hasilnya adil.
4. Tahap Implementasi
Tahap implementasi menjadi langkah selanjutnya ketika mulai menerapkan inovasi. Ada dua langkah yang bisa dilakukan, yakni:
Langkah awal: Langkah ini dimulai dengan organisasi yang menerapkan sebagian dari inovasi tersebut. Contohnya seperti menjalankan sebuah inovasi yang hanya diterapkan di satu divisi. Berangkat dari cara itu, maka inovasi tersebut dapat berlaku untuk semua divisi. Langkah Lanjutan: Jika penerapan awal dari inovasi itu berhasil dan para anggota organisasi memahami pengalaman serta tahu cara menerapkannya, maka tinggal dilanjutkan saja.
C. Contoh Inovasi Organisasi dapat mencakup berbagai aspek
1. Inovasi Produk: Mengembangkan produk atau layanan baru yang belum ada di pasar. Contohnya, Apple dengan iPhone atau Tesla dengan mobil listriknya.
2. Inovasi Proses: Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis internal. Misalnya, Toyota dengan metode produksi Just-In-Time (JIT) atau penggunaan teknologi AI untuk otomatisasi tugas rutin.
3. Inovasi Model Bisnis: Mengubah cara perusahaan menghasilkan uang. Contohnya, Netflix beralih dari penyewaan DVD ke model berlangganan streaming.
4. Inovasi Teknologi: Mengadopsi teknologi baru untuk meningkatkan operasional. Misalnya, penggunaan blockchain untuk keamanan data atau adopsi cloud computing untuk fleksibilitas dan skalabilitas.
5. Inovasi Organisasi: Mengubah struktur atau budaya organisasi untuk meningkatkan kinerja. Contohnya, penerapan struktur organisasi flat yang mengurangi hierarki untuk meningkatkan komunikasi dan keputusan yang lebih cepat.
6. Inovasi Pemasaran: Mengembangkan strategi pemasaran baru untuk menjangkau pelanggan dengan lebih efektif. Misalnya, penggunaan big data dan analitik untuk personalisasi iklan atau kampanye pemasaran melalui media sosial.
7. Inovasi Layanan: Meningkatkan pengalaman pelanggan dengan memberikan layanan yang lebih baik. Contohnya, pengembangan aplikasi mobile untuk layanan pelanggan atau penerapan chatbot untuk dukungan 24/7.
8. Inovasi Ekosistem: Membangun kemitraan atau kolaborasi dengan perusahaan lain untuk menciptakan nilai baru. Misalnya, kolaborasi antara perusahaan teknologi dan perusahaan kesehatan untuk mengembangkan solusi kesehatan digital.
Inovasi dalam organisasi sering kali memerlukan keberanian untuk mengambil risiko, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, dan dukungan dari seluruh tingkat organisasi.
D. Manfaat Inovasi Organisasi di perusahaan
1. Peningkatan Efisiensi Operasional: Inovasi dapat membantu mempercepat proses, mengurangi pemborosan, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Misalnya, otomatisasi proses dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas rutin.
2. Peningkatan Kualitas Produk dan Layanan: Dengan inovasi, organisasi dapat meningkatkan kualitas produk atau layanan, memenuhi atau bahkan melampaui harapan pelanggan, dan mengurangi jumlah cacat atau masalah.
3. Keunggulan Kompetitif: Inovasi membantu organisasi membedakan diri dari pesaing, menawarkan sesuatu yang unik atau lebih baik, dan memperkuat posisinya di pasar.
4. Peningkatan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan: Dengan menawarkan produk, layanan, atau pengalaman yang lebih baik, organisasi dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, yang sering kali berujung pada loyalitas dan retensi pelanggan yang lebih tinggi.
5. Pertumbuhan Pendapatan: Inovasi dapat membuka aliran pendapatan baru atau meningkatkan pendapatan dari produk atau layanan yang ada. Misalnya, meluncurkan model bisnis baru atau produk baru dapat menarik pelanggan baru dan meningkatkan penjualan.
6. Peningkatan Keterlibatan Karyawan: Lingkungan inovatif sering kali memotivasi karyawan dan mendorong mereka untuk berkontribusi lebih banyak, yang dapat meningkatkan keterlibatan dan kepuasan kerja.
7. Adaptasi Terhadap Perubahan: Inovasi memungkinkan organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan pasar, teknologi, atau regulasi, memastikan bahwa mereka tetap relevan dan dapat menghadapi tantangan baru.
