BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini bumi
merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung kelangsungan hidup seluruh
makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya. Oleh karenanya
pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup
penghuninya termasuk manusia.
Di jagat raya ini
masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai
gempa bumi dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila dibandingkan
dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar,
Maha Mengetahui atas segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan
pengetahuan kita yang sangat sedikit ini.
Gempa
bumi adalah sentakan asli dari bumi yang bersumber di dalam bumiyang merambat
melalui permukaan bumi dan menembus bumi. Gempa bumi biasa disebabkanoleh
pergerakankerak bumi(lempeng bumi) Bumi
kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila
tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudahterlalu besar untuk
dapat ditahan.Terdapat dua teori yang menyatakan proses terjadinya atau
asalmula gempa yaitu pergeseran sesar dan teori kekenyalan elastis. Gerak tiba
tiba sepanjang sesar merupakan penyebab yang sering terjadi.
B. Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud pengertian Gempa Bumi?
- Apa penyebab Gempa Bumi?
- Apa dampak Gempa Bumi?
- Bagaimana cara mencegah Gempa Bumi?
- Apa yang dimaksud pengertian Gempa Bumi?
- Apa penyebab Gempa Bumi?
- Apa dampak Gempa Bumi?
- Bagaimana cara mencegah Gempa Bumi?
C. Batasan Masalah
- Pengertian Gempa Bumi
- Penyebab Gempa Bumi
- Dampak Gempa Bumi
- Cara mencegah Gempa Bumi
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penulis ingin mengajak pembaca Agar kita mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi, dan dampak yang ditimbulkan terhadap kehidupan manusia
2. Tujuan khusus
Penulis ingin mengetahui :
1. Pengertian Gempa Bumi
2. Cara mencegah Gempa Bumi
E. Manfaat
1 . Bagi Masyarakat
Melalui karya ilmiah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh masyarakat adalah masyarakat dapat mengetahui berbagai masalah mengenai Gempa bumi sehingga setelah membaca karya ilmiah ini masyarakat dapat menjaga dan melestarikan lingkungan karena sumber daya alam merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesejahteraan makhluk hidup.
- Pengertian Gempa Bumi
- Penyebab Gempa Bumi
- Dampak Gempa Bumi
- Cara mencegah Gempa Bumi
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penulis ingin mengajak pembaca Agar kita mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi, dan dampak yang ditimbulkan terhadap kehidupan manusia
2. Tujuan khusus
Penulis ingin mengetahui :
1. Pengertian Gempa Bumi
2. Cara mencegah Gempa Bumi
E. Manfaat
1 . Bagi Masyarakat
Melalui karya ilmiah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh masyarakat adalah masyarakat dapat mengetahui berbagai masalah mengenai Gempa bumi sehingga setelah membaca karya ilmiah ini masyarakat dapat menjaga dan melestarikan lingkungan karena sumber daya alam merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesejahteraan makhluk hidup.
2. Bagi Pelajar
Melalui karya ilmiah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh pelajar adalah pelajar dapat menambah wawasan/pengetahauannya mengenai Gempa bumi di Tulungagung mulai dari pengertian, penyebab, dampak, dan cara pencegahannya. Sehingga setelah membaca karya tulis ini, pelajar dapat terus menjaga dan melestarikan lingkungan.
Melalui karya ilmiah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh pelajar adalah pelajar dapat menambah wawasan/pengetahauannya mengenai Gempa bumi di Tulungagung mulai dari pengertian, penyebab, dampak, dan cara pencegahannya. Sehingga setelah membaca karya tulis ini, pelajar dapat terus menjaga dan melestarikan lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakankerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakankerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
B.
MACAM MACAM GEMPA BUMI
1.
Gempa
bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas
magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya
semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan
menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut hanya terasa di sekitar
gunung api tersebut.
2.
Gempa
bumi tektoni k ; Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu
pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan
dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak
menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat
mampu menjalar keseluruh bagian bumi.
Gempa bumi
tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran
lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan
dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal
sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik)
menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar
area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju.
Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu
sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik. Gempa bumi
tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus
dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik
yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis
tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi
tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas
pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi
di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu,
27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB
3.
Gempa
bumi runtuhan ; Gempabumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada
daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
4.
Gempa
bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh
aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang
dipukulkan ke permukaan bumi.
C.
Penyebab Gempa Bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan
dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh
lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya
mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahanlagi oleh
pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
Gempa
bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi
yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi
lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman
lebih dari 600 km.
Beberapa
gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan
gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena
menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di
Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau
akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. Pada beberapa pembangkit listrik
tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat
terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
D . Dampak Gempa Bumi
Goncangan gempa bisa
sangat hebat dan dampak yang ditimbulkannya juga tidak kalah dahsyat. Gempa
merupakan salah satu fenomena alam yang menimbulkan bencana. Dilihat dari efek atau akibat yang ditimbulkan,
kejadian-kejadian yang mungkin terjadi mengiringi peristiwa gempa bumi sebagai
berikut.
· Gelombang tsunami
Salah
satu akibat dari gempa bumi adalah munculnya gelombang tsunami jika sumber gempa di bawah
laut. Gelombang tsunami tersebut muncul jika di pusat gempa terjadi patahan
lempeng bumi turun sehingga air laut surut sementara. Akan tetapi tidak lama
kemudian gelombang sangat tinggi dan berkecepatan luar biasa menerjang pantai
dan masuk jauh ke daratan. Selanjutnya gelombang ini merusak apa saja yang
dilaluinya.
