MAKALAH TENTANG KESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN PASAR UANG
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Ekonomi Makro
Dosen Pengampu :
Asisten Dosen :
Oleh
:
SEKOLAH INGGI ILMU EKONOMI
LATIFAH MUBAROKIYAH SUYALAYA
TASIKMALAYA
2017

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial
tentu tidak dapat hidup sendiri, dan membutuhkan orang lain dalam pemenuhan
kebutuhan hidup nya. Oleh sebab itu, banyak perusahaan yang memproduksi barang
dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan hidup seluruh umat manusia. Hal inilah yang
menimbulakan adanya pasar barang, yaitu tempat dimana bertemunya penjual dan
pembeli untuk melakukan transaksi barang dan jasa tertetu.
Untuk menudukung pasar
barang dalam proses produksi konsumi juga diperlukan pasar uang. Pasar Uang
bagi suatu perusahaan atau lembaga-lembaga lainnya sudah menjadi target untuk
kelancaran bisnis dan untuk mengembangkan bisnis. Seperti halnya dengan
kebanyakan pasar lainnya, pasar uang dari segi tinjauan kita terdiri dari permintaan
dan penawaran. Yang dimaksud dengan penawaran uang disini ialah jumlah uang
yang beredar dalam masyarakat, yaitu yang terdiri dari uang kartal dan uang
giral. Sedangkan yang dimaksud dengan permintaan akan uang, dilain pihak, ialah
kebutuhan masyarakat akan uang tunai, tetunya untuk pemenuhan kebutuhan hidup
seperti memebeli barang dan jasa di pasar barang.
Kebutuhan akan adanya pasar
uang dilatar belakangi adanya kebutuhan untuk mendapatkan sejumlah dana dalam
jangka pendek atau sifatnya harus segera dipenuhi. Dengan demikian pasar uang
merupakan sarana alternatif khususnya bagi lembaga-lembaga keuangan,
perusahaan-perusahaan non keuangan, dan peserta-peserta lainnya, baik dalam
memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya maupun dalam rangka melakukan penempatan
dana atas kelebihan likuiditasnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa yang dimaksud dengan pasar
barang dan pasar uang?
1.2.2
Apa hubungan
antara pasar barang dengan pasar uang?
1.2.3
Bagaimana keseimbangan atau
equilibrium pasar barang dan pasar uang?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian pasar barang dan pasar uang.
1.3.2. Untuk
mengetahui kaitan antara pasar barang dengan
pasar uang.
1.3.3 Untuk mengetahui keseimbangan atau equilibrium pasar barang dan
pasar uang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pasar Barang dan Pasar Uang
Pasar barang
adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu Negara dan
dalam jangka waktu tertentu.
Permintaan
dalam pasar barang merupakan agregasi dari semua permintaan akan barang dan
jasa didalam negeri, sementara yang menjadi penawarannya adalah semua barang
dan jasa yang diproduksi dalam negeri.
Pasar
barang/komoditi atau dikenal dengan Bursa komoditi adalah pasar yang
kegiatannya mempertemukan antara penjual dan pembeli untuk memperjualbelikan
barang-barang komoditi misalnya kopi, kedelai, kakao, gula, jagung, tembakau,
karet, CPO (crude palm oil), emas, perak, tembaga, dan lainnya.
Kegiatan ekonomi yang tergolong pasar barang :
a) Pasar barang nyata/riil : Pasar yang hanya menjual barang dalam
bentuk dan fisik yang jelas contoh pasar Kebayoran lama dan pasar Senin
b) Pasar barang abstrak pasar yang menjual produk tidak terlihat
secara fisik, contoh : pasar komuditas atau komudity yang menjual barang semu
seperti Pasar Karet dan Pasar Tembakau
Pasar uang
adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau surat-surat berharga
yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat
disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Pasar uang sering juga disebut
pasar kredit jangka pendek.
Pasar Uang
merupakan pertemuan demand dan supply dana jangka pendek. Dalam pasar uang,
valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor impor, hutang luar
negeri.