8. Penghematan Biaya: Beberapa inovasi dapat mengurangi biaya operasional melalui peningkatan efisiensi atau penggunaan teknologi yang lebih hemat biaya.
9. Pengembangan Budaya Inovasi: Mengadopsi pendekatan inovatif dapat membantu membangun budaya organisasi yang terbuka terhadap ide-ide baru, pembelajaran, dan perbaikan berkelanjutan.
10. Daya Tarik Investor dan Mitra Bisnis: Organisasi yang menunjukkan kemampuan inovasi sering kali lebih menarik bagi investor dan mitra bisnis, karena mereka dianggap lebih mampu beradaptasi dan tumbuh di pasar yang berubah.
Secara keseluruhan, inovasi membantu organisasi mencapai keberhasilan jangka panjang dengan meningkatkan kinerja, menciptakan nilai baru, dan menjaga relevansi di pasar.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengembangan Organisasi
Pengembangan Organisasi (PO) merupakan cara pendekatan terhadap perubahan yang berjangka panjang dan lebih luas ruang lingkupnya dengan tujuan untuk menggerakkan seluruh organisasi ke arah tingkat fungsional yang lebih tinggi. (Indrawijaya, 1989:203) Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi,perilaku dan harapan semua anggota organisasi, pengembangan organisasi di definisikan sebagai upaya pimpinan yang terencana dalam meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara intervensi (oleh pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia. Dengan kata lain penerapan pengembangan organisasi dalam organisasi dilakukan dengan bantuan konsultan ahli, sistemis ,harus didukung oleh pimpinan serta luas aplikasinya.
Makna pengembangan oraganisasi menurut beberapa ahli : (Indrawijaya, 1989:203)
• Robbins,pengembangan organisasi adalah sebuah metode yang bertujuan mengubah sikap, nilai dan keyakinan dari karyawan sehingga karyawan itu sendiri dapat mengidentifikasi dan mengimplementasikan perubahan teknis seperti reorganisasi, fasilitas yang dirancang ulang dan hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan organisasi mereka.
• Christine S. Becker mendefinisikan pengembangan organisasi adalah suatu proses dari perubahan berencana terhadap orang – orang yang ada yang ada dalam organisasi secara keseluruhan. Pusat perhatiannya adalah perubahan organisasi dengan meneliti orang – orang yang ada dalam organisasi tersebut, mengenai bagaimana mereka bekerja sama sebagai suatu kesatuan, bagaimana berfungsi dalam unit merek masing-masing, dan apa yang perlu diubah sehingga mereka dapat bekerja secara efektif.
• French dan Bell, pengembangan organisasi adalah suatu usaha jangka panjag untuk memperbaiki proses-proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi, terutama melalui manajemen budaya organisasi yang lebih efektif dan kolaboratif dengan tekanan khusus pada budaya tim kerja formal dengan bantuan agen perubahan (change agent),
katalisator, dan pengguna teori serta teknologi ilmiah kepeilakuan terapan dan mencakup riset kegiatan.
• Bennis, pengembangan organisasi adalah suatu tanggapan terhadap perubahan, suaru strategi komplek yang bersifat pendidikan yang dimaksudkan untuk merubah berbagai pandangan, sikap, nilai dan struktur organisasi, agar organisasi dapat menyesuaikan secara lebih baik dengan teknologi, pasar dan tantangan-tantangan baru, serta tingkat kesulitan perubahan itu sendiri.
B. Tujuan Pengembangan Organisasi
Secara umum tujuan pengembangan organisasi adalah untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan kesehatan organisasi, dengan cara-cara seperti berikut :
1. Meningkatkan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan anggota organisasi lainnya.
2. Meningkatkan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih transparan.
3. Peningkatan keterbukaan dalam berkomunikasi.
4. Peningkatan semangat kerja para anggota organisasi dan juga kemampuan mengendalikan diri sendiri.
C. Teknik Dalam Pengembangan Organisasi
Menurut Kurt Welm, teknik pengembangan organisasi yaitu:
• Unfreezing
Keadaan dimana orang siap sedia untuk memperlajari & mengubah perilaku anda.
• Changing
Seseorang mulai melakukan percobaan dengan perilaku baru.
• Refreshing
Setelah seseorang melakukan perilaku barunya, selama masa changing, dimana hal itu telah menjadi bagian dari siri orang tersebut.