Sebelum
tsunami muncul, biasanya muncul tanda-tanda seperti terjadi gerakan tanah,
getaran kuat, muncul cairan hitam atau putih dari arah laut, biasanya juga
terdengar bunyi keras, tercium bau garam menyengat dan air laut terasa dingin.
·
Kerusakan bangunan
Gempa merupakan suatu pergerakan permukaan bumi disebabkan oleh
pergerakan lempeng tektonik yang terdapat di bawah permukaan bumi. Dengan bergoyangnya permukaan bumi, maka
bangunan-bangunan seperti gedung sekolah, pusat pertokoan, perkantoran, maupun
rumah-rumah penduduk dapat hancur atau paling tidak retak.
·
Mengubah topografi atau bentuk muka bumi
Dari
hasil penelitian Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) Yogyakarta diketahui bahwa
terjadi perubahan topografi tanah di sekitar Yogyakarta akibat gempa bumi
tanggal 27 Mei 2006 yang lalu. Gempa bumi tersebut memicu longsoran tanah dan
mengakibatkan perubahan struktur tanah di daerah-daerah berlereng curam akibat
guncangan gempa. Struktur tanah seperti ini berbutir kasar dan dalam kondisi
kering akan merapat. Akibat pengaruh gempa, tegangan pori udara dalam lapisan tanah
pasir meningkat, dan tegangan efektif tanah menurun hingga mencapai nilai
terendah. Dengan demikian tanah kehilangan kekuatan sehingga mengakibatkan
runtuhnya lapisan di atas pembentuk lereng dan memicu terjadi tanah longsor.
·
Menyebabkan keretakan permukaan bumi
Selain
tsunami dan hancurnya infrastruktur, gempa bumi juga mengakibatkan keretakan
permukaan tanah. Keretakan ini disebabkan permukaan tanah ikut bergerak ketika
lempeng tektonik di bawahnya saling berbenturan.
·
Menyebabkan perubahan tata air tanah
Pada
dasarnya sebelum terjadi gempa tata air tanah bersifat terbuka, tidak
bertekanan, berlapis-lapis sesuai dengan struktur batuan dan tanah sehingga ada
mata air kecil, relatif besar, dan sudah terbentuk kantong-kantong air di bawah
tanah. Kantong-kantong air tersebut secara rutin terisi oleh saluran primer,
sekunder, dan tersier berdasarkan struktur dan kestabilan tanah yang telah
terbentuk sebelumnya. Ketika terjadi gempa bumi lapisan dalam kantong-kantong
air ini patah sehingga terjadi kebocoran, lapisan tanah terkoyak, dan bergeser.
Oleh karena itu wajar jika setelah gempa tiba-tiba ada mata air yang mati,
sumur kering, atau muncul mata air baru di tempat lain. Hilangnya mata air atau
munculnya mata air baru di tempat lain akibat patahan dan pergeseran
kantong-kantong air ini menunjukkan adanya perubahan tata air setelah guncangan
gempa.
·
Mengakibatkan trauma psikis atau mental
Ternyata bencana gempa, gunung meletus, dan tsunami tidak hanya mengakibatkan kerusakan fisik atau
bangunan, harta benda, dan jiwa manusia, tetapi juga kondisi kejiwaan bagi para
korban. Akibat bencana tersebut, sebagian besar korban dapat mengalami
penderitaan biopsikososial yaitu gangguan akan kewaspadaan den kepekaan yang
berlebihan terhadap sekadar perubahan suara, perubahan keadaan, dan aneka
perubahan kecil lain yang sebenarnya wajar terjadi di tengah kehidupan
sehari-hari.
E. Cara Mencegah Gempa Bumi
Upaya Pengurangan Bencana Gempa Bumi
- Menjaga kelestarian lingkungan
- Tidak merusak hutan
- Tidak merusak alam sehingga keseimbangan alam selalu terjaga
- Bangunan harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di daerah rawan gempa.
- Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas bangunan.
- Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi.
- Perkuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada.
- Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan gempa bumi.
- Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan.
- Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara - cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.
- ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat terhadap gempa bumi, pelatihan pemadam kebakaran dan pertolongan pertama.
- Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan masyarakat lainnya.
- Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi.
- Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan pemadaman kebakaran dan pertolongan pertama.
- Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan masyarakat lainnya.
- Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
uraian diatas terdapat beberapa kesimpulan yaitu:
1. Gempa bumi adalah getaran yang
terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh
2. pergerakan kerak bumi (lempeng
bumi).
3. Tipe gempa bumi adalah gempa tektonik dan
gempa vulkanik.
4. Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan
energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan
oleh
lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya
mencapai
pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan.
Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan penulis sebagai berikut:
Untuk mengantisipasi gempa bumi yang sampai saat ini belum bisa diprediksikan kapan dan dimana akan terjadi maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
1. Menentukan tempat-tempat berlindung
yang aman jika terjadi gempa bumi.
2. Menyediakan air minum untuk
keperluan darurat.
3. Menyiapkan tas ransel yang berisi
(atau dapat diisi) barangbarang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian.
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayat,
Bambang.1979.Bumi dan Antariksa.Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Wardiyatmoko.2013.Geografi.Jakarta: Hak Cipta.
No comments:
Post a Comment