Pasar Uang
tradingnya dilakukan melalui Bursa atau Stock Exchange, Pasar Uang sifatnya
abstrak, tidak ada tempat khusus seperti halnya dengan Pasar Modal, transaksi
pada Pasar Uang dilakukan secara OTC (Over The Counter Market), dilakukan oleh
setiap peserta (partisipan) melalui Desk atau Dealing Room masing-masing
peserta.
Pelaku Pasar Uang:
·
Bank
·
Yayasan
·
Dana
Pensiun
·
Perusahaan
Asuransi
·
Perusahaan-perusahaan
besar
·
Lembaga
Pemerintah
·
Lembaga
Keuangan lain
·
Individu
Masyarakat
Contoh kegiatan Pasar Uang adalah : SBI, SPBU, Sertifikat Deposito.
·
SBI
(SERTIFIKAT BANK INDONESIA)
Sertifikat
Bank Indonesia merupakan jenis surat berharga
yang dikeluarkan oleh bank indonesia selaku bank sentral, yang
dimaksudkan untuk dibeli oleh bank umum dengan nilai nominal yang sangat besar.
Tujuan bank Indonesia mengelurkan sertifikat tersebut adalah mengurangi
peredaran uang di dalam masyarakat.
·
SPBU
(SURAT BERHARGA PASAR UANG)
Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU) adalah surat
berharga yang dikeluarkan oleh bank umum dan hanya dibeli oleh bank Indonesia
dengan nilai nominal yang cukup besar. Tujuan adanya SBPU ini adalah meningkatkan
likuiditas bank umum dan untuk menekan laju inflasi.
·
SERTIFIKAT
DEPOSITO
Sertifikat
deposito merupakan semacam surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank dalam nilai
nominal tertentu sebagai surat atas unjuk.
2.2. Keterkaitan antara Pasar Barang dengan
Pasar Uang
Ada dua keterkaitan antara pasar barang dan pasar uang:
1)
Pendapatan
dan Permintaan Uang
Permintaan uang tergantung pada pendapatan. Pada saat output
(pendapatan) agregat (Y) meningkat, jumlah transaksi yang memerlukan penggunaan
uang meningkat pula.
“ Pendapatan yang ditentukan di pasar barang, memiliki pengaruh
besar atas permintaan uang di pasar uang”
2)
Balanja
Investasi yang direncanakan dan Tingkat Bunga
Belanja Investasi yang direncanakan (I) bergantung pada tingkat
bunga (r). semakin tinggi tingkat bunga, semakin rendah tingkat belanja
investasi yang direncanakan.
2.3. Equilibrium
pada Pasar
Barang dan Pasar Uang
2.3.1. Equilibrium pada Pasar Barang
Equilibrium
atau Keseimbangan pasar barang tercapai bila penawaran barang dan jasa telah
sama dengan permintaannya. Pada kondisi ini, total produksi sama dengan total
pengeluaran.
Pengenalan Variabel
1) C = C (Y)
Ket:
C = Konsumsi
Y = Pendapatan nasional
2) I = I (i)
Ket: I = Investasi
i = Tingkat bunga
3) Y = C + S dimana S adalah saving / tabungan, maka:
S = Y – C
4) C = Co + bY
Ket: Co = Autonomous consumption yaitu besarnya konsumsi kalau pendapatan nasional (Y) dianggap nol.
b = MPC
5) S = Y – C
Maka: S = Y – Co – bY
S = -Co + (1-b) Y
6) I = Io + ai
Ket: Io = Investasi pada saat tingkat bunga (i) nol
a = Marginal propensity to investment (MPI) atau hasrat investasi marjinal yaitu rasio antara perubahan investasi terhadap perubahan suku bunga (∆I /∆i), a < 0
1) C = C (Y)
Ket:
C = Konsumsi
Y = Pendapatan nasional
2) I = I (i)
Ket: I = Investasi
i = Tingkat bunga
3) Y = C + S dimana S adalah saving / tabungan, maka:
S = Y – C
4) C = Co + bY
Ket: Co = Autonomous consumption yaitu besarnya konsumsi kalau pendapatan nasional (Y) dianggap nol.