• Meningkatkan profitabilitas
D. Sejarah PT. TASPEN
PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau disingkat PT TASPEN (PERSERO) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan panjang sejarah abdi Negara di Indonesia atas peran yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdiri dari Program Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tabungan Hari Tua (THT) sejak 55 tahun silam dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri pada saat memasuki usia pensiun. Berawal dari Konferensi Kesejahteraan Pegawai Negeri yang diselenggarakan pada tanggal 25-26 Juli 1960 di Jakaa yang menghasilkan Keputusan Menteri Peama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal 25 Agustus 1960. Dalam Keputusan tersebut, Pemerintah menetapkan pentingnya pembentukan jaminan sosial sebagai bekal bagi Pegawai Negeri dan keluarganya di masa purna bakti. Kemudian pada tanggal 17 April 1963, Pemerintah mendirikan Perusahaan Negara Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (PN TASPEN) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1963. Pembentukan Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No 9 tahun 1963 tentang Pembelanjaan Pegawai Negeri dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1963 tentang Tabungan Asuransi dan Pegawai negeri. Seiring dengan adanya peningkatan jumlah Pegawai Negeri dan semakin luasnya cakupan layanan, pada tanggal 18 November 1970 melalui Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor Kep.749/MK/IV/11/1970 PN TASPEN beransformasi menjadi Perusahaan Umum. Peningkatan status dari Perusahaan Umum menjadi Perseroan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 26 Tahun 1981 dan disahkan dengan Akta Notaris Imas Fatimah Nomor: 4 tanggal 4 Januari 1982 dengan nama PT TASPEN (PERSERO) yang menyelenggarakan Program Tabungan Hari Tua dan Program Pensiun. Sebagai tindak lanjut amanat Peraturan Pemerintah RI Nomor 25 Tahun 1981, pada tanggal 22 September 1986 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 822/KMK.03/1986 tanggal 22 September 1986 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor: 842.1-841 tanggal 13 Oktober 1986 tentang penugasan pembayaran pensiun di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur terhitung 1 Januari 1987. Dilanjutkan untuk wilayah Sumatera pada tanggal 1Januari 1988 berdasarkan Keputusan Menteri Nomor: 702/KMK.03/1987 tanggal 31 Oktober 1987 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 842.1-1402/PUOD tanggal 14 November 1987 kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 812/KMK.03/1988 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 842.1-755 pada tanggal 23 Agustus 1988, Perseroan menyelenggarakan pembayaran pensiun untuk Wilayah Jawa sea Madura terhitung mulai tanggal 1 Januari 1989. Bagi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya dan Timor-timur terhitung 1 April 1990 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 79/ KMK.03/1990 tanggal 22 januari 1990 dan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor: 842.1-099 tanggal 12 februari 1990, sehingga pelaksanaan pembayaran pensiun Pegawai Negeri secara nasional telah terlaksana pada 1 April 1990 hingga saat ini.
E. Visi Dan Misi PT. Taspen
Visi"
Menjadi Perusahaan Jaminan Sosial ASN Bertaraf Internasional untuk kesejahteraan Peserta dan mendukung Pembangunan Nasional secara inovatif dan berkelanjutan."
Misi
a. Memberikan pelayanan melebihi ekspektasi berbasis teknologi;
b. Meningkatkan manfaat dan menyediakan program yang sesuai dengan kebutuhan peserta;
c. Mengelola investasi dengan hasil optimal bagi peserta dan berperan dalam pembangunan Nasional; dan
d. Mengembangkan sumber daya manusia yang berintegritas, profesional, dan kompetitif."