b = MPC
5) S = Y – C
Maka: S = Y – Co – bY
S = -Co + (1-b) Y
6) I = Io + ai
Ket: Io = Investasi pada saat tingkat bunga (i) nol
a = Marginal propensity to investment (MPI) atau hasrat investasi marjinal yaitu rasio antara perubahan investasi terhadap perubahan suku bunga (∆I /∆i), a < 0
Keseimbangan di Pasar Barang
Keseimbangan di pasar barang terjadi jika I = S:
Io + ai = -Co + (1-b) Y
(1-b) Y = Io + Co + ai,
maka:
IS atau Y = [{Co + Io / (1-b)} + {a / (1-b)} i]
Kurva IS
didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai tingkat
bunga dengan pendapatan nasional yang menjamin (memungkinkan) pasar barang
dalam keadaan seimbang.
Kita mengetahui
bahwa dalam pasar barang ada tingkat ekuilibrium output (pendapatn) agregat (Y)
untuk tiap nilai tingkat bunga (r). untuk nilai r tertentu, kita bisa
menentukan nilai ekuilibrium Y. Nilai ekuilibrium Y turun ketika r naik dan
naik ketika r turun. Oleh sebab itu, ada hubungan negative antara ekuilibrium Y
dengan r. Alasan hubungan negative ini adalah hubungan negative antara
investasi yang direncanakan dengan tingkat bunga. Ketika tingkat bunga naik,
investasi yang direncanakan (I) turun, dan penurunan dalam I ini menyebabkan
penurunan nilai ekuilibrium Y.
Kita juga
mengetahui dari analisis sebelumnya dalam pasar barang, bahwa ketika pembelian
pemerintah (G) meningkat dengan tingkat bunga konstan, nilai ekuilibrium Y
naik. Ini berarti kurva IS bergeser ke kanan ketika G meningkat. Dengan r sama
dan nilai G lebih tinggi, nilai ekuilibrium Y lebih besar. Ketika G turun,
kurva IS bergeser ke kiri.
2.3.2. Equilibrium pada Pasar Uang
Keseimbangan
pasar uang tercapai bila permintaan uang(L) telah sama dengan penawaran
uang(M).
Jadi, L = M
Kurva LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk keseimbangan uang riil.
Kurva LM
menggambarkan hubungan diantara tingkat pendapatan dan tingkat bunga. Semakin
tinggi tingkat pendapatan, semakin tinggi permintaan terhadap keseimbangan uang
riil, dan semakin tinggi tingkat bungakeseimbangan. Karena itu, kurva LM miring
keatas.
Pada pasar
uang, ada nilai ekuilibrium tingkat bunga (r) untuk tiap nilai output
(pendapatan) agregat (Y). Nilai ekuilibrium
r ditentukan pada tingkat di mana kuantitas uang yang diminta sama dengan
kuantitas uang yang ditawarkan. Untuk nilai Y tertentu, kita bisa menentukan
nilai ekuilibrium r di pasar uang. Nilai ekuilibrium r naik ketika Y naik dan turun ketika
Y turun—hubungan positif antara nilai ekuilibrium r dan Y. Alasan hubungan
positif ini adalah hubungan positif anatara permintaan uang dan Y. Ketika Y
naik, permintaan uang naik karena lebih banyak uang yang diminta untuk volume
transaksi yang meningkat dalam perekonomian. Peningkatan
permintaan uang meningkatkan nilai r—sehingga tercapai hubungan positif antara
nilai ekuilibrium r dan Y.
Ketika
penawaran uang (Ms) meningkat dengan dengan tingkat konstan Y, nilai
ekuilibrium r turun, maka kurva bergeser ke kanan ketika Ms naik. Dengan Y yang
sama dan nilai Ms yang lebih tinggi, nilai ekuilibrium r lebih rendah. Ketika
Ms turun, kurva LM bergeser ke kiri.
2.3.3. Equilibrium pada Pasar Barang dan Pasar Uang
Diagram IS-ML adalah kurva IS dan ML bersama sama dalam satu grafik. Titik
dimana kedua kurva berpotongan adalah titik di mana ekuilibrium terjadi pada
kedua pasar, pasar barang maupun pasar uang.
Merupakan titik pertemuan IS dan LM yang menggambarkan keseimbangan pasar
barang dan pasar uang secara bersama-sama (simultan)
Peningkatan pembelian pemerintah (G)
Nilai ekuilibrium Y dan r dipengaruhi oleh perubaha G—kebijakan fiscal.
Peningkatan G menyebabkan nilai ekuilibrium Y dan r yang lebih tinggi.
Penurunan G menyebabkan nilai ekuilibrium Y dan r lebih rendah karena
tingkat G yang lebih rendah menyebabkan kurva IS bergeser ke kiri.
Peningkatan penawaran uang (Ms)
Nilai ekuilibrium Y dan r terpengaruh oleh perubahan Ms—kebijakan
Moneter. Peningkatan Ms menggeser kuva LM ke kanan, oleh sebab
itu peningkatan Ms menyebabkan nilai ekuilibrium yang lebih
tinggi dari Y dan nilai kesetimbangan r yang lebih rendah.
Penurunan Ms menyebabkan nilai ekuilibrium Y yang lebih
rendah dan nilai ekuilibrium r yang lebih tinggi karena penawaran uang yang
menurun menyebabkan kurva LM bergeser ke kiri.
Diagram IS-LM adalah cara yang bermanfaat untuk melihat efek perubahan
kebijakan fiscal dan moneter pada output (pendapatan) agregat dan tingkat bunga
melalui pergeseran ke dua kurva.
Keseimbangan umum terjadi apabila pasar barang dan pasar uang ber-ada dalam keseimbangan secara bersama-sama. Dari keseimbangan tersebut
diperoleh keseimbangan pendapatan nasional dan keseimbangan tingkat
bunga.
Keseimbangan pasar barang dicerminkan oleh Kurva IS dan keseimbangan pasar uang
diceminkan oleh Kurva LM. Keseimbangan Umum IS-LM.
Kurva IS adalah kurva yang mewakili
peristiwa yang terjadi di sektor riil atau pasar barang.
Slope (kemiringan) dari kurva ini adalah negatif.
Sementara itu kurva LM adalah kurva yang mewakili peristiwa yang terjadi di sektor
keuangan atau pasar uang. Slope kurva LM adalah positip. Kedua kurva akan
berpotongan pada satu titik.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pasar
barang dan pasar uang tidak beoperasi secara indipenden. Kejadian di pasar uang
memiliki pengaruh besar atas pasar barang, dan kejadian di pasar barang
memiliki pengaruh besar ata pasar uang.
Dua kaitan penting antara pasar barang dengan pasar
uang. Tingkat output (pendapatan) agregat (Y), yang ditentukan di pasar barang,
menentukan volume transaksi tiap priode sehingga mempengaruhi permintaan uang
di pasar uang, dan tingkat bunga (r), yang ditentukan di pasar uang,
mempengaruhi tingkat belanja investasi yang direncanakan di pasar barang.
Pengertian
Pasar Uang, pasar uang adalah pasar tempat atau kegiatan
bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana berupa
pusat-pusat berharga, yang mempunyai jangka waktu kurang dari satu tahun. Jadi,
pasar uang merupakan mekanisme yang dirancang untuk mempertemukan pihak yang
dimiliki surplus dana dengan pihak yang mengalami defisit.
Pasar
barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan barang dan
jasa. Pasar barang sering di istilahkan dengan sektor riil. Pasar barang adalah
pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dan dalam
jangka waktu tertentu.
3.2. Saran
Dalam penyusunan makalah “KESEIMBANGAN
PASAR BARANG DAN PASAR UANG” penulis mengambil dari berbagai
sumber. Menurut kami, di Indonesia belum dapat mengaplikasikan ekonomi
islam dengan baik dan benar. Masih banyak hal-hal di Indonesia yang perlu
diperbaiki demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu
penulis mengharapkan inspirasi dari para pembaca dalam hal membantu
menyempurkan makalah ini. Penulis berharap agar dengan hadirnya makalah ini akan
memberikan sebuah perubahan khususnya dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Du Mairy, Matematika Terapan
untuk Bisnis dan Ekonomi, Yogyakarta : BPFE, 2004.
No comments:
Post a Comment