F. Tujuan PT. Taspen
Tujuan Meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri sipil (PNS) dan keluarganya dengan memberikan jaminan keuangan pada waktu mencapai usia pensiun atau bagi ahli warisnya (suami/isteri/anak/orang tua) pada waktu peserta meninggal dunia sebelum usia pensiun. PESERTA PNS ( tidak termasuk PNS di lingkungan Departemen Hankam) Pejabat Negara Pegawai BUMN / BUMD yang terdaftar MASA KEPESERTAAN Sejak diangkat sebagai calon pegawai/pegawai tetap/pejabat Negara. Bagi PNS yang diangkat sebelum 1 Juli 1961 dihitung sejak 1 Juli 1961. Bagi PNS daerah Propinsi Irian Jaya yang diangkat sebelum 1 Januari 1971, dihitung sejak Januari 1971. Bagi Eks PNS Propinsi Timor Timur yang diangkat sebelum 1 April 1979, dihitung sejak April 1979. Bagi pegawai BUMN/BUMD/BHMN sesuai dengan perjanjian kerja sama masing-masing. KEWAJIBAN PESERTA Membayar iuran 3,25% dari penghasilan sebulan (gaji pokok + tunjangan anak) setiap bulan berdasarkan Kepres No.8 tahun 1977. Memberi keterangan data diri pribadi dan keluarganya. Melaporkan perubahan data penghasilan, kenaikan pangkat/golongan dan perubahan gaji pokok. PROGRAM DAN PRODUK Mengacu pada ruang lingkup usahanya sebagaimana termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor: 25/1981 dan Peraturan Pemerintah Nomor:26/1981 yaitu sebagi penyelenggara Asuransi Sosial termasuk Asuransi Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan UMN/BUMD , program dan produk PT Taspen (Persero) sebagai berikut : Program Pensiun Adalah suatu program yang dimaksudkan untuk memberikan jaminan hari tua bagi Pegawai Negeri Sipil ketika memasuki usia pensiun sebagai penghargaan atas jasa-jasa dan pengabdiannya kepada Negara seperti ditetapkan dalam Undang-undang Nomor:11 Tahun 1969 tentang pemberian pensiun Pegawai Negeri Sipil dan Pensiun Janda/Duda Pegawai Negeri Sipil. PT Taspen (Persero) menyelenggarakan Program Pembayaran Pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak Tahun 1987, dimulai dari Propinsi Bali,Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), April 1989, wilayah pembayaran pensiun diperluas ke Propinsi Sumatera dan pada 1 Januari 1990 cakupan tersebut mencapai wilayah Jawa dan Madura.
G. Pengembangan Organisasi Pada PT. TASPEN (Persero)
upaya untuk mengubah struktur, proses, atau budaya organisasi agar lebih inovatif. Inovasi dapat membantu organisasi untuk berkembang dan maju.
Berikut beberapa cara untuk mengembangkan organisasi melalui teori inovasi:
1. Menyadari inovasi
Inovasi harus disadari sebagai ide atau material yang dapat diterima oleh organisasi.
2. Membentuk sikap terbuka
Anggota organisasi harus terbuka terhadap inovasi dan yakin bahwa inovasi dapat meningkatkan kemampuan organisasi.
3. Membentuk pengambilan keputusan
Inovasi yang sudah dijalankan harus dievaluasi untuk melihat apakah inovasi tersebut dapat diterima atau tidak.
4. Menerapkan inovasi
Inovasi yang dapat diterima harus diterapkan secara bertahap.
5. Membangun budaya inovasi
Budaya inovasi adalah serangkaian nilai, keyakinan, dan praktik yang mendorong individu untuk mencari perubahan.
6. Membangun kepemimpinan transformasional
Pemimpin transformasional dapat memberikan arah dan tujuan yang jelas, serta dukungan dan bimbingan yang diperlukan.
Inovasi dapat membantu organisasi untuk:
1. Meningkatkan produktivitas
2. Mengurangi biaya
3. Menjadi lebih kompetitif
4. Membangun nilai merek
5. Menjalin kemitraan dan hubungan baru
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inovasi organisasi adalah kunci untuk tetap relevan dan kompetitif dalam lingkungan bisnis yang terus berubah. Dengan mengadopsi berbagai contoh inovasi, dari pengembangan produk dan proses hingga model bisnis dan teknologi baru, organisasi dapat memperbaiki efisiensi operasional, meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta menciptakan keunggulan kompetitif. Inovasi bukan hanya tentang menciptakan sesuatu yang baru, tetapi juga tentang bagaimana mengadaptasi dan meningkatkan cara organisasi beroperasi. Organisasi yang sukses dalam menerapkan inovasi akan merasakan manfaat yang signifikan, termasuk peningkatan kepuasan pelanggan, pertumbuhan pendapatan, dan daya tarik bagi investor serta mitra bisnis. Namun, untuk mencapai hasil yang diinginkan, penting untuk mengatasi tantangan seperti resistensi terhadap perubahan dan keterbatasan anggaran dengan strategi yang matang dan dukungan penuh dari kepemimpinan.
B. Saran
Tentunnya dalam pelaksanaan pengembangan organisasi ini diperlukan konsitensi agar setiap dapat bekerja optimal dan tidak merasa jenuh.
DAFTAR PUSTAKA
Siagian. 2002. Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Indrawijaya, Adam. 1989. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Bandung : Sinar Baru. w.w.wtaspen.co.id
https://mikkha.com/blog/contoh-inovasi-organisasi
https://www.pluxee.co.id/blog/inovasi-dalam-organisasi/